Momen Ketika Eks Dirut PLN Disidang, Eh Mati Lampu

"Astaghfirullah, jangan sampe lah (Direktur PLN diganti)"

Jakarta, IDN Times - Momen unik terjadi saat Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menyidangkan kasus korupsi PLTU Riau-1 dengan terdakwa eks Direktur Utama PT PLN Persero, Sofyan Basir pada Senin (5/8). Saat jaksa tengah menggali keterangan dari saksi, tiba-tiba aliran listrik di ruang sidang sempat padam. 

Ruang sidang sontak berubah menjadi gelap gulita. Sebagian dari pengunjung sidang sempat terkekeh dan menduga padamnya lampu di ruang sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat merupakan imbas dari pemadaman listrik berjemaah oleh PLN. Wah, bagaimana bisa? Sementara, eks Dirut PLN sedang duduk di kursi pesakitan untuk mendengar kesaksian dalam kasus rasuah yang menjeratnya. 

Lalu, apa komentar Sofyan yang akhirnya ikut merasakan langsung pemadaman listrik tersebut?

"Ya, gak tahu dong (harus memberikan komentar apa). Aku kan bukan lagi Dirutnya (PT PLN)," kata Sofyan menjawab pertanyaan IDN Times ketika waktu jeda sidang. 

Namun, padamnya lampu di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat berlangsung kurang dari tiga detik. Jaksa penuntut umum, Lie Putra Kurniawan, kemudian melanjutkan pertanyaan kepada para saksi.

Apa Sofyan setuju jajaran direksi PLN diganti akibat pemadaman listrik berjemaah ini? 

1. Sofyan meminta jangan sampai direksi PT PLN diganti

Momen Ketika Eks Dirut PLN Disidang, Eh Mati Lampu(Direktur PLN non aktif, Sofyan Basir ketika menghadapi persidangan) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Gara-gara pemadaman listrik berjemaah yang berlangsung sangat lama pada Minggu (4/8) menyebabkan publik mendorong agar jajaran direksi PT PLN Persero segera diganti. Setujukah Sofyan terhadap desakan itu?

"Astaghfirullah, siapa bilang? Jangan ah. Gak perlu lah (sampai harus diganti)," kata pria yang sempat menjadi Direktur Utama BRI itu pada Senin siang (5/8) 

Ia pun mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan pemadaman listrik massal sehingga sebanyak 21,3 juta pelanggan ikut terdampak. Sofyan mengatakan situasi serupa pernah terjadi pada tahun 2002 lalu. Ketika itu, listrik di area Jawa dan Bali ikut padam. 

"Waktu itu karena ada pohon, lalu hujan lebat, sehingga energinya nyamber
Tapi, waktu itu ya, kalau sekarang tidak tahu," kata Sofyan. 

Baca Juga: Jokowi Marahi PLN: Masa Tidak Dikalkulasi, Itu Betul-betul Merugikan!

2. PT PLN diyakini Sofyan memiliki back up apabila listrik padam

Momen Ketika Eks Dirut PLN Disidang, Eh Mati LampuIDN Times/Helmi Shemi

Berkaca pada peristiwa tahun 2002 lalu, Sofyan meyakini perusahaan plat merah itu sudah memiliki cadangan seandainya terjadi pemadaman aliran listrik. Masalah back up ini sempat menjadi fokus pertanyaan Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika menyambangi kantor PLN pada Senin pagi. Ia mengaku heran bagaimana mungkin PLN tidak punya back up sehingga situasi di ibukota sempat gelap gulita selama beberapa jam. 

"Ada kok (back up plan). Tapi, mungkin kali ini kerusakannya (yang dialami oleh PLN) lain," kata Sofyan menjawab pertanyaan IDN Times

3. PLN bantah aliran listrik sempat padam karena gempa dan sabotase

Momen Ketika Eks Dirut PLN Disidang, Eh Mati LampuIDN Times/Helmi Shemi

Sementara, menurut Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, penyebab utama pemadaman yang dialami sebagian Jawa adalah putusnya transmisi pada sirkit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV).

"Jadi karena terjadi gangguan di transmisi di sirkuit utara," kata Inten, di Kantor pusat PLN pada Senin (5/8). 

Namun ia membantah putusnya jaringan listrik tersebut disebabkan oleh gempa bumi pada Jumat malam atau sabotase yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

"Tidak, tidak (bukan karena dampak gempa bumi). Hari ini ini saya pastikan bukan masalah sabotase ini masalah teknis," tutur dia. 

Saat ini PLN sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab putusnya jaringan kelistrikan.

Baca Juga: Penanganan Listrik Mati Terasa Lelet, Begini Jawaban PLN 

Topik:

Berita Terkini Lainnya