Ikut Operasi Katarak Gratis, Eva Berharap Bayinya Bisa Melihat Dunia

PTAR mau bebaskan masyarakat dari kebutaan akibat katarak

Tapanuli Selatan, IDN Times - Hari masih pagi, seorang perempuan berbaju biru datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Batangtoru sembari menggendong bayi. Ia ditemani pria dan anak laki-laki berusia sekitar empat tahun.

Bayi yang digendongnya terlihat riang. Namun ternyata tak bisa melihat.

Ia adalah Evaliani bersama bayi perempuan bernama Mutiara Nurolivia berusia 1 tahun. Eva datang juga ditemani oleh suami dan putra sulungnya ke RS Bhayangkara untuk ikut program Operasi Katarak Gratis yang digelar oleh PT Agincourt Resources (PTAR) selaku pengelola Tambang Emas Martabe.

Sembari menunggu antrean untuk konsultasi, Eva bercerita anak keduanya ini sudah mengalami kebutaan sejak lahir. Setelah diperiksa ke dokter, ternyata penyebab Mutiara tidak bisa melihat adalah katarak.

"Dari lahir sudah tahu Mutiara tidak bisa melihat, kata bidan itu biasa, kalau dua minggu tetap tidak bisa melihat harus dibawa ke dokter. Setelah dua minggu dan tetap tidak bisa melihat akhirnya kami bawa ke dokter, kata dokter itu katarak, walaupun langka, tapi memang ada bayi terkena katarak dari lahir," katanya.

Setelah mendengar penjelasan dokter, Eva dan suami membawa Mutiara berobat kemana-mana. Mulai dari pengobatan tradisional, bidan hingga dokter. Namun tidak membuahkan hasil. Solusinya, kata dokter, harus dioperasi.

Beberapa hari lalu, teman Eva pun memberi kabar ada operasi katarak gratis di Batangtoru. Ia langsung mendaftarkan anaknya. Pada sesi pemeriksaan dokter membenarkan bahwa katarak Mutiara harus segera dioperasi.

Baca Juga: Ubah Sampah Jadi Emas, Tika Raih Penghargaan Martabe Innovation Award

1. Eva dan Mutiara langsung diberangkatkan ke Kota Medan hari ini

Ikut Operasi Katarak Gratis, Eva Berharap Bayinya Bisa Melihat DuniaEvaliani bersama bayi perempuannya bernama Mutiara Nurolivia yang masih berumur 1 tahun penderita katarak (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pagi ini, Rabu (14/9/2022) Eva, suami dan dua anaknya pun datang ke rumah sakit. Mereka naik sepeda motor sekitar 30 menit dari Desa Terapung, Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Muara Batangtoru menuju RS Bhayangkara Batangtoru.

"Mudah-mudahan bisa segera dioperasi dan Mutiara bisa melihat dunia, bisa bermain seperti bayi-bayi lain," ungkap ibu 25 tahun ini.

Selama ini, katanya, Mutiara hanya merangkak dan bermain di rumah saja. Mutiara tidak bisa jauh dari ibunya dan mengenali orang hanya mengandalkan pendengaran saja.

"Semoga operasinya berhasil," pungkasnya.

Setelah dicek dokter mata di RS Bhayangkara, Mutiara akan menjalankan operasi di Kota Medan. Karena masih anak-anak dan selama operasi harus dibius total. Tindakan operasi seperti ini hanya bisa dilakukan di Kota Medan.

Eva dan Mutiara langsung diberangkatkan ke Kota Medan hari ini.

2. Martabe ingin membebaskan masyarakat dari kebutaan akibat katarak

Ikut Operasi Katarak Gratis, Eva Berharap Bayinya Bisa Melihat DuniaSenior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono melihat pelaksanaan Operasi Katarak Gratis di RS Bhayangkara Batangtoru, Tapsel (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono mengatakan Eva dan keluarga tak perlu khawatir. Sebelumnya Tambang Emas Martabe juga pernah menerima pasien operasi katarak gratis bayi berusia 8 bulan. Operasi berjalan lancar dan kini si anak bisa melihat lagi.

