Kim Jong-un Minta Maaf Telah Menembak Pejabat Korea Selatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, memohon maaf kepada Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, karena pasukannya menembak seorang pejabat yang bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pejabat berusia 47 tahun itu sempat dikabarkan hilang pada Senin (21/9/2020) siang setelah melakukan inspeksi kapal. Kemudian, dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Informasi intelijen Korsel menduga bahwa dia berusaha membelot ke Korut, karenanya dia ditembak mati hingga dibakar.
1. Ditembak mati karena kebijakan menangani pandemik COVID-19
Dilansir dari BBC, permohonan maaf dikirim melalui surat. Dia turut menuliskan alasan penembakan, yaitu kebijakan “shoot-to-kill” sebagai upaya Korut menangani pandemik COVID-19.
Sebagai informasi, kebijakan “shoot-to-kill” mengizinkan pasukan perbatasan Korut untuk menembak mati siapapun yang masuk ke negaranya melalui jalur tidak resmi. Mereka khawatir orang tersebut membawa virus masuk virus corona.
Baca Juga: Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar Pasukan Korea Utara
2. Kim mengaku menyesal
Editor’s picks
Permohonan maaf ini merupakan kejadian yang langka. Kim mengaku sangat menyesal dan telah mengecewakan Presiden Moon.
Klarifikasi dari Kim merupakan bentuk penyesalannya. Sebab, militer Korsel mengutuk keras aksi kejam tersebut dan meminta Korut untuk segera memberikan klarifikasi.
3. Tidak dibakar, tapi dihujani 10 tembakan
Korut juga membantah tuduhan bahwa pejabat yang diduga membelot itu dibakar. Dalam rincian lebih lanjut, dikatakan bahwa Korut menghujani 10 tembakan ke lelaki tersebut.
Pernyataan itu memastikan bahwa Korut tidak membakarnya. Kerusakan tubuhnya diakibatkan tembakan dan materi mengambang yang membawa tubuh lelaki tersebut.
Baca Juga: Jokowi Kirim Bunga ke Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Untuk Apa?