Habisi Nyawa Abang Ipar, Dalianto Minta Warga Bawa Dirinya ke Polisi

Dipicu karena istri dan mertuanya sering dicaci

MEDAN, IDN Times - Diduga faktor sakit hati lantaran istri serta ibu mertua kerap dikasari dan dicaci-maki, Dalianto nekat menghabisi nyawa abang iparnya, Sumarno.

Peristiwa ini terjadi di dalam rumah di Jalan Sultan Ujung, Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumut, Sabtu (10/8) dini hari.

Usai membunuh, pria berusia 40 tahun yang bekerja sebagai sopir itu meminta bantuan warga sekitar untuk menyerahkan diri ke Polsek Percut Sei Tuan.

1. Anak Dalianto sering juga diancam-ancam korban sampai mengigau waktu tidur

Habisi Nyawa Abang Ipar, Dalianto Minta Warga Bawa Dirinya ke Polisi(Ilustrasi penganiayaan) IDN Times/Sukma Shakti

Informasi yang diperoleh, sebelum kejadian, Dalianto bersama istri Malinda beserta anaknya tengah tidur di dalam kamar. Tiba-tiba sekira pukul 00.30 WIB, Dalianto terbangun lantaran mendengar anaknya mengigau.

"Menurut pengakuan Dalianto, anaknya mengigau karena sering diancam-ancam oleh korban," kata Panit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Ipda Supriadi ketika dikonfirmasi IDN Times melalui sambungan telepon Sabtu malam.

Baca Juga: Mantan Ketua NasDem di Siantar Mengembuskan Napas Terakhir

2. Malam itu Dalianto berniat menasehati korban

Habisi Nyawa Abang Ipar, Dalianto Minta Warga Bawa Dirinya ke Polisiustaliy.ru

Setelah anaknya kembali tidur, sambung Supriadi, Dalianto keluar kamar dan menjumpai korban yang tengah tidur di sofa ruang tamu. Niat Dalianto hanya untuk menasehati korban, namun korban korban malah melawan. Karena melawan, pelaku memukul korban dan dibalas dengan tendangan.

"Karena melawan, pelaku lari ke dapur dan ia melihat ada pisau di rak piring. Lantaran sudah kalap diambilnya pisau itu lalu ditusukkannya berulangkali," ujar Supriadi.

3. Korban tewas setelah kena 15 tusukan

Habisi Nyawa Abang Ipar, Dalianto Minta Warga Bawa Dirinya ke PolisiIlustrasi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Korban berteriak minta tolong sehingga istri Dalianto terbangun. Begitu keluar kamar sang istri melihat abangnya (korban) sudah tewas berlumuran darah di ruang tamu.

Selanjutnya Dalianto meminta bantuan kepada warga sekitar yang bertugas di Brimob, Aiptu Agus Gunawan untuk menyerahkan diri ke Polsek Percut Sei Tuan. Mendengar pengakuan Dalianto, lalu Agus menghubungi Polsek Percut Sei Tuan dan memberitahu peristiwa tersebut.

Tak berapa lama Tim Pegasus Polsek Percut Sei Tuan yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu MK Daulay tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan Dalianto. Kemudian Daulay menghubungi tim Inafis Polrestabes Medan untuk melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.

"Hasil pemeriksaannya, korban mengalami 15 luka tusuk di sekujur tubuh. Lehernya juga digorok pelaku," beber Supriadi.

4. Dalianto mengaku nekat membunuh korban karena faktor sakit hati

Habisi Nyawa Abang Ipar, Dalianto Minta Warga Bawa Dirinya ke Polisijberita.com

Sewaktu diinterogasi, Dalianto mengaku kejadian itu dilatarbelakangi rasa sakit hati kepada korban. Sebabnya, selama satu tahun menumpang di rumah Dalianto, korban sering kali memaki istri dan ibu mertuanya.

Bahkan, tak jarang korban yang tidak bekerja meminta uang kepada istri dan ibu mertuanya. Kalau tidak diberi, korban malah memaki dan mau memukul istri Dalianto.

"Selain pelaku kita turut mengamankan sebilah pisau yang digunakannya membunuh korban. Atas perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 340 Subs 338 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 20 penjara atau maksimal seumur hidup dan atau hukuman mati," jelas Supriadi.

Baca Juga: Dikeroyok Geng Narkoba, Ginanjar Kaget Dijenguk Kapolrestabes Medan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya