Anwar Abbas: Yunahar Membuat Suasana Masjid Dinamis dan Semarak

Yunahar bisa diterima di kalangan mana pun

Yogyakarta, IDN Times - Pukul 10.09 WIB, jenazah Yunahar Ilyas diberangkatkan dari PP Muhammadiyah menuju persemayaman di Masjid Gede Kauman sebelum nantinya dimakamkan di Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta, usai salat Jumat.

Anwar Abbas, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang datang melayat mengatakan Yunahar merupakan tokoh yang bisa diterima oleh semua kalangan di luar Muhammadiyah.

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas Tutup Usia

1. Buat suasana Masjid dinamis dan semarak

Anwar Abbas: Yunahar Membuat Suasana Masjid Dinamis dan SemarakJenazah almarhum yunahar Ilyas. IDN Times/Siti Umaiyah

Anwar mengatakan, semasa hidup almarhum Yunahar, saat mengisi ceramah di masjid begitu menarik dan mampu menghadirkan topik yang segar. Hal tersebut turut membuat suasana masjid menjadi dinamis dan semarak.

"Suasana masjid itu dinamis dan semarak sehingga merangsang orang untuk datang. Kalau saya tidak salah, satu kali seminggu atau sekali dua minggu mengadakan pengajian," ungkapnya pada Jumat (3/1).

2. Miliki jasa besar di MUI

Anwar Abbas: Yunahar Membuat Suasana Masjid Dinamis dan SemarakJenazah almarhum Yunahar Ilyas. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Anwar, di MUI sendiri almarhum Yunahar memiliki jasa yang sangat besar. Selain itu, almarhum juga banyak memberikan masukan ke Ma'ruf Amin.

"Beliau ini sering memberikan masukan ke Ma'ruf Amin dan sering memberi masukan kepada kyai sehingga suasana sejuk bisa terjalin. Yunahar di MUI punya peran sehingga bisa merajut kebersamaan dan perbedaan. Sehingga persatuan dan kesatuan itu bisa tercipta. Dan andil Yunahar Ilyas dalam hal ini sangat besar," tuturnya.

3. Bisa melihat perbedaan dari perspektif lain

Anwar Abbas: Yunahar Membuat Suasana Masjid Dinamis dan SemarakPara pelayat mengantarkan Yunahar Ilyas menuju Masjid Gede Kauman. IDN Times/Siti Umaiyah

Selain memiliki jasa yang besar, almarhum Yunahar juga merupakan tokoh yang sangat toleran, yang bisa melihat perbedaan dari perspektif yang berbeda. Ketika menemui jalan buntu, Yunahar selalu bisa mengambil celah.

Tidak hanya itu, Yunahar juga merupakan sosok tengah, yang bisa diterima semua kalangan di luar Muhammadiyah.

"Beliau sangat bisa diterima oleh tokoh-tokoh di luar Muhammadiyah. Karena beliau sangat toleran. Ini dipengaruhi oleh bidang keilmuan beliau sendiri, karena beliau mendalami tafsir. Dalam ilmu tafsir itu kan banyak sekali perbedaan pendapat, beliau dengan perbedaan pendapat itu sudah terbiasa," terangnya.

Baca Juga: Almarhum Yunahar Ilyas di Mata Buya Syafii Maarif

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya