Polrestabes Medan Ambil Alih Kasus Tewasnya Aktivis Walhi Sumut

Jenazah Golfrid Siregah sudah diautopsi

Medan, IDN Times - Kematian aktivis lingkungan sekaligus kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Golfrid Siregar masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, keluarga dan teman seprofesinya melihat ada kejanggalan dengan tewasnya korban.

Golfrid ditemukan tidak sadarkan diri dengan kepala luka parah, akan tetapi anggota tubuh lainnya tak ada luka sedikitpun. Sepeda motor tidak rusak seperti layaknya habis kecelakaan. Tapi, barang-barang seperti tas, laptop, telepon genggam dan cincinnya tidak ditemukan.

Kurang lebih tiga hari dirawat di rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan, pegiat HAM tersebut akhirnya Golfrid meninggal dunia. Melihat kejanggalan kematian Golfrid, keluarga dan rekan-rekan seperjuangannya menduga korban menjadi korban pembunuhan.

Jenazah pun baru selesai diautopsi Senin (7/10) malam di RS Bhayangkara Medan.

1. Laporan awal dibuat kecelakaan lalu lintas

Polrestabes Medan Ambil Alih Kasus Tewasnya Aktivis Walhi SumutIDN Times/Cije Khalifatullah

Setelah dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (6/10), jenazah Golfrid dibawa ke rumah keluarganya di Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun. Rencananya korban dimakamkan di sana.

Menindaklanjuti kasus itu, Polrestabes Medan menurunkan tim menemui keluarga korban. Tujuannya polisi ingin mengotopsi jenazahnya agar penyebab kematiannya diketahui.

"Pada Minggu malam tim kita sudah berkoordinasi dengan Polsek Deli Tua, karena laporan awalnya dibuat lakalantas di sana," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto kepada wartawan, Senin (7/10).

"Atas perintah pimpinan, kami coba tangani kembali, Lidik kembali. Nanti kita buatkan laporan polisi model A, bukan lakalantas. Dan meminta kepada pihak keluarga agar jenazah korban diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian," tambahnya.

Baca Juga: Golfrid Aktivis Walhi Sumut Diduga Dianiaya Sebelum Meninggal di RS

2. Tim diturunkan ke rumah duka untuk menjemput jenazah Golfrid agar diautopsi

Polrestabes Medan Ambil Alih Kasus Tewasnya Aktivis Walhi SumutDok. IDN Times/IStimewa

Saat ini, lanjut Eko, jenazah korban sedang berada di Tiga Dolok, Simalungun. Tim sudah menuju lokasi untuk membicarakan masalah autopsi tersebut. Katanya hal itu sangat penting untuk mengungkap kematian korban.

"Semalam tim sudah diturunkan ke Tiga Dolok. Kita kejar terus untuk mengomunikasikan ke keluarga agar korban diotopsi. Karena kalau seperti ini sangat wajib hukumnya untuk autopsi," ungkap Eko.

3. Golfrid ditemukan tak sadarkan diri dengan kondisi kepala luka parah

Polrestabes Medan Ambil Alih Kasus Tewasnya Aktivis Walhi SumutDok. IDN Times/Istimewa

Manager advokasi dan kampanye WALHI Sumut, Roito Lumbangaol mengatakan, Golfrid menghilang sejak Rabu (2/10) sekira pukul 17.00 WIB. Dia keluar rumah diketahui untuk mengantar paket ke JNE dan selanjutnya bertemu seseorang di Marendal. Sejak saat itu, korban tidak bisa dikontak oleh istrinya.

Tepatnya Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 WIB, Golfrid Siregar ditemukan tidak sadarkan diri di Fly Over Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Padang Bulan, Medan. Dia ditemukan penarik becak yang kebetulan melintas di sana. Lantas penarik becak itu membawa korban ke Rumah Sakit Mitra Sejati, namun ia diarahkan ke Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan.

Golfrid mengalami luka serius, tempurung kepalanya hancur dan harus menjalani operasi pada Jumat (4/10). Korban akhirnya meninggal dunia usai dirawat tiga hari di rumah sakit.

Baca Juga: Ada Kejanggalan Meninggalnya Aktivis Walhi Sumut, Ini Kronologinya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya