Museum Tsunami Aceh Kembali Dibuka, Pengunjung dan Waktu Dibatasi

Pihak museum terapkan mekanisme cegah lonjakan pengunjung

Banda Aceh, IDN Times - Museum Tsunami Aceh di Kota Banda Aceh kembali dibuka untuk wisatawan setelah beberapa bulan ditutup akibat pandemik Virus Corona atau COVID-19 mewabah. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Tsunami Aceh, Hafnidar mengatakan, museum pertama kali kembali dibuka pada 31 Desember 2020 lalu.

“Tanggal 31 Desember, tapi dengan kapasitas yang terbatas dan menerapkan protokol kesehatan,” kata Hafnidar, Sabtu (2/1/2021).

Amatan IDN Times di lokasi, sebelum masuk ke dalam Museum Tsunami, pengunjung diminta untuk mencuci tangan di tempat-tempat yang sudah disediakan. Bahkan, ketika akan masuk pun pengunjung harus mengantre di luar dengan tetap berjaga jarak.

1. Buka tutup gerbang untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung ke museum

Museum Tsunami Aceh Kembali Dibuka, Pengunjung dan Waktu DibatasiMuseum Tsunami Aceh kembali dibuka untuk umum (IDN Times/Saifullah)

Selama adaptasi baru ini mekanisme penerimaan wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hafnidar menyampaikan, dalam kondisi pandemik, pihaknya menerapkan sistem buka tutup untuk mengantisipasi dan menghindari terjadinya lonjakan pengunjung ke museum.

Misalnya, gerbang utama perkarangan museum pertama kali dibuka sekitar pukul 09.00 WIB dan akan ditutup setelah dipastikan jumlah pengunjung lebih kurang 100-120 orang. Gerbang akan kembali dibuka satu jam kemudian atau pukul 10.00 WIB.

“Jadi dari 100-120 orang, kita tutup di gate (gerbang) utamanya. Kita akan kelola di dalam gedung hanya sekitar jumlah tersebut kemudian ketika itu sudah berkurang kita buka lagi gate, makanya kita terapkan per jam,” jelas Hafnidar.

Metode yang sama terus dilakukan setiap per jam sekali, kecuali ketika pukul 12.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB akan dijadikan waktu untuk istirahat, salat, dan membersihkan kembali museum. Setelah itu, museum akan kembali dibuka untuk jam kunjungan terakhir, pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gempa Potensi Tsunami pada 2021

2. Penerapan protokol kesehatan diutamakan dan waktu selama di dalam museum dibatasi

Museum Tsunami Aceh Kembali Dibuka, Pengunjung dan Waktu DibatasiWarga mengantri dengan tetap berjaga jarak sebelum masuk Museum Tsunami Aceh (IDN Times/Saifullah)

Tak hanya membatasi jumlah pengunjung yang ada di dalam perkarangan komplek museum saja, namun ketika akan masuk ke dalam gedung pengunjung akan dikelompokkan lagi. Satu kelompok berjumlah 20 orang.

Tentunya para pengunjung harus telah memakai masker, mencuci tangan, dan mematuhi aturan kesehatan selama di dalam museum sesuai yang telah ditentukan.

Selain itu, setelah berada di dalam gedung pengunjung juga akan dibatasi untuk melihat-lihat setiap ruang pameran. Misalnya, dikatakan Hafnidar, seperti masuk ke ruang sumur doa yang kapasitasnya dibatasi untuk 20 orang dengan waktu 5-7 menit, begitu juga ketika masuk ke ruang audio hanya diberi waktu 9 menit.  

“Ada ruang yang kita bolehkan 5 menit dan ada juga yang 10 menit,” katanya.

Meski dibatasi jumlah pengunjuang yang masuk, namun tak mengurangi niat wisatawan untuk berkunjung. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Tsunami Aceh itu menyebutkan, selama dua hari ini, rata-rata wisatawan yang datang mencapai 800-an orang.

“Rata-rata pengunjung, kemarin 700 dan sebelumnya juga 700-800 karena rombongan tahun baru. Mungkin Senin sudah normal,” ungkap Hafnidar.

3. Sebagian pengunjung kecewa karena tidak bisa masuk ke dalam museum

Museum Tsunami Aceh Kembali Dibuka, Pengunjung dan Waktu DibatasiSebagian pengunjung tak bisa masuk ke dalam Museum Tsunami Aceh karena dibatasi (IDN Times/Saifullah)

Gerbang masuk ke Komplek Museum Tsunami mulai ditutup meski waktu baru menunjukan pukul 15.00 WIB. Sementara beberapa pengunjung terlihat berdiri di luar dan coba untuk masuk ke dalam, namun ditahan oleh petugas yang berjaga.

“Gak boleh masuk, sudah habis waktunya. Di dalam juga sudah penuh karena untuk sementara dibatasi yang masuk,” kata petugas di gerbang masuk menginformasikan kepada warga yang ingin berkunjung.

Pembatasan kunjungan ternyata juga membuat wisatawan kecewa. Seperti Verli  dan teman-temannya. Meski sudah pernah berkunjung ke Museum Tsunami, namun wisatawan asal Jakarta ini tampak begitu kecewa karena tidak diberikan izin lagi untuk berkunjung oleh petugas.

“Sebetulnya bagus, cuma agak kesal juga karena cepat kali tutup,” kata Verli, ketika dijumpai IDN Times di halaman luar Museum Tsunami.

Kekecewaan Verli bukan tanpa sebab, sepengetahuannya museum yang menjadi salah satu icon Provinsi Aceh tersebut biasanya tutup sekitar pukul 16.00 WIB. Akan tetapi, ketika ia berkunjung kali ini, malah sudah dikatakan tutup.

“Seharusnya sesuai aturan yang misalnya tutup jam 4 ya jam 4, kalau bisa misalnya dibatasi di dalam juga harusnya dihitung kapasitas. Berapa yang masuk berapa yang keluar,” imbuhnya.

Baca Juga: Wisata Museum Tsunami Aceh: Rute Lokasi, Harga Tiket, dan Keunikannya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya