Petugas Penyelenggara Pemilu Meninggal di Sumut Bertambah Jadi 7 Orang
Kasus yang sakit didominasi kelelahan dan hipertensi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Dua pekan setelah pemungutan suara pada 14 Februari 2024, pemilu mash meninggalkan duka mendalam. Kasus penyelenggara yang meninggal dunia dan sakit mengalami peningkatan.
Di Sumatra Utara, Dinas Kesehatan mencatat, kasus penyelenggara pemilu yang meninggal dunia bertambah. Hingga data 27 Februari 2024, ada tujuh orang yang meninggal dunia.
Sementara itu, penyelenggara pemilu yang mengalami sakit sebanyak 370 orang. Bertambah dari sebelumnya sebanyak 368 orang.
1. Seluruh penyelenggara yang sakit menjalani perawatan
Dari data yang ada, sebanyak 80 orang harus dilarikan ke rumah sakit dengan rincian 47 orang dirawat, 32 orang sembuh dan satu orang meninggal.
Sementara, 290 orang lainnya dibawa ke Puskesmas dengan rincian 155 orang dirawat, 130 orang sembuh dan enam orang meninggal.
Nelly menyampaikan, kelompok yang terkena dampak tersebut terdiri dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu. Di antaranya 23 orang dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), 146 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 12 orang Linmas, 25 pemilih, 79 petugas, 13 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Kemudian, 43 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 29 saksi.
Baca Juga: KPU Klaim Sudah Koreksi Kasus Data Anomali di 184.758 TPS