Ketika SBY Melepas BJ Habibie ke Liang Lahat

SBY tampak sedih dan terpukul kehilangan BJ Habibie

Jakarta, IDN Times - Indonesia kembali merasakan duka yang mendalam. Setelah wafatnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati Yudhoyono (Ibu Ani), pada Juni 2019 lalu, kini Indonesia harus kembali kehilangan sosok yang paling dibanggakan.

Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie), telah mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 11 September 2019 lalu. Kesedihan dan duka mendalam dirasakan oleh rakyat Indonesia. Meski ia hanya menjabat 17 bulan sebagai Presiden RI, namun karya dan jasanya tak pernah bisa dilupakan oleh Tanah Air.

Habibie dan SBY mungkin memiliki beberapa kesamaan, terutama dalam kisah cinta mereka. Kemesraan dan kasih sayang yang ditujukan kepada istri tercinta mereka serasa membuat seluruh wanita ingin merasakannya.

Tak pernah merasa malu, Habibie dan SBY selalu bisa menunjukkan rasa cintanya kepada sang istri. Namun, kisah cinta keduanya harus terpisahkan oleh maut.

1. Habibie dan SBY kehilangan sang istri tercinta

Ketika SBY Melepas BJ Habibie ke Liang Lahatinstagram.com/b.jhabibie

Habibie harus kehilangan istri yang sangat dicintainya pada 22 Mei 2010. Sang istri, Hasri Ainun Habibie, harus berpulang meninggalkan sang suami lantaran penyakit kanker usus besar yang menyerangnya. Kesedihan saat itu melanda Habibie berhari-hari, berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun lamanya.

Usai jenazah sang istri masuk ke dalam liang lahat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Habibie tak pernah lupa untuk selalu berdoa, mengganti bunga-bunga di atas kuburnya, dan mengelus batu nisan serta menyebut nama sang mendiang istri.

Hal itu rutin dilakukan Habibie setiap hari Jumat. Ia selalu membawa bunga, membacakan Yasin di samping makam Ainun. Meski Habibie ke luar kota pun, ia selalu mengirim seseorang untuk datang ke makam Ainun. Habibie tak pernah membiarkan bunga-bunga di atas makam Ainun layu.

Hingga akhirnya sebelum Habibie menutup usia, rupanya ia terakhir kali datang ke makam Ainun pada Agustus lalu. Setelah itu, selalu para ajudannya yang datang untuk mengganti bunga. Tak disangka, sebulan setelahnya, Habibie pun menyusul Ainun.

Seromantis Habibie, kisah cinta SBY dan Ibu Ani juga membuat semua orang iri rasanya. Kesetiaan SBY yang mendampingi Ibu Ani ketika intensif dirawat di Singapura karena kanker darah, seakan membuat semua insan juga ingin sosok suami sepertinya.

Sosok Ibu Ani yang juga selalu setiap mendampingi SBY selama memimpin Indonesai 10 tahun, juga membuat pasangan ini menjadi idaman. Kemesraan yang mereka tunjukkan, saling mendukung satu sama lain tak pernah mereka lupakan. Indah rasanya.

Namun, kepedihan mendalam juga harus dirasakan SBY ketika ia kehilangan istri tercinta pada 1 Juni 2019 lalu. Ibu Ani meninggalkan dunia ini setelah dirawat intensif beberapa bulan di National University Hospital (NUH), Singapura.

Seperti tak percaya, SBY harus ikut kehilangan sosok istri yang selalu mendampinginya. Kesedihan dirasakan SBY berhari-hari, hingga hari ini. Sama seperti Habibie, SBY beserta kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), selalu rutin mengunjungi makam Ibu Ani yang berada dekat dengan makam Ainun.

Kala itu, raut wajah sedih SBY tak pernah terlupakan. Air mata terus mengucur dari matanya seakan tak mau berhenti. Sama seperti Habibie, SBY merasakan duka mendalam kehilangan sang istri tercinta.

Baca Juga: Sekretaris Pribadi Klarifikasi Video Xanana Gusmao Jenguk Habibie

2. SBY mengaku lebih dekat dengan Habibie setelah Ibu Ani meninggal

Ketika SBY Melepas BJ Habibie ke Liang LahatIDN Times/istimewa

Setelah meninggalnya Ibu Ani, kembali Indonesia kehilangan sosok tokoh yang berpengaruh, ya, BJ Habibie. Kedekatan Habibie dan SBY kembali terekam ketika Ketua Umum Partai Demokrat tersebut memutuskan datang membesuk Habibie karena sedang kritis.

SBY saat itu hingga rela meninggalkan acara Demokrat yang tadinya akan dibuka olehnya.

Namun, ajal memang tidak pernah ada yang tahu kapan tibanya. Sehari setelah SBY membesuk Habibie, tanpa disangka pada hari Rabu, SBY harus mendengar kabar meninggalnya Habibie.

Kemudian, SBY pun datang melayat ke kediaman Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (13/9). Raut wajah kesedihan tak bisa ditutupi oleh SBY. Ia datang ke rumah Habibie bersama AHY dan Ibas.

Di depan awak media, SBY menceritakan kedekatannya dengan Bapak Teknologi Indonesia itu. SBY bahkan mengatakan bahwa hubungannya dengan Habibie semakin dekat setelah Ibu Ani meninggal. Mereka bernasib sama, kehilangan orang yang mereka cintai.

"Saya memiliki kedekatan secara pribadi, sebelum beliau menjadi Presiden, terutama di era Reformasi, juga setelah saya menjadi Presiden, dan bahkan ketika kami berdua tidak lagi berada di pemerintahan,” kata SBY.

SBY kembali bercerita. Kedekatan semakin dirasakan keduanya ketika SBY juga harus kehilangan sang istri. Ketika mendengar Habibie menutup usia, SBY tak bisa sembunyikan rasa kehilangannya.

“Setelah Ibu Ani berpulang, hubungan di antara keluarga kami makin dekat lagi. Oleh karena itu, secara pribadi saya sungguh kehilangan, tetapi saya yakin bahwa keputusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, inilah keputusan terbaik,” tutur dia.

3. Raut wajah kesedihan SBY di pemakaman Habibie

Ketika SBY Melepas BJ Habibie ke Liang LahatIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pada Kamis, 12 September 2019 kemarin, Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Sebagai penghormatan terakhir, SBY pun datang ke upacara pemakaman Habibie.

Sekitar pukul 13.30 WIB, SBY bersama sejumlah mantan Presiden dan Wakil Presiden masuk ke dalam area pemakaman. Diawali dengan Megawati Soekarnoputri, Sinta Wahid, Iriana Jokowi, dan Puan Maharani, mereka masuk ke dalam area terlebih dahulu.

Lalu, disusul di belakangnya ada Budiono dan Tri Sutrisno. Tak selang berapa lama, SBY dan Jusuf Kalla pun ikut masuk ke dalam. Meski matanya yang sembab tertutup oleh kacamata hitam, namun raut wajah kesedihan SBY tak bisa ditutupi.

Dengan wajah murung dan terdiam hanya melambaikan tangan kepada awak media dan sedikit tersenyum. Raut wajah kehilangan terekam jelas saat itu.

Akhirnya, mereka semua pun duduk di kursi-kursi yang telah disediakan. Kursi khusus mantan Presiden dan Wakil Presiden disediakan di bagian paling depan. Megawati dan SBY pun duduk satu deret namun tak dekat.

Terlihat, SBY duduk di sebalah kanan. Dua kursi di samping kanan dan kirinya tampak kosong. SBY hanya terdiam melihat ke arah liang lahat sang istri dan Habibie yang memang berdekatan.

Kedua anaknya duduk tepat di belakangnya. SBY tak ada yang menemani. Ia hanya terdiam hingga prosesi pemakaman dimulai. Jenazah dan keluarga Habibie pun masuk ke dalam area pemakaman.

Kedua kursi yang tadinya kosong, kemudian diisi oleh kedua putra Habihie, Ilham Habibie dan Thareq Habibie. Ilham duduk di samping kanan SBY, sementara Thareq berada di samping kirinya. Sesekali Ilham dan Thareq mencoba mengajak ngobrol SBY yang terdiam.

Saat prosesi upacara pemakaman dimulai, semuanya terasa hikmat. Kesedihan tak bisa dibendung SBY saat ia hadir di rumah duka dan pemakaman Habibie. Ia menangis. Tertunduk. Kesedihan di balik kacamata hitamnya seakan bisa dirasakan oleh semua orang yang melihatnya kala itu.

4. Thareq ajak SBY menaburkan bunga untuk Habibie

Ketika SBY Melepas BJ Habibie ke Liang LahatIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ketika proses menabur bunga dimulai, keluarga Habibie pun diberikan kesempatan untuk menaburkan bunga di atas makam. Tak disangka, saat itu Thareq langsung mengajak SBY yang berada di sebelahnya untuk ikut menabur bunga.

Thareq kala itu berdiri, ia menoleh ke arah SBY sambil mengulurkan tangannya, tanda mengajaknya untuk ikut menaburkan bunga. Saat itu, SBY menggelengkan kepala dan menolak dengan sopan sambil mempersilakan keluarga Habibie saja yang menaburkan bunga.

Kemudian, Thareq pun kembali mengajak SBY dengan gesture-nya mengatakan, “Tidak apa-apa, Pak. Ikut kami menaburkan bunga”. Lagi-lagi, SBY menolak dengan gesture seperti berkata “terima kasih, silakan keluarga Habibie saja yang menaburkan bunga”.

Tak ingin memaksa SBY lagi, Thareq tersenyum kepada SBY dan pamit untuk menaburkan bunga. SBY pun tersenyum dan mempersilakan Thareq untuk menabur bunga.

Keduanya, Habibie dan SBY, memang seorang suami yang sama-sama kehilangan sang istrinya terlebih dahulu karena sebuah penyakit. Kisah cinta mereka seakan tak pernah lepas dari sorotan publik. Kasih sayang dan cinta mereka kepada istri seakan tak pernah lekang oleh waktu.

Kini, Eyang Habibie sudah pergi meninggalkan dunia dan menyusul Ainun ke surga. Habibie pernah berkata bahwa dia tidak pernah takut mati karena akan ada Ainun yang menemuinya di surga bila ia meninggal.

Pak SBY pun telah kehilangan Ibu Ani begitu cepat. Momen kebersamaan mereka di kala suka maupun duka tak akan bisa hilang cepat seperti debu. Meski pun kini Pak SBY sendiri, semoga beliau selalu diberi kesehatan dan ketabahan, ya.

Baca Juga: Megawati Hingga SBY Hadiri Upacara Pemakaman Jenazah BJ Habibie

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya