Golkar Siapkan 2 Nama Cagub Sumut, Pengamat: Ketokohan Itu Penting
Pengamat Politik: Pilkada bisa saja terjadi 'kawin paksa'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Partai Golkar gerak cepat dalam menyambut Pilkada serentak yang akan digelar 27 November 2024. Beberapa pekan lalu, DPP Partai Golkar mengumumkan nama-nama kandidat yang disiapkan untuk bertarung pada Pilkada serentak 2024.
Untuk satu provinsi atau kabupaten kota ada dua nama atau lebih yang disiapkan. Ada pula yang hanya satu nama. Untuk Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, DPP Golkar mempersiapkan setidaknya dua nama, Musa Rajekshah dan Bobby Nasution.
Selain itu Golkar juga membuka penjaringan terbuka mulai 9 April hingga 23 April 2024 untuk siapa saja yang ingin diusung Golkar untuk mendaftar. Selanjutnya nama-nama yang masuk akan disurvei dan diukur popularitas dan elektabilitasnya sebelum diusung resmi oleh Golkar.
Pengamat Politik, Ara Auza, S.Sos, M.I.Kom menilai langkah cepat Golkar patut diapresiasi. Namun ia mengingatkan, dalam Pilkada sosok yang diusung sangat menentukan hasil Pilkada.
Baca Juga: Golkar Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah 9 April-23 Mei 2024
1. Ketokohan dan nilai keterwakilan penting dalam Pilkada
Perdebatan antara nama Musa Rajekshah dan Bobby Nasution sebagai bakal calon Gubernur Sumut muncul sejak terbitnya surat penugasan dari DPP Golkar.
Pasalnya Musa Rajekshah sebagai Ketua DPD Golkar Sumut dan mantan Wakil Gubernur Sumut yang telah berhasil membawa Golkar berjaya pada Pemilu 2024 di Sumut. Sedangkan Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan yang baru dipecat oleh PDI Perjuangan sebelum Pemilu 2024. Bobby baru akan menjadi kader Golkar dalam waktu dekat,
Ara mengaku menyambut baik adanya penugasan dari Partai golkar terkait Pilkada serentak di Sumatera Utara. Menurutnya proses tahapan Pilkada masih tahap awal, tetapi partai Golkar berani mengumumkan nama-nama untuk dapat dinilai oleh publik.
Namun untuk penetapan resmi, menurutnya Golkar harus hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk ketokohan.
"Baik Musa Rajekshah dan Bobby Nasution memiliki keunggulan popularitas, pengalaman memimpin dan usia yg relatif muda, tetapi perlu adanya pertimbangan yang matang untuk mengusung salah satu tokoh ini dan atau keduanya sekaligus, mengingat kontestasi Pilkada tidak seperti pemilihan legislatif, ketokohan dan nilai keterwakilan dari calon gubernur dan wakil gubernur sering menjadi alasan masyarakat untuk memilih," ungkap akademisi Universitas Medan Area ini pada IDN Times, Selasa (9/4/2024).