Direksi BUMD Cianjur Pelesiran ke Eropa di Tengah Wabah Virus Corona

Direksi tengah menanti penerbangan dari Belanda ke RI

Jakarta, IDN Times - Di tengah wabah virus corona, sejumlah direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tirta Mukti di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, justru pelesiran ke Benua Eropa. Mereka yang ikut pelesiran ke Eropa antara lain terdiri dari beberapa direksi, satu staf, satu kepala bagian, satu kepala staf bagian, serta istri-istri mereka.

Menurut Pelaksana Harian Direktur Utama Tirta Mukti, Kabupaten Cianjur, Samsul Hadi, semula rombongan ingin menunaikan ibadah umrah. Mereka meninggalkan Indonesia pada (10/3) lalu. 

"Mereka ini sedang cuti, yang tiga orang yaitu kabag, kasubag, dan salah satu staf diproses secara intern di PDAM, di kami. Namun untuk direksi, izin diberikan oleh dewan pengawas perumda," ungkap Samsul ketika diwawancarai oleh stasiun berita Metro TV pada Rabu (18/3). 

Ia menjelaskan keberangkatan direksi dan staf ke Eropa merupakan bagian dari cuti tahunan. Masing-masing pegawai diberikan hak cuti tahunan 12 hari dalam satu tahun. Namun, sayangnya, di saat dunia tengah dilanda wabah virus corona, usai batal umrah karena Saudi menutup penerbangan dari Indoenesia, mereka tetap melanjutkan perjalanan. 

Samsul mengatakan rombongan mengambil cuti selama sembilan hari. Lalu, apakah akan ada sanksi yang dijatuhkan kepada para direksi dan pegawai yang justru memutuskan untuk berlibur ke luar negeri di tengah wabah pandemik virus corona?

1. Direksi BUMD Tirta Mukti dan rombongan meninggalkan Indonesia tanggal 10 Maret 2020

Direksi BUMD Cianjur Pelesiran ke Eropa di Tengah Wabah Virus Coronaairtravelservices.com.au

Menurut Samsul, jajaran direksi dan staf meninggalkan Indonesia sekitar tanggal (10/3). Sementara, imbauan agar pejabat di Cianjur tidak meninggalkan Tanah Air akibat wabah virus corona, kata Samsul, baru keluar tanggal (11/3). 

"Jadi, proses keberangkatan sudah terjadi sebelum ada imbauan itu," tutur dia lagi. 

Sementara, ketika ditanyakan bepergian ke negara mana saja selama pelesiran di Eropa, Samsul mengaku kurang tahu. Ia mengaku hanya tahu para petinggi BUMD itu hanya mengambil cuti tahunan. 

Baca Juga: Virus Corona Makin Meluas, Pemerintah Imbau WNI di Luar Segera Pulang

2. Rombongan direksi BUMD kini tengah menanti penerbangan dari Belanda ke Indonesia

Direksi BUMD Cianjur Pelesiran ke Eropa di Tengah Wabah Virus CoronaDOK AP II

Samsul mengaku memang diinstruksikan oleh Bupati Cianjur agar menghubungi direksi. Berdasarkan hasil pembicaraannya, rombongan memang tengah menunggu penerbangan dari Belanda menuju ke Indonesia. 

"Tadi informasi terakhir (penerbangan) dari Belanda (untuk menuju ke Indonesia)," kata dia lagi. 

Kepada media, Samsul menjelaskan rombongan itu juga semakin khawatir dengan semakin mengganasnya virus yang diberi nama Sars-CoV-2 itu. Apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut Benua Eropa telah berubah menjadi episentrum baru virus corona. 

Samsul mengatakan rombongan itu merasa bimbang lantaran penerbangan untuk kembali ke Tanah Air juga tidak mudah. 

"Sebab, penerbangan ke Tanah Air agak crowded. Tiket sudah dipegang, tapi jam penerbangannya belum bisa dipastikan," tutur Samsul mengabarkan hasil komunikasinya dengan direksi BUMD Tirta Mukti. 

3. PM Belanda menegaskan tidak akan berlakukan lockdown secara nasional

Direksi BUMD Cianjur Pelesiran ke Eropa di Tengah Wabah Virus Coronatwitter.com/MinPres

Sementara, PM Belanda, Mark Rutte ketika berbicara pada (16/3) lalu mengatakan tidak akan memberlakukan lockdown secara nasional di negaranya. Dengan begitu, rombongan BUMD Tirta Mukti masih memungkinkan untuk pulang ke Tanah Air. 

Berdasarkan data real time dari Universitas John Hopkins, jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Belanda mencapai 24 orang. Sedangkan, yang sembuh baru dua pasien. 

Alih-alih memberlakukan lockdown secara nasional, Pemerintah Belanda telah menginstruksikan untuk menutup sekolah-sekolah, bar, restoran, klub kesehatan, dan pusat prostitusi. PM Rutte menyebut tidak ingin gegabah dengan memberlakukan lockdown

"Memberlakukan lockdown mungkin terlihat menarik, tetapi para ahli sudah memperkirakan hal itu tidak bisa berlangsung hanya beberapa hari atau minggu. Berdasarkan skenario itu, pada akhirnya kita harus menutup negara kita selama satu tahun penuh atau mungkin lebih lama dari itu, dengan segala konsekuensi yang ada," ungkap Rutte seperti dikutip dari laman Politico

PM Rutte memastikan pemerintah akan mampu mengendalikan wabah virus corona dan mendorong warga untuk membangun daya tahan tubuh mereka agar mampu melawan COVID-19. Selain itu, pemerintah juga memastikan rumah sakit memiliki fasilitas yang cukup untuk merawat pasien COVID-19

Baca Juga: Prancis Ikuti Negara Eropa Lain Lawan COVID-19, Terapkan Lockdown 

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya