Pro dan Kontra Makan Siang Gratis di Mata Orangtua SD Inpres Medan
Pengamat mengkritik: Makan siang gratis, apa urgensinya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Program makan gratis yang dicanangkan oleh, Calon Presiden nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sejak kampanye ini menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat.
Sebab, hal ini diisukan akan dipotong dengan dana BOS. Ada warga yang mendukung tetapi juga memberikan kritikannya.
Berikut cerita para orangtua yang anaknya duduk di bangku SD Inpres (Sekolah Dasar Instruksi Presiden) di Medan.
1. Bantuan makan gratis jangan dipotong dari dana BOS
Seperti Sri Purnama sebagai salah satu orangtua Kila di Sekolah Dasar Inpres Medan, ia yang mendukung program makan gratis yang sudah diketahuinya dari sosial media.
Saat mendengar itu, dia menilai bahwa program itu bagus karena memang banyak diharapkan masyarakat.
“Ya bagus, untuk menunjang gizi anak. Tapi kalau ada pemotongan dana BOS itu bukan gratis,” katanya.
Selama anaknya bersekolah di SD Inpres, dia pernah menerima bantuan dana BOS hanya sekali.
Kemudian, dia mengatakan bahwa saat putrinya duduk di kelas 1 pernah juga mendapatkan makan gratis. Artinya, sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu sudah pernah ada makan gratis untuk anak sekolah inpres. Namun, dia tidak mengetahui apakah bantuan tersebut dari Pemerintah atau donatur dari pihak swasta.
“Pernah dapat makan gratis selama 3 atau 4 bulan, ada susunya ada buahnya. Lengkap 4 sehat 5 sempurna dari sekolah. Tapi gak tahu itu bantuan dari siapa. Waktu itu tidak dikenakan biaya 100 persen gratis, sekarang gak pernah lagi,” tambahnya.
Dia berharap bantuan makan gratis tidak dipotong dari dana BOS.
“Kalau memang gratis, ya gratis saja. Jangan dipotong-potong lagi. Karena dana bos ini bisa untuk kebutuhan yang lain, kayak buku, sepatu dan lainnya. Tapi kalau dikurangi untuk makan bagus masak sendiri,” jelasnya.