"Gak usah takut, dulu ada pasien 8 bulan dan bisa dioperasi. Sekarang dia sudah sekolah seperti anak lainnya," ujar Katarina menghibur Eva di ruang tunggu pemeriksaan.

Menurut Katarina, Operasi Katarak Gratis ini merupakan yang kedelapan kali dilaksanakan. Sedangkan kerjasama dengan RS Bhayangkara ini merupakan yang kedua kali.

Total ada 170 pasien yang mendaftar untuk hari pertama ini berasal dari Panyabungan, Padangsidimpuan, Batangtoru, dan Muara Batangtoru.

"Rencananya besok seluruh pasien akan dibuka perbannya," kata Katarina.

Ia mengaku sangat gembira melihat antusias masyarakat mengikuti operasi katarak gratis ini. Program ini sempat terhenti selama pandemi COVID-19 dan tahun ini akhirnya bisa digelar kembali.

"Pada operasi katarak gratis hari ini ditangani oleh RS Mata mencirim 77 dan dari RS Bhayangkara Batangtoru. Saya ucapkan terima kasih juga pada relawan internal, relawan eksternal dan berbagai pihak yang membantu. Progam ini dalam rangka mendukung pemerintah untuk membebaskan masyarakat dari kebutaan akibat katarak," ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RABB) tahun 2014–2016 menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di lndonesia mencapai 3%.

Sebanyak 77,7% penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan terbesar adalah katarak yang tidak dioperasi. Sementara, prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia 1,9%.

Di Sumatra Utara, hampir 80% kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas disebabkan katarak yang tidak dioperasi.

3. Besok akan dilakukan pembukaan perban

Ikut Operasi Katarak Gratis, Eva Berharap Bayinya Bisa Melihat DuniaPelaksanaan Operasi Katarak Gratis di RS Bhayangkara Batangtoru, Tapsel (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Batangtoru, Penata Satu Dr. Tommy Rivelino, Sp.B mengaku senang dengan kerja sama Operasi Katarak Gratis ini. Menurutnya ini adalah Program yang kedua kali digelar di RS ini.

Setelah operasi katarak hari ini selesai, akan dilaksanakan kontrol satu hari kemudian. Bagi pasien di Batangtoru akan diminta pulang dan kembali lagi ke RS Bhayangkara besok. Sedangkan pasien dari Sidimpuan dan Panyabungan akan menginap di RS Bhayangkara. Akan dilakukan pembukaan perban bersama-sama besok.

Menurutnya target awal operasi katarak gratis ini 600 orang. Sementara ini ada 170 pasien yang mendaftar hari ini.

"Kalau ini berjalan baik, mudah-mudahan PTAR akan menjalin kerja sama lagi bersama kita untuk tahun berikutnya," katanya.

Sejak 2011 Tambang Emas Martabe menggelar Bakti Sosial Operasi Katarak untuk masyarakat katarak tidak mampu. Namun, selama 3 tahun berturut-turut yaitu 2019, 2020, dan 2021 Bakti Sosial Operasi Katarak ditiadakan karena pandemi Covid-19. Total sudah 7 kali PTAR mengadakan operasi katarak.

Sejak tahun 2011 hingga saat ini, operasi katarak yang digelar PTAR telah menyembuhkan 8.118 mata katarak pada 7.131 orang. Kami pernah mengobati katarak yang terjadi pada bayi berusia 8 bulan, hingga mengobati katarak pada orang tua berusia 108 tahun.

Untuk Operasi Katarak yang ke-8 tahun dengan tema serupa seperti tahun-tahun sebelumnya yakni “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia,” PTAR menargetkan bisa mengoperasi 600 mata.

Operasi katarak dipusatkan di dua lokasi yakni RS Bhayangkara Batangtoru, Tapanuli Selatan dan RS Khusus Mata Mencirim 77 di Medan.

Di RS Bhayangkara Batangoru operasi katarak digelar 2 kali lagi, yaitu 24 September dan 15 Oktober 2022.

Sedangkan Di RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan akan diselenggarakan pada 22 Oktober, 12 November, dan 23 November 2022.

Baca Juga: Martabe Gelar Operasi Katarak Gratis, Buka Mata Lihat Indahnya Dunia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya