Masjidil Haram Ditutup selama Hari Raya Iduladha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik yang masih belum juga berakhir membuat otoritas Arab Saudi memutuskan untuk tetap menutup Masjidil Haram selama Hari Raya Iduladha. Ini lantaran akan ada sebanyak 1.000 jemaah yang melakukan ibadah haji, dan biasanya mereka menjalani ritual seperti salat mau pun mengaji di masjid tersebut.
Menurut pihak yang bertanggung jawab atas Masjidil Haram, keputusan ini diambil demi keselamatan para jemaah yang tetap utama. Sampai kini, ada lebih dari 250.000 kasus COVID-19 di Arab Saudi dan lebih dari 2.600 kematian.
1. Otoritas memberlakukan peraturan khusus
Mayor Jenderal Muhammad Al-Ahmadi, komandan pasukan yang bertugas menjaga Masjidil Haram, menjelaskan bahwa pihaknya telah memberlakukan peraturan untuk mengontrol keluar dan masuk ke Masjidil Haram. Ini demi memastikan jaga jarak antar individu.
Area Masjidil Haram hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai izin resmi. Kemudian, jalur khusus untuk menjalankan ritual di sekitar Ka'bah dan bukit-bukit Safa dan Marwah juga sudah ditetapkan dengan jalur pembatas.
"Kami terutama fokus pada aspek kesehatan tahun ini demi kepentingan ekstrem dalam masa pandemik virus corona. Tahap-tahap yang tersisa akan diimplementasikan dalam beberapa hari mendatang," kata Al-Ahmadi, seperti dikutip Arab News.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Ini Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
2. Masjidil Haram ditutup selama Hari Arafah dan Hari Raya Iduladha
Editor’s picks
Al-Ahmadi juga menjelaskan bahwa Masjidil Haram akan ditutup saat Hari Arafah pada 29 sampai 30 Juli, dan Hari Raya Iduladha pada 31 Juli.
"Keputusan untuk menunda ibadah di Masjidil Haram termasuk juga di area terbuka akan terus berlanjut. Kami mengundang orang-orang di Mekkah untuk berbuka puasa pada Hari Arafah di rumah masing-masing," jelas Al-Ahmadi.
Jalur masuk ke Kota Mekkah dikontrol oleh pasukan selama 24 jam untuk mencegah orang-orang yang tak memiliki izin masuk ke sana. Dengan begini, rencana operasional khusus untuk ibadah haji fokus pada langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan jemaah.
3. Sebanyak 1.000 orang beribadah haji
Ketika sebelum pandemik, ada sekitar 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia yang datang ke Arab Saudi setiap tahun. Sekarang, pemerintah membatasi jumlah jemaah hanya sekitar 1.000 orang saja.
Bagi mereka yang beribadah haji akan diwajibkan melakukan tes COVID-19 sebelum tiba dari kota Mekkah. Setelah usai haji, mereka diinstruksikan karantina di rumah masing-masing.
Baca Juga: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan Dibuka Kembali untuk Ibadah