Tak Kunjung Diwisuda, Mahasiswa Pelita Bangsa Geruduk Kampus

Ada 300 mahasiswa yang belum diwisuda, yayasan angkat tangan

Binjai, IDN Times - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pelita Bangsa Binjai, mendemo dan menyegel kantor serta kelas perkuliahan mereka.

Hal ini dilakukan buntut dari janji Yayasan Pelita Bangsa Binjai mau meluluskan mahasiswanya tak kunjung ditepati. Momen itu ditunjukkan puluhan mahasiswa saat menggelar aksi di kampusnya, Jumat (4/10) siang. 

1. Bakar ban dan bawa poster ingin jadi calon PNS ke kampus

Tak Kunjung Diwisuda, Mahasiswa Pelita Bangsa Geruduk KampusIDN Times/Handoko

Puluhan mahasiswa membawa sejumlah poster bertuliskan harapan mereka agar segera diwisuda. Ada yang ingin melamar jadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Ada pula yang menuliskan Yayasan Pelita Bangsa menghambat laju masa depan para mahasiswa.

Unjuk rasa diwarnai dengan aksi bakar ban. Mereka mendesak Yayasan Pelita Bangsa segera mewisudakannyan. "Kami menuntut Yayasan Pelita Bangsa Bapak Hanif dan Prof Dian Armanto selaku Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Kopertis) untuk kami segera diwisudakan. Kami ingin hak-hak kami yang belum dapat," ujar Koordinator Aksi, Fitra Kurniawan.

Baca Juga: SAH! Dana Pilkada Binjai 2020 Sebesar Rp16,3 Miliar

2. Sebanyak 300 mahasiswa belum diwisuda

Tak Kunjung Diwisuda, Mahasiswa Pelita Bangsa Geruduk KampusIDN Times/Handoko

Mahasiswa Ekonomi Manejemen Stambuk 2014 ini menilai, Yayasan Pelita Bangsa harus bertanggung jawab atas tidak diwisudakan ya mereka. Bahkan jika tidak mewisudakan, kata dia, Yayasan Pelita Bangsa harus mengganti rugi materi yang sudah dikucurkan oleh orang tua mereka.

"Ada sekitar 300 mahasiswa yang belum diwisuda dari angkatan 2014, 2015, 2016 dan seterusnya. Sampai saat ini, kami belum dapatkan hak kami," ujar dia.

3. Pihak yayasan tak mau tahu, hanya beri janji

Tak Kunjung Diwisuda, Mahasiswa Pelita Bangsa Geruduk KampusIDN Times/Handoko

Menurut dia, persoalan ini sudah berulangkali dipertanyakan kepada Yayasan Pelita Bangsa. Namun dia memperoleh jawaban tidak memuaskan. "Respon yayasan hanya angkat tangan, enggak mau tahu masalah kami. Yayasan hanya bisa menjanjikan dan menjanjikan," tandasnya.

Puas meluapkan aspirasinya, puluhan mahasiswa juga menggeruduk Kantor LLPT Wilayah I di Medan. Mereka menumpangi angkutan umum menuju Jalan Sempurna, Kelurahan Tanjung Sari. 

Baca Juga: Peleberan Tano Ponggol Samosir, Tanah dan Rumah Warga Belum Diganti

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya