Praktisi Olahraga, Abdul Hakim Siregar: Olahraga Adalah Pemersatu

Saatnya bersatu untuk mencapai yang terbaik di PON XXI 2024

Dalam olahraga, tidak mengenal suku, bahasa, dan agama. Itulah yang membuat olahraga dikenal sebagai salahsatu cara untuk mempersatukan bangsa. Oleh karena itu, diharapkan bidang olahraga tidak dicampurkan dengan bidang lainnya, terutama politik.

Akademisi Olahraga dari Unimed, Abdul Hakim Siregar mengatakan yang membedakan olahraga dengan bidang lainnya adalah sikap sportivitas. Selain prestasi, jiwa sportivitas ini akan membuat seorang atlet dikenal oleh masyarakat, dan tidak memungkinkan dirinya menjadi legenda.

"Jiwa seorang olahragawan harus setia kawan dan memiliki jiwa kekeluargaan. Saat akan membuat prestasi, bukan hanya pelatih dan atlet yang harus bekerja keras. Tetapi, pengurus cabang olahraga juga harus menyiapkan fasilitas dan faktor pendukung lainnya," ujarnya.

1. Jangan mencampurkan dunia olahraga dengan politik

Praktisi Olahraga, Abdul Hakim Siregar: Olahraga Adalah PemersatuPelari Sumut Agustina Mardika Manik usai memenangkan lari 1.500 meter putri PON XX Papua di Stadion Atletik, Mimika Sport Complex, Senin (11/10/2021). (Dok.PB PON XX Papua / Rommy Pujianto)

Abdul Hakim Siregar yang juga menjadi pengurus Pengprov FOPI Sumut ini menambahkan adanya ketergantungan dengan pembagian kerja ini, maka terjalinlah sebuah rasa kekeluargaan dalam olahraga. Dengan saling menjaga, diharapkan dapat menghasilkan atlet yang berprestasi sehingga dapat mengharumkan nama daerah dan negara.

"Saya harap, tidak ada yang akan mencampurkan dunia olahraga dengan hal lainnya. Karena ini akan berdampak pada olahraga itu sendiri," ujarnya.

Hakim menyatakan meredam emosi adalah hal yang paling penting untuk seorang atlet. Saat bertanding, bila dia emosi maka akan membuat dirinya menjadi hilang fokus, dan akan berdampak pada hasil pertandingan nantinya.

2. Bila emosi maka dampaknya adalah perpecahan pada olahraga

Praktisi Olahraga, Abdul Hakim Siregar: Olahraga Adalah PemersatuGubernur Edy Rahmayadi saat bersilaturahmi dengan atlet PON Sumut (Dok.IDN Times/istimewa)

Oleh karena itu, Hakim mengharapkan kejadian saat pemberian tali asih untuk atlet yang berprestasi di PON XX di Aula Teuku Rizal Nurdin pada Senin (27/12/2021) dapat menjadi pembelajaran. Karena bila emosi yang berbicara, maka dampaknya adalah perpecahan pada olahraga itu sendiri.

"Pandangan saya, di sini hanya antara pak Edy yang menjadi pelindung di KONI yang ingin bersenda gurau dengan pelatih. Orangtua itu tugasnya bukan hanya melindungi tetapi membimbing. Karena itu, yang biarkan yang menyelesaikan adalah mereka. Orang luar tidak perlu. Dan satu lagi, kalau emosi yang ikut berbicara maka banyak yang menjadi korban," tegasnya.

3. Saatnya bersatu untuk mencapai yang terbaik di PON XXI 2024

Praktisi Olahraga, Abdul Hakim Siregar: Olahraga Adalah PemersatuGubernur Sumut Edy Rahmayadi bersilaturahmi dengan kontingen PON Sumut, Selasa (24/8/2021). (Dok.IDN Times/istimewa)

Selain banyak yang menjadi korban, hal lainnya adalah simpang siur pemberitaan yang membuat berbagai pihak menjadi bingung.

"Mari kita tegakkan kembali sportivitas, dan junjung tinggi profesionalitas. Dan marilah kita bersatu untuk mencapai yang terbaik di PON XXI 2024 mendatang," tutupnya.

Baca Juga: 8 Kemarahan Edy Rahmayadi yang Viral di Jagat Maya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya