Serunya Jadi Relawan di Luar Negeri Bersama AIESEC in USU 

Banyak pengalaman dan belajar bertukar budaya

Medan, IDN Times - AIESEC in USU adalah organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk mengasah dan mengembangkan jiwa kepemimpinan dengan cara mengajak pemuda memberikan dampak positif bagi sekitarnya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan AIESEC in USU untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan tersebut adalah melalui programnya yaitu Global Volunteer. Global Volunteer adalah program yang menyediakan pengalaman bagi mahasiswa untuk menjadi relawan di luar negeri selama 6-8 minggu. 

Program Global Volunteer ini mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Mahasiswa yang mengikuti program Global Volunteer, yang kemudian akan disebut sebagai Exchange Participant, akan merasakan bagaimana tinggal di negara pilihannya selama 6-8 minggu dan menjalankan proyek sosial bersama Exchange Participants dari berbagai negara lainnya. 

1. Jasmine menjalankan proyeknya di Malaysia

Serunya Jadi Relawan di Luar Negeri Bersama AIESEC in USU Jasmine Pratiwi, mahasiswi FKM USU saat menjadi Exchange Participant program Global Volunteer AIESEC ke Malaysia 2019 (Dok. IDN Times)

Dengan menjadi relawan di luar negeri melalui Global Volunteer, mahasiswa akan mendapatkan berbagai manfaat seperti memperluas networking atau koneksi internasional, berkontribusi bagi masyarakat tertentu di luar negeri, belajar hidup mandiri, meningkatkan kepercayaan diri, melatih soft skill, dan masih banyak lagi. 

Seperti yang dirasakan oleh Jasmine Pratiwi, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Sumatera Utara yang menjadi Exchange Participant program Global Volunteer 2019.

Pada Juli hingga Agustus 2019, Jasmine menjalankan proyeknya di Malaysia, tepatnya di Sunway University, Selangor. Saat menjalani hari-hari awal menjadi volunteer, Jasmine mengaku mengalami culture shock. Salah satunya yaitu ketika bertemu dengan Exchange Participant dari negara Tunisia yang ternyata memiliki pengaruh Perancis yang sangat besar.

“Mereka hanya makan satu kali pada malam hari sebelum tidur. Saat itu saya heran, karena sangat berbeda dengan kebiasaan kita yang makan tiga kali sehari. Setelah saya tanya, ternyata mereka hanya makan satu kali sebelum tidur karena mereka bisa tidur dengan lebih nyenyak dan bisa memaksimalkan waktu untuk melakukan kegiatan yang lebih produktif,“ katanya.

Baca Juga: 10 Potret Arya Saloka 'Suami' Amanda Manopo yang Dingin Banget

2. Belajar mengolah kembali sisa makanan yang masih layak konsumsi

Serunya Jadi Relawan di Luar Negeri Bersama AIESEC in USU Jasmine Pratiwi, mahasiswi FKM USU saat menjadi Exchange Participant program Global Volunteer AIESEC ke Malaysia 2019 (Dok. IDN Times)

Jasmine berkontribusi mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) no 12 yaitu “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”.

Di Malaysia, ia belajar mengolah kembali sisa makanan yang masih layak konsumsi bersama Runner Up Master Chef Asia, Marcus Low. Kegiatan lainnya yang Jasmine lakukan yaitu membagikan makanan ke tunawisma, membantu di dapur umum, dan masih banyak lagi. 

3. Pengalaman memanusiakan manusia pada saat makan bersama para tunawisma

Serunya Jadi Relawan di Luar Negeri Bersama AIESEC in USU Jasmine Pratiwi, mahasiswi FKM USU saat menjadi Exchange Participant program Global Volunteer AIESEC ke Malaysia 2019 (Dok. IDN Times)

Bagi Jasmine, hal yang tidak bisa dilupakan di sana adalah pengalaman memanusiakan manusia pada saat makan bersama para tunawisma.

Awalnya, Jasmine sangat waspada sehingga ia selalu membawa barang-barangnya kemanapun ia berpindah. Namun, setelah menyempatkan untuk bertukar cerita dengan para tunawisma tersebut, Jasmine mengaku sadar bahwa apa yang mereka rindukan adalah orang orang yang mau mendengarkan mereka.

“Karena pada dasarnya mereka sama seperti kita, hanya saja memiliki beberapa kekurangan. Akhirnya saya dan teman teman rutin makan bersama gelandangan di minggu minggu selanjutnya,” ujarnya.

“Selain memberikan kontribusi, saya juga berkesempatan untuk berkenalan dan mempelajari lebih dalam mengenai budaya dari berbagai belahan dunia langsung dari penduduknya. Bagi saya, perbedaan adalah sesuatu yang indah yang bisa memperkaya pengetahuan dan sudut pandang. Melalui Global Volunteer ini, saya berhasil menantang diri saya untuk keluar dari zona nyaman dan mampu mengeksplorasi kemampuan diri yang sebelumnya tidak saya ketahui.“ ujar Jasmine. 

Baca Juga: Bikin Melongo, Ini Harga 10 Skincare Nagita Slavina Istri Raffi Ahmad

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya