Ada Filosofi Tiki-Taka pada Taktik PTAR Wujudkan Tambang Berkelanjutan

Triangle Tambang-Masyarakat-Lingkungan tak bisa dipisahkan

Di era sepakbola modern taktik tiki-taka sangat popular. Pep Guardiola jadi sosok penting yang memperkenalkan taktik ini di masa awal menjadi pelatih Barcelona musim 2008/09.

Filosofi taktik tiki-taka ini adalah menguasai bola, melakukan umpan-umpan pendek, dan terus bergerak mencari ruang. Yang jadi ciri khas dari taktik ini adanya triangle roaming atau segitiga di tiap lini baik saat bertahan dan menyerang.

Dengan segitiga ini satu kesatuan tim jadi lebih kokoh dan lebih mudah meraih kemenangan. Terbukti dalam kurun waktu 4 tahun, Guardiola berhasil mempersembahkan 14 trofi untuk Barcelona.

Filosofi tiki-taka ini mirip strategi yang diterapkan PT Agincourt Resources dalam menjalankan praktik pertambangan di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

PTAR selaku pengelola Tambang Emas Martabe selalu memperhatikan semua lini bisnis dengan detail agar sesuai dengan praktik pertambangan berkelanjutan, memberikan umpan-umpan pendek berupa CSR kepada desa lingkar tambang dan mengutamakan masyarakat lokal dalam rekrutmen, serta membentuk segitiga yang kokoh antara Tambang-Masyarakat-Lingkungan di setiap lini.

Mari kita bedah satu per satu Triangle Tiki-taka PTAR dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan.

Ada Filosofi Tiki-Taka pada Taktik PTAR Wujudkan Tambang BerkelanjutanAgincourt Resources Pengelola Tambang Emas Martabe, Tapsel (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pertama, Tambang. Tambang Emas Martabe berdiri didasarkan pada Kontrak Karya 30 tahun generasi keenam dengan Pemerintah Indonesia. Luas wilayah mencakup 130.252 hektare atau 1.303 km² yang meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal.

Luas wilayah operasional Tambang Emas Martabe di Kabupaten Tapanuli Selatan seluas 509 hektar per Januari 2022. 

Sebagai wujud penghargaan terhadap kontrak karya yang diberikan pemerintah RI, PTAR berkomitmen untuk mempraktikan pertambangan berkelanjutan. Yaitu menciptakan operasi tambang yang aman dan efisien, meminimalkan dampak lingkungan.

Kedua, Masyarakat. Sadar akan wilayah konsesi yang luas dan sudah ada masyarakat jauh hari sebelum tambang beroperasi, PTAR selalu berusaha memastikan keberadaannya memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan lokal.

PTAR saat ini melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor, sekitar 99 persen di antaranya warga negara Indonesia, dan lebih dari 70 persen berasal dari desa setempat. Sehingga masyarakat di desa lingkar tambang tidak hanya menjadi penonton, namun terlibat dalam praktik pertambangan berkelanjutan. Lebih jauh lagi, PTAR ingin kesejahteraan para pekerja dari desa setempat juga meningkat.

Para pekerja local ini sekaligus menjadi duta tambang yang bakal menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa PTAR telah berjalan sesuai koridor peraturan pemerintah serta berdampak positif pada masyarakat sekitar dan lingkungan.

Tujuan PTAR adalah mendukung pengembangan masyarakat dan ekonomi lokal yang terdiversifikasi dan tangguh dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup yang terus berlanjut di luar usia tambang. 

Ketiga, Lingkungan. Di dalam tambang, PT Agincourt Resources (PTAR) selalu berusaha meningkatkan target produksi dan memperkuat implementasi Martabe Improvement Program (MIP) yang mampu menghasilkan produk yang efisien, efektif, dan inovatif. Tujuannya adalah untuk mematuhi praktik terbaik industri dalam pengelolaan keberlanjutan operasi pertambangannya. 

Seperti pengelolaan air di site, membangun tanggul fasilitas penyimpanan tailing (TSF) di site, semua air yang keluar dari site dipantau program pemantauan kualitas air yang komprehensif. Setelah penutupan tambang, permukaan TSF akan direhabilitasi untuk mendukung tutupan hutan. 

PTAR juga terus menganalisis dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) Perusahaan terkait dengan operasinya. Untuk lebih meningkatkan upaya, PTAR bekerja sama dengan konsultan eksternal untuk menganalisis dan menyempurnakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan data emisi sesuai dengan standar internasional. 

Pengelolaan batuan sisa merupakan salah satu pokok perhatian lingkungan di Tambang Emas Martabe. Penempatan batuan sisa dilakukan dengan menggunakan metode enkapsulan, yaitu menggunakan batuan nonasam untuk menutupi batuan asam guna mencegah bahan pembentuk asam. 

Di seluruh Proyek Tambang Emas Martabe, PTAR menerapkan praktik unggulan industri untuk meminimalkan dampak negatif dan/atau tidak berkelanjutan terhadap keanekaragaman hayati. 

Di luar tambang, Kegiatan penting lainnya yang terkait dengan keanekaragaman hayati adalah pembentukan panel penasihat keanekaragaman hayati. Panel tersebut akan secara aktif melakukan konservasi fauna seperti Perlindungan Orang Utan Tapanuli, Konservasi Harimau Sumatera, dan kemitraan multi pihak untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati di Hutan Batangtoru.

Pengayaan flora juga dilakukan dengan menanam bibit lokal di area sekitar Tambang Emas Martabe. Artinya, praktik Tambang Berkelanjutan tidak hanya diterapkan dalam operasional tambang namun CSR perusahaan juga mengutamakan praktik berkelanjutan agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat luas, terutama masyarakat di lingkar tambang.

PT Agincourt resources berkomitmen untuk meningkatkan dan melindungi masyarakat dan lingkungan bekerja dan tinggal. PTAR juga melakukan tanggung jawab lingkungan dengan serius untuk berkontribusi kepada masyarakat dan demi dunia yang lebih baik. 

Salah satu bukti nyata, sepanjang 2021, PTAR menanam lebih dari 8.000 bibit pohon. Sebanyak 5.000 bibit pohon di antaranya ditanam di beberapa titik di dalam dan di luar area Tambang Emas Martabe. 

PTAR telah menanam lebih dari 41.000 bibit pohon sejak 2012, dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun. 

Sementara, sebagai upaya konservasi alam dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di sungai, pada Agustus silam PTAR melepas 17.000 bibit ikan jurung dan bibit ikan mas di lubuk larangan Sungai Garoga. Hasilnya dapat dipanen masyarakat maksimal 2 tahun ke depan.

Pelepasan ribuan bibit ikan di lubuk larangan ini kali kedua terjadi setelah pada Juni 2022 PTAR melepas 15.000 bibit ikan jurung dan bibit ikan nila ke Sungai Batu Horing di Desa Batu Horing, Batangtoru.

Ada Filosofi Tiki-Taka pada Taktik PTAR Wujudkan Tambang BerkelanjutanE-Coaching Jam Tambang Emas Martabe di PRSU (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Borong 10 penghargaan pada ISDA Award 2022

Dengan konsistensi penerapan triangle tiki-taka Tambang-Masyarakat-Lingkungan ini, prestasipun berdatangan. PTAR Pengelola Tambang Emas Martabe meraih peringkat Emas dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022 serta memboyong 10 penghargaan pada gelaran Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2022.

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Muliady Sutio mengatakan peringkat Emas ASRRAT 2022 yang diraih perusahaan mengonfirmasi bahwa Laporan Keberlanjutan PTAR mengacu dan sesuai dengan GRI Standards, dan program-program yang dijalankan sudah selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

“Kami meyakini bahwa pendekatan holistik dan multi-stakeholder untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan perusahaan dapat memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis, dan berkontribusi pada berbagai pencapaian Tujuan Keberlanjutan,” tutur Muliady dalam pernyataan tertulis yang diterima IDN Times.

Pada kesempatan lain, Muliady mengapresiasi seluruh karyawan PTAR yang telah berupaya keras merancang dan menjalankan program-program pengabdian masyarakat untuk menyejahterakan masyarakat seperti yang tertuang dalam komitmen global dan nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs).

Upaya pengabdian kepada masyarakat ini mendapat pengakuan dari pihak lain, salah satunya dari Corporate Forum for CSD Development (CFCD) yang menganugerahkan 10 penghargaan ISDA 2022 kepada PTAR.

“Penghargaan ini bukti kontribusi dan keterlibatan kami selama ini dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Apresiasi ISDA ini khusus kami dedikasikan untuk masyarakat, khususnya masyarakat sekitar areal Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara,” kata Muliady. 

Dalam Penganugerahan ISDA 2022 PTAR meraih 10 penghargaan, yakni The Top Corporate Leadership on SDGs, The Most Committed Corporate on SDGs for Social Pillars, The Most Committed Corporate on SDGs for Economy Pillars, dan 1 Platinum Award atas Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan Aek Pahu.

Empat Gold Awards juga dibawa pulang atas program Penempatan Dokter Spesialis di Puskesmas, Penciptaan Akses Kesempatan Berusaha bagi Kelompok Perempuan melalui Pengembangan UMKM Berbasis Keterampilan dan Potensi Desa, Pendidikan dan Pendekatan Pendidikan Informal Sopo Daganak untuk Anak Kreatif dan Berbudaya, serta Pengembangan Desa Tangguh Bencana (DESTANA).

Selain itu, PTAR meraih dua Silver Awards atas program Penguatan Kompetensi Jurnalis dan Media serta E-Coaching Jam.

Semoga taktik triangle tiki-taka ini terus dipertahankan PTAR di masa yang akan datang. Penghargaan adalah manivestasi dari hasil kerja yang konsisten dan terus menerus dilakukan, ia akan datang seiring kerja keras yang terus dilaksanakan.

Baca Juga: Ubah Sampah Jadi Emas, Tika Raih Penghargaan Martabe Innovation Award

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya