TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

VRI Sumut Gelar Sekolah Vertical Rescue Tingkat I di Sibolangit

Ingin mengupgrade kemampuan para relawan bencana

VRI Sumut menggelar Sekolah Vertical Rescue Tingkat I di Sibolangit (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Deli Serdang, IDN Times - Vertical Rescue Indonesia (VRI) Sumut menggelar Sekolah Vertical Rescue Tingkat I di Scout Village Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pada tanggal 8-10 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 47 peserta dari berbagai kalangan dan usia. Peserta termuda berusia 13 tahun.

Teguh Persada selaku panitia pelaksana dari VRI Sumut mengatakan Sekolah Vertical Rescue ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar oleh VRI Sumut, bahkan sudah masuk agenda VRI Pusat. Pada kegiatan ini mendatangkan pelatih-pelatih berpengalaman yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa, termasuk Tedi Ixdiana selaku Ketua Umum Vertical Rescue Indonesia.

Teguh membeberkan tujuan sekolah Vertical Rescue ini untuk peningkatan kapasitas dan potensi bagi relawan yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, khususnya untuk melakukan pertolongan di medan yang terjal.

"Ini program lanjutan yang juga jadi program nasional setiap tahun. Sasaran peserta kita terbuka untuk umum, bagi mereka penggiat yang terpanggil di bidang kebencanaan, dalam hal ini VRI melakukan pelatihan dalam meningkatkan kapasitas pertolongam bencana di medan terjal. Nah VRI hadir sebagai media tempat berlatih," ujarnya.

1. Peserta dari pelajar hingga instansi

Pada pelaksanaan tahun sebelumnya, Sekolah Vertical Rescue digelar di Medan Zoo. Tahun ini dibuat lebih menarik dan medannya lebih menantang di Scout Village Sibolangit. Untuk praktik Vertical Rescue digelar di Pemandian Alam Loknga.

"Tahun ini pesertanya lebih banyak, ada yang dari instanti Bandara Kualanamu, Pegawai Bank Sumut, Satpol PP, dan ada juga anak sekolah dari Sekolah Alam Rantau Prapat dan Medan," terangnya.

2. Pelatihan untuk mendukung pekerjaan

Seorang peserta, Saugi mengaku tertarik ikut Sekolah Vertical Rescue ini karena tertarik dengan tali temali. Pria 36 tahun ini sehari-hari bekerja di Wahana Permainan Flying Fox Biestro Binjai. Dengan pelatihan ini ia berharap pemahamannya dengan vertical rescue semakin meningkat.

"Jadi pelatihan ini sangat membantu pekerjaan saya. Sebagai orang yang bekerja di wahana permainan flying fox tentu akan berhadapan dengan penyelamatan di medan terjal, makanya saya tertarik ikut Sekolah Vertical Rescue ini," ungkapnya.

3. Banyak dapat ilmu dan teman-teman baru

Peserta termuda, Bagus Ourea Lubis mengaku senang ikut pelatihan ini. Menurutnya banyak ilmu baru dan teman-teman baru yang ia dapatkan.

Remaja 13 tahun ini mengaku saat ini memiliki hobi membuat program pemetaan lahan menggunakan drone. Menurutnya dengan mengikuti Sekolah Vertical Rescue akan bisa membantu dirinya memiliki keahlian penyelamatan atau evakuasi saat drone jatuh di lahan-lahan yang terjal.

"Jadi kalau drone jatuh, saya punya skema atau upaya rescue-nya yang di dapat dari pelatihan ini. Selain itu pengin banyak belajar cara menolong orang atau cara menyelamatkan orang saat terjadi bencana," ujar Murid Kelas 2 SMP di Az-Zakiyah Islamic Leadership School Medan ini.

Selama tiga hari mengikuti Sekolah Vertical Rescue, Bagus mengaku sudah mendapat berbagai macam materi di antaranya memanjat dan turun menggunakan tali, tali-temali, cara membuat pengaman di batu dan di tanah yang lembek. Pada hari terakhir pelatihan juga ada belajar teknik evakuasi korban di dataran ekstrem.

Baca Juga: Kesaksian Ketua IPK Doli Manurung Dihajar Puluhan Pria Diduga TNI

Berita Terkini Lainnya