Berjuang di Masa Pandemik, Driver Gojek: Harus Berani Tampil Unik

Zul dan Fedri beri snack gratis untuk penumpang

MEDAN, IDN Times -  "Selama pandemik penghasilan berkurang hingga 50 persen. Tetapi gak boleh nyerah, saya harus terus berjuang dan untuk bisa bertahan menghidupi keluarga, jadi saya harus berani bikin hal yang berbeda, menarik, dan unik supaya pelanggan nyaman dan gak takut naik Gojek."

Itulah pengakuan Driver ojek online dari Gojek, Zulnahidin saat ditemui IDN Times, Senin (19/10/2020).

Ya, pandemik COVID-19 mewabah di Indonesia sejak Maret 2020. Lockdown, PSSB dan berbagai kebijakan dibuat untuk meredam penyebaran virus ini. Semua sektor perekonomian kena dampak pandemik ini. Satu di antaranya adalah sektor transportasi daring.

Namun Zulnahidin mengaku bangga, manajemen Gojek mengambil langkah cepat dan memerhatikan nasib para mitranya. Satu di antaranya adalah penerapan inisiatif J3K, Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan.

1. Zul menempelkan permen, tisu, dan hand sanitizer di separator miliknya

Berjuang di Masa Pandemik, Driver Gojek: Harus Berani Tampil UnikZulnahidin, driver Gojek yang tergabung dalam Persatuan Gojek Medan Pasar Tiga Tanjung Sari (Pergom Pasti) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pada awal pandemik, pria yang akrab disapa Zul ini mengaku setiap driver mendapat voucher sembako senilai Rp100 ribu.

"Meski jumlahnya tidak besar, tapi sangat membantu karena saat itu penghasilan driver sangat berkurang," ungkap driver yang tergabung dalam Persatuan Gojek Medan Pasar Tiga Tanjung Sari (Pergom Pasti) ini.

Kemudian untuk memberi kenyamanan dan keamanan pada pelanggan yang khawatir dengan penyebaran COVID-19, Gojek menerapkan J3K pada mitra driver, yakni Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan. Berupa penyemprotan disinfektan pada kendaraan dan pemberian alat kesehatan kepada mitra.

"Jadi semua driver dapat pesan notifikasi untuk datang ke Posko Aman. Jadwal tiap driver itu beda-beda, dan paling lama satu minggu sekali harus ke Posko Aman untuk penyemprotan," jelas ayah dua anak ini.

Selain itu, driver juga harus menggunakan separator atau pembatas antara driver dan customer. Pemakaian separator ini mendatangkan ide bagi pria yang akrab disapa Zul ini. Ia menempelkan permen, tisu, dan hand sanitizer di separator miliknya.

"Ini yang saya bilang menarik dan unik. Jadi dengan adanya permen, hand sanitizer, dan tisu gratis ini penumpang lebih nyaman dan gak takut lagi naik Gojek. Harapan kami tentu pandemik cepat berlalu agar penghasilan kami bisa meningkat lagi seperti dulu," ujar pria 33 tahun ini.

Baca Juga: Jadi Andalan di Masa New Normal, Gojek Luncurkan Inisiatif J3K

2. "Gak ada ruginya berikan snack gratis untuk costumer"

Berjuang di Masa Pandemik, Driver Gojek: Harus Berani Tampil UnikFedri Syahputra, Driver Gojek Medan yang tergabung dalam Persatuan Gojek Medan Pasar Tiga Tanjung Sari (Pergom Pasti) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Apa yang dilakukan Zul menginspirasi rekan-rekan sesama driver yang tergabung di Persatuan Gojek Medan Pasar Tiga Tanjung Sari (Pergom Pasti). Satu di antarannya adalah Fedri Syahputra. Selain permen, tisu, dan hand sanitizer, Fedri juga menempelkan snack atau makanan ringan di separator miliknya.

"Jadi hal unik yang dilakukan Bang Zul, ada beberapa yang meniru, termasuk saya. Tapi belakangan sepertinya di Medan saat ini tinggal kami berdua yang masih terus menempelkan permen dan snack gratis di separator untuk penumpang," ujar pria 26 tahun ini.

Fedri mengakui butuh modal lebih untuk memberikan pelayanan gratis ini pada penumpang. Namun menurutnya dengan perbedaan dan keunikan ini, pelanggan jadi gak takut dan khawatir lagi naik Gojek.

"Untuk beli semua Snack sekitar Rp20 ribu. Tapi gara-gara ini banyak yang DM saya di media sosial, ada yang bilang 'Bang mangkal di Medan Mall dong, mana tahu dapat orderan sama abang', jadi saya senang aja respon warga Medan ini positif dengan ini. Bahkan banyak juga penumpang yang akhirnya membayar lebih ongkosnya karena makan snack atau permen, padahal kita ikhlas kok, kasi gratis, gak minta di bayar. Jadi sebenarnya gak ada ruginya bikin seperti ini" jelasnya.

Selain pelayanan unik ini, Fedri juga sering menjelaskan ke customer bahwa motor mereka rutin di semptrot disinfektan di Posko Aman. Supaya customer tahu bahwa Gojek peduli untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Termasuk saat pemesanan GoFood, banyak customer yang enggan tatap muka dan minta pesanan di letakkan di depan rumah atau di keranjang. Fedri mengaku sudah terbiasa dengan hal itu dan selalu menuruti permintaan customer demi untuk kenyamanan dan keamanan bersama.

"Selama pandemik ini banyak yang pesan GoFood itu uangnya bahkan sudah diletakkan di depan rumah. Jadi kami sudah terbiasa dan memaklumi situasinya. Dari awal-awal masa pandemik, Alhamdulillah sekarang udah ada peningkatan orderan walaupun gak seperti dulu (sebelum pandemik), tapi sudah lumayan," jelasnya pria yang sudah gabung menjadi mitra Gojek sejak 2019 lalu ini.

3. Gojek Medan siapkan Posko Aman di 4 titik

Berjuang di Masa Pandemik, Driver Gojek: Harus Berani Tampil UnikGojek lakukan kopdar pada mitra untuk menyampaikan komitmen dan inisiatif kepada mitra (IDN Times/Indah Permata Sari)

Head of Regional Corporate Affairs Wilayah Sumbagut (Aceh Sumut Sumbar Riau), Dian Lumban Toruan mengatakan J3K yang merupakan inisiatif dari Gojek sudah dilakukan sejak awal pandemik. Total ada empat Posko Aman yang disiapkan Gojek Medan. Di Jalan Cik Di Tiro, Jalan A.H. Nasution, Jalan H M Yamin, dan di Ring Road Point.

“Pada Bulan Juni sudah mulai. Untuk poskonya sendiri, ini (lokasi yang berada di Jl. Ring Road) merupakan salah satu lokasi yang ada di Medan,” ucapnya saat Launching Posko Aman Gojek jalan Ring Road Medan, 17 September lalu.

Dian juga menambahkan, secara online J3K, akan dilakukan secara berkala oleh para mitra (driver) agar memastikan dalam keadaan sehat.

Kemudian juga di disinfektan, baik kendaraan roda dua dan roda empat dan juga mendapatkan alat-alat kesehatan, seperti masker dan juga hand sanitizer. Jadi J3K sebagai pencegahan yang akan terus dilakukan oleh pihak Gojek dalam pandemik COVID-19.

“Ini akan kita teruskan, seperti yang disebut kita belum tahu kapan kondisi ini berakhir. Jadi ini sebagai preventif, ini akan kita lakukan terus,” ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa, notifikasi menjadi salah satu peringatan kepada para mitra di dalam aplikasi yang diwajibkan untuk ke Posko Aman Gojek.

“Nah, mereka itu akan ada notifikasi yang masuk ke dalam aplikasi ini yang mengharuskan mereka ke sini. Kalau gak, aplikasi gak bisa aktif, dan nanti pelanggan biar aman dan nyaman. Baik mitra maupun pelanggan, belakangan muncul bahwa mitra sudah terukur suhunya dan mitra sudah disemprot disinfektan kendaraan dan helmnya,” tuturnya.

4. Inisiatif J3K ini dihadirkan Gojek tanpa ada biaya tambahan

Berjuang di Masa Pandemik, Driver Gojek: Harus Berani Tampil UnikGojek Luncurkan Inisiatif J3K (Dok. IDN Times)

Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan inisiatif J3K ini dihadirkan tanpa ada biaya tambahan.

“Sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kesehatan pada setiap layanan. Memasuki tatanan hidup baru, Gojek terus berinovasi untuk mendukung masyarakat menjalankan kesehariannya dengan mengedepankan tiga aspek utama, yaitu kesehatan, kebersihan, dan keamanan. Inovasi ini kami rangkai dalam sebuah inisiatif besar yaitu J3K. Inisiatif ini kami hadirkan tanpa ada pembebanan biaya tambahan karena kami percaya bahwa rasa aman dan nyaman harus diberikan kepada setiap mitra, pelanggan, dan masyarakat luas,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima IDN Times beberapa waktu lalu.

Jaga Kesehatan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam menerapkan gaya hidup sehat, terutama bagi para mitranya yang melayani para pelanggan setiap hari.

Salah satu inisiatif utama Jaga Kesehatan adalah mewajibkan pengecekan suhu tubuh bagi mitra driver di 200 titik Posko Aman J3K di berbagai kota besar, serta kewajiban pengecekan suhu tubuh bagi karyawan mitra usaha GoFood. Gojek secara konsisten juga memberikan informasi prosedur kesehatan kepada pelanggan melalui shuffle card di aplikasi Gojek.

“Gojek juga fokus mengembangkan layanan GoMed sehingga kini pelanggan dapat membuat janji melakukan rapid test COVID-19, di samping juga bisa membeli vitamin, obat-obatan, membuat janji tatap muka dengan dokter dan lain sebagainya yang terkait layanan kesehatan, bekerja sama dengan layanan Halodoc,” jelas Nila Marita.

5. Menerapkan protokol kebersihan bagi mitra usaha GoFood

Berjuang di Masa Pandemik, Driver Gojek: Harus Berani Tampil UnikSuasana Dapur GoFood Medan yang resmi dibuka hari ini. Dapur GoFood merupakan inovasi baru dari Gojek, untuk mengakselerasi pertumbuhan skala usaha UMKM kuliner. (Dok. IDN Times)

Jaga Kebersihan di dalam inisiatif J3K, tambah Nila, adalah program Gojek dalam memastikan kebersihan ekosistem, salah satunya dengan membuat Posko Aman J3K sebagai tempat melakukan disinfeksi kendaraan dan helm, pendistribusian masker, hairnet, dan hand sanitizer bagi para mitra driver.

“Upaya lain dalam menjaga kebersihan ekosistem adalah dengan menerapkan protokol kebersihan bagi mitra usaha GoFood. Mitra GoFood diimbau untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer bagi mitra driver, dan menjaga makanan tetap higienis. Di layanan GoFood, kami juga menyediakan daftar outlet mitra yang secara konsisten menerapkan penggunaan masker dan pengecekan suhu bagi karyawan, serta penggunaan segel pengaman pada kemasan,” ujar Nila Marita.

Adapun Jaga Keamanan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam memberikan perlindungan untuk keamanan bersama. Di dalam aspek ini, Gojek memberikan informasi suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mereka yang dapat dilihat pelanggan di aplikasi. Fitur ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Prosedur lain untuk jaga keamanan adalah adanya sekat pelindung di GoCar dan GoRide (tahap uji coba), kewajiban driver menggunakan masker dan anjuran penggunaan sarung tangan, imbauan penumpang membawa helm SNI milik pribadi, hingga tersedianya Zona Nyaman J3K bagi pelanggan untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.

Prosedur jaga keamanan juga sangat dioptimalkan untuk layanan GoFood, mulai dari hadirnya layanan GoFood pickup bagi pelanggan yang ingin mengambil sendiri pesanan di outlet mitra, hingga pengantaran tanpa kontak fisik (contactless delivery) dengan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan antara pelanggan-mitra driver yang juga berlaku untuk GoSend, GoShop, GoMart.

Baca Juga: Gojek Berkomitmen Terapkan J3K di Masa New Normal

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya