Pengamat Politik: Tokoh Millennial Lebih Cocok Pimpin Kota Medan

Jangan lupa mencoblos 9 Desember 2020 ya!

Medan, IDN Times -  Akademisi Departemen Politik FISIP USU, Faisal Mahrawa menyebut, dua kontestan di Pilkada Medan 2020, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rahman sama-sama punya peluang menang pada Pilkada 9 Desember 2020.

Namun, dia menilai, paslon nomor 2, Bobby-Aulia Rahman lebih pas untuk memimpin Kota Medan saat ini. "Saya menilai, Bobby lebih pas memimpin Kota Medan," kata Faisal, Jumat (30/10/2020).

1. Saat ini Medan masih sangat mengandalkan Dana Alokasi Khusus untuk pembangunan

Pengamat Politik: Tokoh Millennial Lebih Cocok Pimpin Kota MedanIlustrasi anggaran. IDN Times/Arief Rahmat

Dia menilai, sosok Bobby yang merupakan generasi millennial, sekaligus latar belakangnya sebagai menantu presiden RI, tentu Bobby memiliki aksesibilitas yang tinggi dalam hal membangun komunikasi dengan Pemerintah Pusat.

Apalagi, sejauh ini Medan masih sangat mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat untuk menopang APBD Kota Medan dalam program pembangunan.

"Saya percaya Bobby punya aksesibilitas yang sangat tinggi dalam hal ini. Tentu Kota Medan akan lebih cepat mendapatkan DAU dan DAK karena bisa membangun komunikasi yang lebih cepat dibanding pasangan lain," katanya.

Baca Juga: Kepincut Pesonanya, 8 Artis Ini Jadi Istri Ustaz Deh!

2. Memiliki pola pikir yang lebih kreatif dan inovatif dan lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan digital

Pengamat Politik: Tokoh Millennial Lebih Cocok Pimpin Kota Medanforbes.com

Selain itu, Bobby sebagai generasi millennial, juga diyakini memiliki pola pikir yang lebih kreatif dan inovatif dan lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan digital yang lebih cepat yang terjadi saat ini.

Bobby juga diyakini bakal menjadi representatif bagi anak muda saat ini, yang sebagian besar merupakan generasi milenial untuk berkontribusi membangun Kota Medan.

Apalagi, perkembangan dunia saat ini, termasuk di Indonesia dan khususnya di Medan, sebagian besar telah berperspektif pemikiran kaum milenial. Dia mengambil salah satu contoh, munculnya perusahaan rintisan atau startup seiring semakin pesatnya perkembangan digital. Pembangunan nyaris di segala lini, terutama bidang ekonomi kini sudah tak lepas dari teknologi digital.

"Tentu dengan pemikiran khas kaum milenial yang cenderung antimainstream, Bobby sangat tepat untuk membangun Kota Medan yang berbasis teknologi," jelasnya.

3. Memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan UMKM

Pengamat Politik: Tokoh Millennial Lebih Cocok Pimpin Kota MedanIlustrasi UMKM (Dok.Pertamina)

Selain itu, Bobby juga memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan UMKM yang diketahui sejak lama telah menjadi penopang ekonomi sebagian besar masyarakat. Tentu dengan perkembangan digital yang ada, pemikiran-pemikiran dari anak muda seperti Bobby sangat dibutuhkan, terutama dalam mengintegrasikan sistem digital dalam dunia UMKM, mulai dari proses produksi hingga pemasaran.

Bobby juga diharapkan mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan di Kota Medan yang tak kunjung selasai. Masalah perkotaan seperti minimnya ruang terbuka hijau, kemacetan, banjir hingga birokrasi yang cenderung korup masih terus terjadi di Medan. Kondisi ini tentu membuat warga Medan kurang nyaman.

Persoalan ini pun tidak kunjung dapat diselesaikan terutama pada dua periode kepemimpinan terakhir yakni periode pemerintahan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin maupun era kepemimpinan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution.

Baca Juga: Sosok Ibu Tangguh, 10 Potret Mellya Juniarti Mantan Istri Ustaz Somad

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya