Cegah Downtime Mobile Banking, Bank Sumut Kerja Sama dengan Lintasarta

Bank Sumut alami peningkatan pengguna layanan digital

Medan, IDN Times - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) menjalin kerja sama dengan Lintasarta untuk memperkuat sistem teknologi layanan perbankan. Salah satu layanan perbankan yang jadi prioritas Bank Sumut adalah aplikasi Mobile Banking.

Sejak pandemik COVID-19 melanda Indonesia, Bank Sumut merasakan peningkatan pengguna layanan digital. Bank ini mencatatkan jumlah pengguna mobile banking per Juli 2021 mencapai 224.025 pengguna dengan transaksi lebih dari 9,3 juta transaksi.

Transaksi pembayaran dan pembelian yang berasal dari mobile banking per Juli 2021 sebesar Rp 2,4 miliar.

Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan melalui kerja sama dengan Lintasarta, kedepannya diharapkan layanan Bank Sumut kepada para nasabah makin optimal terutama dalam layanan mobile banking untuk mengantisipasi terjadinya downtime (gangguan) pada aplikasi perbanka.

“Dengan kerja sama ini, kami akan memanfaatkan layanan Managed Virtualisasi Server, Managed Firewall, Managed Web Application Firewall (WAF), dan Managed Customer Premise Equipment (CPE) sebagai penunjang penerapan digitalisasi di Bank Sumut,” kata Pohan.

Proses Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan oleh Direktur Commerce Lintasarta, Alfi Asman, dan Direktur Keuangan & IT Bank Sumut, Arieta Aryanti Permata Lestari, serta disaksikan oleh Direktur Utama Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan di kantor pusat Lintasarta, Menara Thamrin, Jakarta, Jumat (4/3/2022).

Cegah Downtime Mobile Banking, Bank Sumut Kerja Sama dengan LintasartaBank Sumut-Lintasarta Kerja Sama Kembangkan Digitalisasi Perbankan (Dok. IDN Times)

Direktur Commerce Lintasarta Alfi Asman mengatakan layanan perbankan dalam skala besar seharusnya tidak menggunakan server fisik, mengingat kekurangan-kekurangan yang dimiliki seperti biaya pengadaan server dan perawatan yang lebih mahal, kebutuhan lahan yang harus sesuai kriteria, dan konsumsi listrik yang besar.

Sebagai alternatif, bank dapat menggunakan layanan Cloud Computing berbasis virtualisasi, untuk memenuhi tren pasar dan pertumbuhan kebutuhan nasabah serta peningkatan volume transaksi. Penggunaan Cloud memiliki posisi yang lebih baik untuk menanggapi ketidakpastian ekonomi dan sistem keuangan global yang saling berhubungan, terutama akibat Pandemi yang masih berlangsung.

Dia mengatakan selain menggunakan layanan komputasi awan (Cloud), juga perlu dilengkapi dengan sistem keamanan yang andal, seiring dengan maraknya serangan siber ke industri perbankan.

“Kerja sama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Bank Sumut khususnya dalam pengelolaan infrastruktur, proses bisnis, mekanisme, serta memperkuat operasional dan layanan ke para nasabah,” jelas Alfi.

Alfi menambahkan, alternatif yang bank dapat lakukan untuk memenuhi tren pasar dan pertumbuhan kebutuhan nasabah serta peningkatan volume transaksi adalah menggunakan layanan Cloud Computing berbasis virtualisasi, seperti milik Lintasarta Cloudeka.

Selain itu, penggunaan Cloud memiliki posisi yang lebih baik untuk menanggapi ketidakpastian ekonomi dan sistem keuangan global yang saling berhubungan, terutama akibat Pandemi yang masih berlangsung.

Namun, Cloud sendiri tidak cukup, sehingga layanan Cloud harus didukung dengan sistem keamanan yang andal.  Tidak sedikit kasus serangan siber yang dilaporkan sepanjang tahun 2021 dari berbagai industri, khususnya perbankan. Next Generation Firewall (NGFW) contohnya, sistem ini sudah mampu menangkal ancaman siber meski bersembunyi di belakang aplikasi.

Kolaborasi yang telah dijalankan oleh Bank Sumut dengan Lintasarta akan terus menerus dilakukan demi tercapainya proses digitalisasi layanan perbankan Bank Sumut yang optimal dan memenuhi kebutuhan nasabah di era digital.

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut, Syahdan Siregar mengatakan Bank Sumut akan terus mengedukasi nasabah untuk menggunakan layanan mobile banking, dan juga melengkapi fitur mobile banking Bank Sumut dengan berbagai fitur transaksi yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah. 

Cegah Downtime Mobile Banking, Bank Sumut Kerja Sama dengan LintasartaLintasarta, perusahaan Information and Communication Technology (ICT) Total Solutions terkemuka di Indonesia memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33. (Dok. IDn Times)

Selama sudah lebih dari tiga dekade Lintasarta hadir di Indonesia. Lintasarta merupakan penyedia Komunikasi Data, Internet dan IT Services untuk berbagai sektor industri. Lintasarta didirikan sejak April 1988 dan telah menjadi bagian dari dinamika bisnis di Indonesia dengan menghadirkan layanan komunikasi data, informasi bisnis serta internet yang handal hingga ke wilayah-wilayah terpencil di Nusantara.

Saat ini Lintasarta telah melayani lebih dari 2.500 pelanggan korporasi dengan lebih dari 56.000 jaringan yang meliputi layanan komunikasi data fiber optik, jaringan satelit, Managed Security & Collaboration, Data Center dan DRC, Cloud Computing, Managed Services, E-Health, TPA (Third Party Administrator) dan solusi total komunikasi data. Lintasarta memberikan layanan professional mulai dari layanan pra-jual melalui business consultant, network engineer untuk assessment.

Selain Bank Sumut, Lintasarta  berkomitmen terus meningkatkan layanan untuk memperkuat penerapan digitalisasi di berbagai daerah termasuk wilayah regional Indonesia Barat yang mencakup seluruh Sumatra. Melalui solusi industri yang ditawarkan, diharapkan dapat ikut mendorong pertumbuhan bisnis di wilayah tersebut.

“Agar  kota atau area terus mencatatkan pertumbuhan bisnis yang tinggi di era digital ini, perlu dipersiapkan solusi industri tepat dengan infrastruktur yang handal untuk meningkatkan performansi layanan yang dapat menunjang kebutuhan berdasarkan karakteristik wilayah dan industri di masing-masing area,” kata Zulfahmi, General Manager West Indonesia Regional (WIR) Lintasarta dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022). 

Untuk memperkuat penerapan digitalisasi, Lintasarta  menawarkan paket lengkap mulai  perluasan coverage fiber optic, memperbesar kapasitas backbone dan pembaruan point of presence dari network Lintasarta. 

Dari sisi infrastruktur fiber optic, Lintasarta telah mendirikan lebih dari 1.274 kilometer fiber optic yang tersebar di 58 kota di  wilayah Sumatra ini.

Zulfahmi mengatakan, selain solusi industri, produk dan layanan Lintasarta di wilayah WIR yang paling banyak dimanfaatkan oleh segmen industri finance, pemerintah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan lembaga lainnya yang dikelola pemerintah daerah, serta resources (oil/gas/agroindustri) ialah connectivity. 

Tahun ini, Lintasarta di wilayah barat akan terus mengembangkan jangkauan infrastruktur telekomunikasi di beberapa kota/kabupaten baru, memperkuat kapasitas dan serabut jaringan fiber optic di kota-kota besar, serta penempatan tenaga ahli di cluster yang baru, untuk meningkatkan layanan Lintasarta. 

 Di sisi lain, lanjut Zulfahmi, sesuai dengan fokus Lintasarta di tahun 2022 yang mengedepankan Build Customer Centric Culture, wilayah regional juga dituntut untuk meningkatkan pelaksanaan strategi Key Account Management dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. 

Penerapannya dilaksanakan melakukan berbagai upaya perbaikan dari setiap tahap customer journey, mulai dari proses pengenalan terhadap produk perusahaan secara berkesinambungan, memberikan solusi atas kendala yang terjadi di perusahaan pelanggan, mempercepat delivery dan peningkatan pelayanan after sales. 

“Dari sisi delivery dan operasional, Lintasarta telah menempatkan tenaga ahli yang berpengalaman tidak hanya di kota besar, tapi juga sampai ke cluster di 23 kabupaten/kota yang masuk dalam cakupan WIR," pungkasnya.

Baca Juga: Dukung Transformasi Digital, Lintasarta Teken MoU dengan Pemda

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya