Dear Orangtua, Waspadai Kecanduan Smartphone pada Anak

Beberapa kejahatan di media sosial yaitu cyberbullying

Medan, IDN Times - Fungsi smartphone adalah mempermudah komunikasi agar dapat berprestasi, sebagai media hiburan, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kenyamanan dalam belajar anak, dan tersedianya teknologi yang lebih canggih.

Trainer sekaligus Konsultan Pendidikan, Wahyudi, mengatakan orangtua harus tepat memberikan tentang fungsi ini pada anak, jangan sampai kecanduan. Karena emosi positif anak akan meningkatkan kekuatan otak yang akan mencapai keberhasilan, dan menjadi tingkat kehormatan diri pada anak.

Beberapa aplikasi yang dapat menunjang prestasi anak belajar online seperti Zoom, Google Meet, dan aplikasi belajar mandiri seperti Brainly, Quipper, Photomath. Kamus seperti KBBI dan u-Civtionary. Perpustakaan iPusnas, catatan dan agenda WPS, Notes, WeNote, dan PDF. Foto dokumen Microsoft Lens dan Camscanner.

“Cara cerdas bermedia sosial yang pertama adalah mengabadikan momen berharga, menyimpan portofolio, dan membuat personal branding di media sosial demi menunjang kemampuan digital dan cakap dalam bermedia social,” jelasnya saat menjadi pembicara pada Literasi Digital beberapa waktu lalu.

1. Kecanduan smartphone dapat meningkatkan kegelisahan dan kehilangan perasaan

Dear Orangtua, Waspadai Kecanduan Smartphone pada Anakpixabay/FirmBee

Salah satu pemateri, Laili Alfita, Psikolog dan Wakil Dekan 1 Fakultas Psikolog UMA menjelaskan perilaku keterikatan atau kecanduan untuk menggunakan Handphone yang disertai dengan kurangnya kontrol akan memiliki dampak negatif bagi individu.

“Kecanduan smartphone dapat meningkatkan kegelisahan dan kehilangan perasaan, kontrol diri yang rendah, kepribadian ekstraversi yang tinggi, harga diri yang rendah. Faktor kecanduan smartphone selanjutnya adalah situasional yang meliputi nyaman, Bahagia, dan menikmati,” jelasnya.

Sedangkan faktor situasional negative meliputi stress, kesedihan, kesepian, kecemasan, dan kejenuhan belajar. Solusinya adalah orang tua menjadi role model, contohnya jika melarang anak untuk tidak selalu menggunakan handphone.

“Orang tua juga bisa mengurangi penggunaan handphone terlebih dahulu, batasi waktu penggunaannya, matikan telepon saat mau tidur, berusaha untuk berbicara langsung, berolahraga, mengurangi handphone secara bertahap, dan buat aktivitas yang menyenangkan bagi anak,” jelasnya.

2. Orang tua harus mempunyai tanggung jawab penuh dan bertindak sebagai teman bagi anak

Dear Orangtua, Waspadai Kecanduan Smartphone pada Anaksuara.com

Pembicara lainnya, Indra Samsie mengakui saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari gawai atau ponsel. Gawai dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Beberapa dampak negatif dari penggunaan internet adalah pencurian, penyalahgunaan internet, cyber stalking, cracker, dan hijacking.

Menurutnya agar kita bisa aman dalam menggunakan media sosial adalah tunjukkan perilaku baik di dunia maya dengan memberikan senyum dan like, teliti jika menerima pesan yang belum diketahui, pikirkan dahulu sebelum anda menerima sebuah permintaan, pikirkan dahulu sebelum membagikan sesuatu.

“Sebagai seorang orang tua kita harus mempunyai tanggung jawab penuh dan bertindak sebagai teman bagi anak, buat kedekatan dengan anak, harus jelas tujuan dalam mengasuh anak, keempat bicara dengan baik kepada anak, dan mengajarkan pembelajaran agama kepada anak,” terangnya.

3. Beberapa kejahatan di media sosial yaitu cyberbullying

Dear Orangtua, Waspadai Kecanduan Smartphone pada AnakIlustrasi bullying (pexels.com/RODNAE Productions)

Pembicara Ida Ayu Prasastiasih Dewi, selaku Communication Specialist,  menyampaikan persebaran konten negatif di daerah Sumatera sudah menyatakan tahap waspada. Rata-rata anak Indonesia mengenal media sosial pada usia 7 tahun maka orang tua harus mempersiapkan agar anak dapat bermedia sosial dengan baik dan cakap dalam berdigital.

Beberapa kejahatan di media sosial yaitu cyberbullying, efek dari cyberbullying akan berlangsung lama. Data security juga harus dijaga dan orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak betapa pentingnya melindungi data pribadi.

Kejahatan lainnya yaitu pornografi dan perdagangan orang yang terjadi melalui media sosial.

“Berikan aplikasi yang bermanfaat untuk anak seperti Google Classroom, Youtube Kids yang merupakan konten khusus untuk anak dengan jaminan konten ramah anak dan edukatif, Rumah Belajar yang merupakan aplikasi yang berisi kelas daring. Terapkanlah saring before sharing, two steps verification, rutin update aplikasi, ganti password setiap bulan, mematikan location tracking, waspada phishing, dan parental control,” tegasnya.

Baca Juga: 5 Fakta yang Harus Diketahui Tentang Kopi, Jangan Asal Minum

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya