Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump Diamankan Paspampres

Trump diamankan saat sedang memberikan keterangan pers

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump tiba-tiba dikawal oleh paspampres keluar dari ruang pers di Gedung Putih pada Senin sore (10/8/2020) waktu setempat.

Stasiun berita BBC melaporkan saat itu terjadi penembakan di luar Gedung Putih sehingga Trump harus dibawa personel paspampres ke tempat yang lebih aman. Padahal, saat itu Trump tengah menyampaikan keterangan pers kepada media yang bertugas di Gedung Putih. 

Sembilan menit kemudian Trump kembali ke ruang pers dan mengatakan kepada media bahwa paspampres telah menembak seseorang yang dianggap membahayakan. Orang yang ditembak itu membawa senjata. Orang itu kini tengah dibawa ke rumah sakit. 

"Ada sebuah penembakan di luar Gedung Putih. Kelihatannya semua sangat terkendali," ungkap Trump. 

Tak lama kemudian petugas paspampres AS yang dikenal dengan sebutan Secret Service mengonfirmasi penembakan telah terjadi di jalan 17th Street and Pennsylvania Ave. "Petugas penegak hukum kini telah berada di lokasi," demikian cuit Secret Service

1. Trump: Mungkin tidak ada hubungannya dengan saya

Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump Diamankan PaspampresPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengunjungi Kantor Pusat Palang Merah Nasional Amerika di Washington, Amerika Serikat, pada 30 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Kepada media, Trump mengaku tidak tahu apakah tersangka yang sudah dilumpuhkan oleh personel secret service itu memiliki niat jahat kepadanya. 

"Mungkin tidak ada hubungannya sama sekali dengan saya," ungkap presiden dari Partai Republik itu. 

Ia juga mengatakan ketika keluar dari ruang pers dan dikawal oleh personel secret service, Trump dibawa menuju ke ruang kerjanya, Oval Office. Ia turut menyebut bahwa di dunia ini bisa saja menjelma menjadi tempat yang berbahaya. 

"Bila Anda menengok kembali ke abad sebelumnya, maka Anda menyadari dunia sudah menjadi tempat yang berbahaya, sangat berbahaya dan akan berlanjut seperti itu," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Trump Resmi Larang Operasional TikTok dan WeChat di Amerika Serikat

2. Satu petugas paspamres turut dilarikan ke rumah sakit usai insiden penembakan

Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump Diamankan Paspampres(Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Senin (20/7/2020)) ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Selain satu orang yang ditembak, satu personel secret service juga dilarikan ke rumah sakit. Mereka juga melaporkan situasi keamanan di Gedung Putih terkendali. 

"Saat ini tidak ada penerobosan Gedung Putih atau orang yang dilindungi (Presiden) dalam keadaan berbahaya," cuit personel secret service. 

3. Usai terjadi insiden penembakan, Presiden Trump melanjutkan pemberian keterangan pers

Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump Diamankan PaspampresPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat memberikan keterangan mengenai pembukaan kembali sejumlah sekolah di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 23 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Usai situasi dinyatakan aman, Presiden Trump melanjutkan pemberian keterangan pers di ruang media. Ia kembali membacakan naskah yang telah disiapkan mengenai respons pemerintahannya untuk menyelamatkan ekonomi AS di tengah pandemik COVID-19. Trump juga menggunakan kesempatan pemberian keterangan pers itu untuk menyampaikan pesan politik jelang Pilpres November mendatang. 

Ia mewanti-wanti bila Joe Biden yang terpilih sebagai Presiden AS pada November nanti, maka Iran, Tiongkok dan Korea Utara akan menguasai negara adidaya tersebut. Jurnalis harian Inggris, The Guardian, DavidSmith, sempat bertanya kepada Trump mengenai angka kematian akibat COVID-19 di AS yang telah mencapai lebih dari 163 ribu jiwa. 

Smith menanyakan bila kasus kematian serupa terjadi di era pemerintahan Presiden Barack Obama, apakah Trump akan memintanya untuk mundur dari kursi orang nomor satu di AS. 

"Saya tidak akan melakukan hal itu. Saya pikir apa yang telah kita lakukan adalah sesuatu yang luar biasa. Bila kita sempat tak menutup AS, maka angka kematian yang muncul bisa lebih banyak lagi, mencapai 1,5 juta - 2 juta. Kita telah melakukan yang benar. Bila saya mendengarkan masukan banyak orang, maka saya akan tetap membuka (perekonomian AS) sejak awal pandemik," tutur Trump lagi. 

Baca Juga: Presiden Trump Akhirnya Anjurkan Warga AS Pakai Masker di Ruang Publik

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya