Kakak Jual Diri Demi Sekolah, Kanit Reskrim Sunggal Adopsi Adiknya

Kisah haru di balik pengungkapan kasus perdagangan anak

Medan, IDN Times - Kasus perdagangan anak di bawah umur berinisial DPS yang berhasil diungkap Kepolisian Sektor (Polsek) Sunggal pekan lalu. Bahagia bercampur haru dialami Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu M Syarif Ginting.

Dari hasil pengungkapan kasus perdagangan anak yaang baru berusia 14 tahun itu, ia mengaku mendapat pelajaran sangat berharga yaitu pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberi Tuhan. Karena tidak semua orang bisa merasakan kelapangan rezeki.

"Ternyata kehidupan keluarga DPS (korban) yang akan dijual itu sangat memprihatinkan," ujar Syarif memulai cerita saat diwawancarai kepada IDN Times, melalui sambungan telepon, Selasa (23/7) sore.

Bahkan ia berjanji akan mengadopsi adik DPS berinisial PA agar mendapatkan hidup dan pendidikan yang layak. Berikut kisahnya berdasarkan pengakuan Syarif Ginting.

1. Ayah dan ibu meninggalkan DPS dan PA bersama kakek

Kakak Jual Diri Demi Sekolah, Kanit Reskrim Sunggal Adopsi AdiknyaIDN Times/Fadli Syahputra

Keadaan itu diketahui Syarif Ginting setelah mendapat perintah dari Kapolsek Sunggal Kompol Yasir untuk mendatangi kediaman kakek DPS di Pekan Kwala, Kecamatan Kuala, Langkat. Ia diperintahkan guna memastikan kebenaran keterangan dari DPS sewaktu diinterogasi polisi.

"Usai di cek ternyata benar, rumahnya itu persis di belakang Polsek Kuala. Begitu kami cek, ternyata benar kondisi keluarga wanita 14 tahun itu sangat memprihatinkan," ungkapnya.

DPS dan adiknya PA yang masih berusia 9 tahun sejak kecil tinggal bersama kakeknya yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Ayah dan ibunya pergi meninggalkan mereka.

Baca Juga: Menyamar Jadi Pria Hidung Belang, Polisi Ungkap Perdagangan Anak

2. Minta disekolahkan pada ibunya, DPS malah disuruh jual diri

Kakak Jual Diri Demi Sekolah, Kanit Reskrim Sunggal Adopsi AdiknyaIDN Times/Sukma Shakti

Korban DPS mengaku pernah bertemu dengan ibunya beberapa waktu lalu. Kemudian ia minta di sekolah masuk SMP. Mirisnya, sambung Syarif, ibu DPS malah bilang tak perlu sekolah karena tidak ada uang.

"Kalau mau sekolah juga jual aja dirimu," ucap Syarif menirukan omongan ibu DPS.

Mendengar ucapan ibunya, korban kemudian mendatangi adik mamaknya SZ di Kota Binjai. Bibinya lantas menjumpai germo SA alias Sri dan menjual DPS harga perawan Rp 10 juta.

"Saat mau transaksi di Hotel Miliala itulah kami tangkap mereka. Dari situ terungkap keadaan keluarga korban," jelas Syarif.

3. Tak pernah minum ASI dan susu, Syarif Ginting adopsi PA

Kakak Jual Diri Demi Sekolah, Kanit Reskrim Sunggal Adopsi Adiknyahealthline.com

Syarif Ginting mengaku mendapat pelajaran berharga dalam pengungkapan kasus tersebut. Mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Timur itu terperangah saat melihat kondisi adik kandung DPS, PA yang berusia 9 tahun.

"Kondisinya sangat memprihatinkan. Minum ASI saja tidak pernah, apalagi susu kemasan. Akibatnya adik korban seperti orang yang kekurangan gizi," ujar Syarif.

"Karena kondisinya begitu memprihatinkan, abang adopsi-lah dia," tambahnya.

Awalnya PA sempat menolak namun setelah dibujuk saudara dan para tetangga akhirnya ia mau.

4. PA perlu diselamatkan agar tidak terpengaruh terhadap hal yang negatif

Kakak Jual Diri Demi Sekolah, Kanit Reskrim Sunggal Adopsi AdiknyaIDN Times/Kevin Handoko

Mirisnya lagi, begitu mau pergi bersama Syarif ternyata pakaian PA gak ada. Bajunya hanya satu, jadi cuci kering baru dipakai.

Begitu juga dengan perlengkapan sekolah, baik dari buku dan baju sekolah pun juga gak punya. Melihat kondisinya seperti itu, Syarif merasa PA perlu diselamatkan agar tidak terpengaruh terhadap hal yang negatif.

"Maka dari itu, abang bawa dan sekarang sudah lima hari di rumah. Rencananya ia akan saya sekolahkan, pokoknya saya buat bagaimana layaknya anak sendiri," tegas Syarif.

"Beberapa hari di rumah kondisinya tampak lebih baik, ceria dan kerasan. Sama anak saya di rumah dia juga sudah akrab. Anak-anak juga senang dengan kehadiran PA di rumah. Intinya kita Lillahi ta'ala aja," ungkap Syarif sembari mengatakan ia sangat bahagia bisa merawat PA seperti anaknya sendiri.

5. DPS tidak akan dipenjara dan sudah dipulangkan

Kakak Jual Diri Demi Sekolah, Kanit Reskrim Sunggal Adopsi AdiknyaIDN Times/Fadli Syahputra

Yang lebih membahagiakan bagi PA, kakak kandungnya DPS tidak akan dipenjara. Hanya akan dilakukan pembinaan dan sudah dipulangkan ke rumah kakeknya.

"DPS itu kan korban, jadi kita lakukan pembinaan dan kemudian kita kembalikan ke rumah kakeknya," jelasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Gol Penalti Legimin Bawa PSMS Taklukkan Persita 1-0

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya