BI Edarkan Uang Rp3,4 Miliar ke 6 Pulau Terpencil di Tiga Provinsi

BI juga mengajak masyarakat untuk menjaga uang rupiah

Medan, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara bersama Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) 1 - Belawan melepas kas keliling ke wilayah terluar, terdepan dan terpencil atau 3T, Kamis (29/8) sore.

Kick off atau pelepasan tim pengedaran uang menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Lemadang 632 milik Lantamal 1 - Belawan. Kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan pada 2019.

1. BI bertugas mengganti uang lusuh dan jelek agar layak edar

BI Edarkan Uang Rp3,4 Miliar ke 6 Pulau Terpencil di Tiga ProvinsiIDN Times/Fadli Syahputra

Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, rupiah adalah satu-satunya mata uang yang beredar di NKRI, yang harus dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai alat pembayaran nasional.

"Untuk itu, BI akan terus berusaha agar uang rupiah tersedia sesuai denominasinya, kebutuhan, waktu dan kelayakan edarnya. Tak hanya cukup jumlahnya, masalah kualitas uang lusuh dan jelek, ini juga tugas BI menggantinya menjadi layak edar," kata Wiwiek saat menyampaikan kata sambutan di acara pelepasan kapal.

"Kalau di Sumatera Utara, itu tugasnya Pak Andi dan Pak Budi. Jadi kalau di masyarakat tidak ada rupiah, itu yang salah BI," tambahnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ibu Kota Pindah, Wapres Ma’ruf Amin: Bukan Hanya Indonesia 

2. Jumlah uang rupiah yang keluar di Sumut setiap tahunnya meningkat

BI Edarkan Uang Rp3,4 Miliar ke 6 Pulau Terpencil di Tiga ProvinsiIDN Times/Fadli Syahputra

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap rupiah di seluruh pelosok NKRI, sejak 2015, BI sudah bekerjasama dengan TNI AL. Kerjasama ini dianggap penting karena kedua instansi ini saling memiliki apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

"Komandan punya kapal, kami punya uang. Kalau ada uang, ada kapal, kita bisa jalan sama-sama... Tidak ada kapal, ada uang, ya uangnya gak kesebar. Tidak ada kapal, tidak ada uang, kapalnya tidak bisa jalan karena tidak ada bensin, tidak ada solarnya," ucapnya yang disambut tawa hadirin.

Khusus di Sumut, jumlah uang rupiah yang keluar terus mengalami peningkatan. Pada 2016 terhitung mencapai Rp 15,4 triliun, sedangkan awal 2019 sampai Juli kemarin sudah mencapai angka Rp 12,7 triliun.

Pertambahannya setiap tahunnya mencapai 15 hingga 20 persen. Kalau dihitung dari setiap kantor perwakilan, ini adalah jumlah yang sangat besar. Peningkatan uang yang keluar di masyarakat disebabkan adanya permintaan dari perbankan, penukaran, penarikan dari kas titipan, dan kas keliling.

3. Kapal pembawa uang rupiah nantinya akan berlayar keenam pulau

BI Edarkan Uang Rp3,4 Miliar ke 6 Pulau Terpencil di Tiga ProvinsiIDN Times/Fadli Syahputra

Masih dikatakan Wiwiek, meskipun kegiatan nontunai dan pembayaran menggunakan non cash society terus dikembangkan, namun uang kartel berbentuk kertas dan logam jumlahnya juga terus naik. Inilah yang masih menjadi masalah dan kesulitan bagi BI walau terus melakukan inovasi.

Kas keliling 3T akan mengunjungi enam pulau di tiga provinsi, yaitu Pulau Weh, Nasi, Berhala, Rupat, Tebingtinggi, dan Bengkalis. Tim yang dikerahkan berasal dari kantor perwakilan BI Sumut, Aceh dan Riau serta disupervisi oleh Departemen Pengedaran Uang BI pusat. Uang yang akan didistribusikan sebesar Rp3,4 miliar yang terdiri dari semua denominasi.

Mayor Laut Pungki yang menjadi kapten kapal akan berlayar selama tujuh hari menyusuri tiga provinsi tersebut. Dalam perjalanannya tim akan mampir ke beberapa panti asuhan dan sekolah-sekolah untuk memberikan alat musik dan perlengkapan olahraga sebagai bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

"Sinergi terus kita galang antara angkatan laut dan Bank Indonesia untuk terus menjaga rupiah sebagai simbol kedaulatan NKRI. Kalau perlu tidak sekali, boleh dua tiga kali, kami siap melakukannya. Mungkin di luar enam pulau ini, terutama yang banyak penduduknya," kata Wiwiek.

4. BI juga mengajak masyarakat untuk menjaga uang rupiah

BI Edarkan Uang Rp3,4 Miliar ke 6 Pulau Terpencil di Tiga ProvinsiIDN Times/Fadli Syahputra

Di akhir sambutannya, Wiwiek mengimbau agar masyarakat menjaga uang rupiah dengan cara tidak mencorat-coretnya, menstreples, membasahi, melipat, dan diremas. Pihaknya menyebut hal ini dengan '5 Jangan'. Kemudian memastikan keaslian uang rupiah dengan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang.

"Ini adalah tugas bersama. Dan kegiatan hari ini adalah bentuk kehadiran dan peduli pemerintah di kawasan 3T," kata Danlantamal 1 Belawan Laksamana Pertama Abdul Rasyid kepada wartawan.

Baca Juga: [BREAKING] Datang ke Medan, Ma’ruf Sebut Jokowi Presiden yang Syariah

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya