TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keracunan Gas PT SMGP, Anak-anak hingga Ibu Hamil Jadi Korban

Lebih dari 120 warga diduga keracunan

Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Mandailingnatal, IDN Times – Operasional pembangkit listrik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailingnatal diduga kembali memakan korban. Warga sejumlah desa di Kecamatan Puncaksorikmarapi, dekat perusahaan beroperasi diduga keracunan pada, Kamis (23/2/2024) petang.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Muksin Nasution mengatakan sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas. Mereka merupakan warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Merapi. Lebih dari 300 warga juga dikabarkan mengungsi.

Keracunan masal itu terjadi sekitar pukul 19.15 WIB. Saat itu, SMGP tengah melakukan percobaan pembukaan lubang bor. Tepatnya di titik lubang bor V-01.

“(keracunan) mengakibatkan warga banyak mengalami mual, muntah, pusing dan pingsan," kata Mukhsin kepada awak media, Jumat (23/2/2024).

1. Data BPBD: 4 ibu hamil hingga anak-anak menjadi korban

Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Data dari BPBD Madina menunjukkan, warga yang menjadi korban beragam usia. Mulai dari anak-anak hingga orangtua. Di antara sejumlah korban juga terdapat ibu hamil.  Jumlahnya sekitar 4 orang.

"Korban mengalami muntah - muntah, lemas dan pingsan. Korban jiwa tidak ada. Ada sebagian korban yang sudah pulang dan sebagian lainnya masih dirawat. Petugas saat ini masih melakukan pendataan di lokasi," katanya.

Korban keracunan dilarikan ke dua rumah sakit di Madina. Pertama di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina.

2. Pemkab serahkan kasus ke pihak berwenang

Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)

Bupati Madina Jafar Sukhairi menyayangkan dugaan keracunan yang terjadi. Apalagi ini merupakan kejadian berulang.

“Kita sayangkan ini terjadi apakah ini kesalahan teknis atau bagaimana tentu ini kita serahkan kepada pihak yang berwenang,” katanya.

Saat kejadian, kata Jafar, pihak Direktorat jenderal Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) juga berada di lokasi. Sehingga dia berasumsi bahwa SMGP sudah melaksanakan prosedur uji sumur.

“Jadi dalam kesempatan ini, pihak-pihak yang terkait dalam hal uji sumur ada di Kabupaten Mandailingnatal dan ada di lokasi ketika terjadi kejadian,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh mengatakan, pihaknya akan memanggil sejumlah orang pihak SMGP untuk dimintai keterangan. Pihaknya belum bisa memasuki lokasi karena tidak memiliki peralatan yang memadai.

Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari SMGP ihwal dugaan keracunan gas tersebut.

Berita Terkini Lainnya