LPPM USU Ajarkan Keterampilan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah setiap hari

Medan, IDN Times - Ketua Tim Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) Hatta Ridho, S.Sos, MSP dan anggota tim Drs. Muhammad Husni Thamrin, M.Si melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan beberapa waktu lalu. 

Sebagai salah satu kegiatan dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang dikoordinir oleh LPPM USU, Hatta Ridho menuturkan bahwa kegiatan pengabdian ini dimaksudkan sebagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat Harjosari II melalui pelatihan keterampilan pengelolaan sampah rumah tangga dan pembelajaran bersama masyarakat untuk menghidupkan kembali ekonomi rumah tangga yang kian terpuruk di masa pandemik COVID-19.

1. Beri materi pengelolaan sampah yang terampil, inovatif, kreatif dan bernilai ekonomis

LPPM USU Ajarkan Keterampilan Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPexels/Daria Shevtsova

Pada kesempatan kali ini, Tim Pengabdian LPPM USU melakukan pelatihan peningkatan ekonomi kepada masyarakat Kelurahan Harjosari II dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Adapun tujuan dari kegiatan pelatihan antara lain; Pertama, pelatihan peningkatan ekonomi kreatif dan pengelolaan sampah rumah tangga yang terbarukan. Kedua, penataan dan standar mutu dalam menghasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari bahan sampah rumah tangga. Ketiga, memetakan dan pemberian materi pengelolaan sampah yang terampil, inovatif, kreatif dan bernilai ekonomis kepada masyarakat Harjosari II," ujar Hatta Ridho pada kegiatan yang berlangsung 29 September 2020 ini.

Baca Juga: Belajar dari Anak ITB, Pendri Berhasil Ubah Limbah Plastik Jadi BBM  

2. Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah setiap hari

LPPM USU Ajarkan Keterampilan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kegiatan ini merupakan bentuk dari kepedulian LPPM USU terhadap Kota Medan yang mengalami permasalahan serius terkait pengelolaan sampah. Bahkan, pada tahun 2019 Kota Medan mendapat julukan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai kota metropolitan terkotor di Indonesia.

"Hemat tersebut, melihat 2.000 ton sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Medan menunjukkan sekitar 50 persen disebabkan sampah rumah tangga,” ujar Muhammad Husni Thamrin.

3. Sampah bisa diolah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis

LPPM USU Ajarkan Keterampilan Pengelolaan Sampah Rumah Tanggainhabitat.com

Hatta Ridho menambahkan bahwa mitra pengabdian LPPM USU yaitu Koperasi Serba Usaha, sebab koperasi ini memiliki kemampuan untuk mengelola sampah rumah tangga sebagai bahan briket. Briket adalah bahan yang dipakai untuk mempertahankan bahan bakar, sehingga nyala api tetap bertahan.

Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut dan briket biomassa. Briket yang diproduksi oleh Koperasi Usaha Mandiri adalah briket yang berasal dari olahan sampah rumah tangga dengan menambahkan beberapa bahan pendukung lainnya.

Pengelolaan sampah tersebut, sangat membantu untuk mengurangi volume sampah di Kota Medan dan masyarakat harus sadar bahwa sampah yang ada di lingkungan mereka ternyata bisa diolah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis.

Rena Arifah Simbolon selaku Ketua Koperasi Serba Usaha menyampaikan bahwa harapannya ilmu yang diberikan tim pengabdian LPPM USU dan Koperasi Serba Usaha dapat bermanfaat bagi masyarakat Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, guna meningkat ekonomi rumah tangga di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Kunjungi Rumah Tahfiz Qur'an, Akhyar Dilaporkan ke Bawaslu Medan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya