Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Medan, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Minggu (14/4/2024) atau H+4 Lebaran.
Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin mengatakan tercatat pada hari ini sebanyak 11.000 penumpang menggunakan jasa transportasi kereta api di wilayah Sumatera Utara.
1. Penjualan tiket KA masih berjalan sampai keberangkatan nanti malam
Suasana arus mudik pulang di PT KAI Divre I Sumut (Dok. Humas PT KAI Sumut) Jumah tersebut masih akan terus bertambah, karena penjualan tiket KA masih berjalan sampai keberangkatan nanti malam.
“Kami prediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan terjadi pada hari ini, pada Minggu (14/4/2024), bahkan sampai dengan Senin (15/4/2024) penumpang masih cukup tinggi mencapai 8.000 penumpang. Hal itu mengingat libur cuti bersama Idul Fitri akan segera berakhir,” ucap Anwar.
2. Salah satu stasiun dengan penumpang terbanyak ada di Stasiun Medan
Suasana arus mudik pulang di PT KAI Divre I Sumut (Dok. Humas PT KAI Sumut) Selama Angkutan Lebaran 2024 ini, sejak (31/3/2024) hingga (21/4/2024) penjualan tiket di wilayah PT KAI Divre I Sumut sudah mencapai 153.140 seat atau sebesar 69,8 persen dari jumlah tempat duduk yang disediakan sebanyak 219.208 dengan berbagai rute perjalanan. Untuk arus balik, stasiun dengan penumpang terbanyak ada di Stasiun Medan, Kisaran, Rantauprapat dan Stasiun Tanjung Balai.
“Berdasarkan pantuan kami, stasiun dengan penumpang terbanyak pada arus balik ini ada di Stasiun Medan, Kisaran, Rantauprapat dan Stasiun Tanjung Balai. Kami menghimbau kepada calon penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan jasa KA agar dapat segera melakukan pemesanan tiket karena tiket masih tersedia dibeberapa rute,” tutur Anwar.
Pada momen puncak arus balik Lebaran 2024 ini, KAI Divre I Sumut menghimbau kepada para calon penumpang agar memperhitungkan waktu keberangkatan dari rumah menuju stasiun untuk mengantisipasi ketinggalan KA, mengingat beberapa ruas jalan menuju stasiun mengalami kepadatan.
