Perlu Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Digital Bagi Guru

Guru garda terdepan transfer ilmu pada murid

Dalam dunia pendidikan, perlu adanya peningkatan kualitas dan kecakapan digital bagi para tenaga pendidik.

“Karena mereka adalah garda pertama bagi murid untuk transfer ilmu di sekolah,” ujar Fithri Widanarty selaku Key Opinion Leader dalam rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera bertajuk “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap”.

Kepala IT Universitas Muhammadiyah Lampung, Ahmad Taufik menuturkan pembelajaran PAI yang inovatif disampaikan dalam bentuk alat, metode, teknik, pendekatan, proses, dan media pembelajaran yang dianggap baru.

“Terobosan yang sudah dilakukan adalah mengoptimalisasi pembelajaran bagi guru PAI dengan menggunakan aplikasi Canva dan Zoom Meeting dalam menyebarkan moderasi beragama, juga digitalisasi PAI melalui KTA AGPAII Digital Webinar yang diikuti 27 provinsi dengan menggunakan KTA AGPAII Digital,” ungkapnya.

Baca Juga: Pulang ke Medan, Jesselyn Dedikasikan Kemenangan untuk Nenek

1. Pembelajaran online yang paling baik adalah konsisten dan persisten

Perlu Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Digital Bagi GuruIlustrasi rapat. Antarafoto

Chief Marketing Officer (CMO) PT Spirit Abadi, Masrizal Umar menyampaikan etika berkomunikasi di media sosial. Yaitu selalu perhatikan penggunaan kalimat, berhati-hati saat menggunakan huruf, perhatikan pemilihan warna huruf, pemilihan simbol dan ikon yang tepat, menggunakan bahasa yang sesuai, memberikan respon dengan segera, dan memberikan informasi yang memiliki referensi jelas.

Pembelajaran online yang paling baik adalah konsisten dan persisten (tangguh).

2. Tiga hal utama yang perlu didiskusikan antara anak dengan guru dan orangtua

Perlu Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Digital Bagi Guru"Guru-Guru Gokil" merupakan film Netflix yang diproduseri oleh Dian Sastrowardoyo (Dok. IDN Times/Netflix)

CEO Leadership Resources Indonesia, Eval Wari, ACC mengatakan internet sehat dan aman adalah penggunaan internet yang tidak merusak dan dapat mendukung keberfungsian diri seseorang dalam kehidupannya sehari-hari baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial serta dapat terhindar dari ancaman serta bahaya yang muncul akibat penggunaan internet.

“Tiga hal utama yang perlu didiskusikan antara anak dengan guru dan orangtua, yaitu diskusikan kebutuhannya, tanggung jawabnya, dan risikonya,” katanya.

3. Ini alasan mengapa harus menggunakan e-book

Perlu Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Digital Bagi GuruPexels/Andrea Piacquadio

Sekretaris Forum MGMP Bahasa Arab Se-Indonesia, Ade Rahmat menjelaskan alasan mengapa harus menggunakan e-book, yaitu hemat tempat, biaya, dan waktu; ramah lingkungan (tidak perlu kertas, hemat pohon); simpel dan mudah dibuka di mana saja; efektif dan efisien untuk pembelajaran daring dan luring.

Cara pembuatan e-book, yaitu buatlah desain e-book di Canva, word, power point, dan lainnya, buatlah desain e-book sesuai kebutuhan, setelah dibuat desainnya, kemudian hyperlink setiap item, cara meng-hyperlink adalah dengan klik kanan item, kemudian pilih hyperlink, dan kemudian buat PDF-nya.

Lantas bagaimana cara menangani siswa yang memiliki keterbatasan sinyal dan perangkat digital saat sekolah daring? Ade Rahmat menanggapi Pertama, kita panggil anak itu secara langsung ke sekolah.

“Kedua, kita berkomunikasi dengan wali kelas dan guru BK yang bersangkutan apakah anak ini terkendala di sinyal dan gawai. Kedua, kita lakukan home visit sebagai bukti,” ungkapnya.

Baca Juga: Sama-sama Memesona, Potret Gemasin Jesselyn dan Kembarannya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya