TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Mahasiswa yang Mobilnya Rusak Berat Akibat Bentrok di Unimed

Akan laporkan kerugian ke Unimed

mobil yang rusak imbas dari bentrokan antar mahasiswa (dok.istimewa)

Medan, IDN Times- Melati, mahasiswa Unimed tak membayangkan 26 Maret 2024 jadi hari nahas baginya. Mobilnya yang parkir menjadi sasaran amuk mahasiswa antar 2 Fakultas Teknik dan Ilmu Keolahragaan Unimed.

Ia syok berat karena mobilnya mengalami kerusakan, terutama di bagian kaca-kaca yang pecah. 

"Kebetulan saat itu saya lagi ada mata kuliah. Waktu saya dengar teman-teman mengatakan kalau imbas bentrokan semua mobil di parkiran hancur, di situ sudah tidak ada harapan untuk mobil saya tetap utuh," cerita Melati kepada IDN Times, Sabtu (30/3/2024).

1. Melati harus merogoh kocek jutaan rupiah untuk memerbaiki mobilnya

bentrok di Unimed, terjadi karena kesalahpahaman (dok.istimewa)

Melati mengatakan jika kerusakan kendaraannya meliputi kaca sopir, body mobil bagian depan, belakang, dan sisi kanan, hingga kaca bagian belakang. Dirinya telah memperbaiki sebagian kerusakan itu dan mengalami kerugian sebesar Rp3 juta sejauh ini.

"Saya berniat untuk membuat laporan kerusakan yang saya alami ke biro rektor. Saya berharap semoga kasus bentrokan ini bisa segera disiasati dan para pelaku bisa diberikan sanksi," kata Melati.

Baca Juga: Unimed akan Sanksi Tegas Para Pelaku Bentrok Antar 2 Fakultas

2. Unimed tunggu laporan kerugian dari korban

Ilustrasi uang. IDN Times/Zainul Arifin

Tentu Melati bukan satu-satunya korban yang kendaraannya rusak. Soalnya ada sejumlah kendaraan lain baik mobil dan sepeda motor yang menjadi imbas dari kericuhan tersebut.

Sementara itu pihak kampus Universitas Negeri Medan tengah menyiasati kasus ini. Mereka juga menunggu laporan kerugian yang dialami akibat bentrok yang terjadi.

Humas Unimed Muhammad Surip mengatakan jika pihak universitas akan memberikan sanksi yang tegas kepada para pelaku. Mengingat kejadian tersebut juga mengakibatkan sejumlah kerugian.

"Tim kampus sedang melakukan analisis terhadap para pelaku. Tentu akan ada sanksi tegas sesuai aturan akademik nantinya," beber Surip.

Berita Terkini Lainnya