TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala Desa Karang Gading Sebut Pengungsi Rohingya Masih Tertutup

Pengungsi Rohingya sudah 20 hari mengarungi laut

Sebanyak 155 Pengungsi Rohingya Mendarat di Mercusuar Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023) malam. (Dok. IDN Times)

Deli Serdang, IDN Times - Agus Sanjaya selaku Kepala Desa Karang Gading meluruskan informasi bahwa 155 pengungsi Rohingya telah menepi di pesisir desanya, Sabtu (30/12/2023) malam. Bukan di Desa Kwala Besar seperti informasi yang beredar sebelumnya.

Untuk sementara waktu kondisi mereka dijaga dan diberi fasilitas berupa bantuan makanan, obat-obatan, serta kebutuhan lainnya.

Pihak kepolisian dan TNI disebut Agus ikut membantu Pemerintah Desa Karang Gading dalam menjaga pengungsi Rohingya. Karena mereka menepi di pulau yang cukup sulit diakses, pemerintah Desa dan petugas keamanan telah menyediakan bantuan genset dan lampu untuk penerangan.

1. Pengungsi Rohingya 20 hari mengarungi laut

Sebanyak 155 Pengungsi Rohingya Mendarat di Mercusuar Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023) malam. (Dok. IDN Times)

Sangat disayangkan oleh Agus bahwa pengungsi Rohingya masih banyak yang tertutup. Sehingga pihak keamanan cukup sulit mengidentifikasi identitas para pengungsi. 

"Mereka seperti tertutup saat kami tanyai identitasnya. Kami selalu bertanya mereka sebenarnya darimana, namun jawaban mereka berbeda-beda. Ada yang jawab dari Bangladesh, dan ada yang bilang dari Myanmar, " kata Agus. 

Berdasarkan penjelasan Agus, para pengungsi Rohingya mengatakan bahwa mereka telah menempuh perjalanan selama 20 hari mengarungi laut. 

"Tapi saat kita lihat logistiknya, kami merasa kondisinya masih baru dan segar. Kata mereka, sudah 20 hari mereka mengarungi laut, setelah kami perhatikan logistik seperti kentang masih segar dan kondisi lainnya masih bagus, " tambahnya. 

2. Agus merasa kewalahan mengawal pengungsi Rohingya

Sebanyak 155 Pengungsi Rohingya Mendarat di Mercusuar Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023) malam. (Dok. IDN Times)

Tak dipungkiri oleh Agus, jika pihaknya merasa kewalahan. Apalagi pengungsi Rohingya menepi di tempat yang sulit diakses. Hanya bisa diakses menggunakan boat dan sampan.

"Pada intinya untuk beberapa hari ini kami mencoba bagaimana mereka diterima sementara waktu. Sebenarnya kami juga kewalahan. Tempatnya juga sangat jauh dan sulit diakses, " ucap Agus.

Dirinya menambahkan jika untuk sampai ke mercusuar Desa Karang Gading yang merupakan tempat menepi pengungsi Rohingya, dirinya dan pihak keamanan harus menempuh perjalanan menggunakan boat selama setengah jam lebih.

"Saya satu hari ini bertugas di sana. Kita juga dibantu pihak kepolisian dan TNI. Di sana kami menjaga mereka dari Shubuh sampai malam, ini saya baru tiba di rumah selepas Maghrib, " tuturnya.

Berita Terkini Lainnya