Cegah Hal Negatif, Lindungi Identitas Anak di Media Digital

Seleksi konten yang sesuai untuk anak

Langkat, IDN Times - Dosen dan Praktisi Pendidikan Ramah Anak, Rr. Vemmy Kesuma Dewi menyampaikan agar anak aman dalam bermedia digital peran orang tua yang pertama adalah, masuklah ke dunia online mereka, selayaknya Anda mengenal lingkup gerak mereka, pastikan juga Anda mengenal ‘taman bermain’ mereka yang lain.

“Buatlah aturan bersama mereka, buat aturan dengan membicarakannya dulu dengan mereka, termasuk membicarakan mengenai konsekuensi jika mereka melanggar aturan tersebut. Perhatikan lokasi, alih-alih membiarkan anak anda memakai komputer di kamar pribadi, tempatkanlah komputer di tempat umum,” ujarnya saat menjadi pembicara Webinar Literasi Digital di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Peran Orang Tua dalam Transformasi Digital” beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Selain Samosir, Ini 8 Pulau yang Instagramable di Sekitar Danau Toba

1. Tunjukkan kepada anak berbagai potensi ancaman di dunia digital

Cegah Hal Negatif, Lindungi Identitas Anak di Media DigitalIlustrasi rapat. Antarafoto

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Rasianna B. Saragih, mengatakan menjaga keamanan digital bagi anak anak di dunia maya sangatlah penting. Peran orang tua perlu dioptimalkan dalam menjaga keamanan digital anak di dunia maya.

Rekomendasi yang bisa diberikan terkait keamanan digital, khususnya bagi anak-anak dengan melindungi identitas digital anak, memberi batasan tegas bagi anak dalam menggunakan media digital, tunjukkan kepada anak berbagai potensi ancaman di dunia digital, dan ingatkan anak untuk selalu saring sebelum sharing.

2. Seleksi konten yang sesuai untuk anak

Cegah Hal Negatif, Lindungi Identitas Anak di Media DigitalPexels.com/Artem Beliaikin

Founder Family Educare, Nurhannifah Rizky Tampubolon menjelaskan tips pengasuhan digital yang pertama adalah mendampingi anak mengakses gawai, menyeleksi konten yang sesuai untuk anak, memahami informasi yang disediakan media digital, menganalisis konten digital untuk menemukan pola positif dan negatif.

Kemudian memverifikasi media digital, mengevaluasi konten media, mendistribusikan konten media, memproduksi konten positif dan produktif  bersama, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan produktif terkait media digital, dan berkolaborasi menciptakan konten.

“Perlu kita beri pemahaman dan berdiskusi dengan anak, jangan sampai anak mendapatkan penyamanan diluar dari lingkungan keluarga. Rangkul anak dan berikan perhatian lebih,” ungkapnya.

3. Latih menuliskan dan menyampaikan refleksi diri

Cegah Hal Negatif, Lindungi Identitas Anak di Media DigitalPexels.com/Andrea Piacquadio

Founder Orang Tua Kampung, Awaluddin Sitorus menuturkan saat anak mendapatkan pembelajaran tatap muka virtual, yang pertama sampaikan diri siap mengikuti pembelajaran dengan tatap muka virtual dengan menuliskan nama atau pastikan terlihat di video, berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.

“Menuliskan dan menyampaikan refleksi diri atas situasi yang terjadi, pahami jadwal pembelajaran serta tujuan pembelajaran, ikuti instruksi dan materi pembelajaran,” jelasnya.

Seera Safira selaku Key Opinion Leader menyampaikan orang tua memang memiliki peran yang sangat penting di era digital seperti sekarang ini, untuk mencegah orang tua harus memberikan pemahamanan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Baca Juga: Biodata Top 4 Peserta MasterChef Indonesia, Ada Anak Medan Lho!

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya