Kisah Yanti, Rela Jual Emas Demi Bagikan Masker pada Pebetor dan Ojol

Berawal dari abangnya seorang dokter yang kesulitan APD

Banda Aceh, IDN Times - Wanita itu berdiri di pinggiran Jalan Muhammad Jam, Kota Banda Aceh, Aceh. Ia yang mengenakan pakaian dan jilbab warna hitam dan menenteng plastik putih.

Sesekali, wanita itu coba memberhentikan becak yang melintas. Ia mengeluarkan sehelai masker dan satu botol sanitizer dari dalam plastik putih yang dipegangnya. Kemudian diserahkannya kepada pengemudi becak bermotor (Betor) tersebut.

Hal serupa juga dilakukannya terhadap ojek online (Ojol), pekerja kebersihan, serta pengendara lainnya yang melintas dan dianggap membutuhkan kedua jenis kelengkapan medis tersebut. Tentunya, tindakan di pinggir jalan yang dilakukan wanita itu tidak sendirian, ada sejumlah laki-laki menemaninya.

Usai membagikan di perempatan Simpang Kodim itu, ia pun melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa, Kota Banda Aceh. Di sana, ia pun memberikan sejumlah kebutuhan yang dianggap bisa mendukung tim medis.

Itulah tindakan sederhana yang dilakukan Damma Yanti, salah seorang warga Kota Banda Aceh. Ia berupaya membagikan kebahagiaannya dengan memberikan sedikit rezeki kepada orang lain. Tabungan serta sebagian perhiasan emas yang ia miliki, dengan segenap hati direlakannya.

Yuk simak kisahnya!

1. Pemberian diutamakan kepada ojek daring dan pihak rumah sakit

Kisah Yanti, Rela Jual Emas Demi Bagikan Masker pada Pebetor dan OjolDedek saat menyerahkan bantuan kepada pengemudi ojek daring di Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Pengemudi becak, ojek daring serta masyarakat kecil lainnya yang setiap hari harus beraktivitas di luar rumah merupakan target utama Yanti memberikan masker serta sanitizer.

“Target utama yang kita bagikan (di pinggir jalan) di Kodim tadi itu untuk ojek online (daring), tukang becak, sopir, dan anggota dinas kebersihan yang memungut sampah,” kata Yanti, Minggu (5/4).

Selain masyarakat kecil, pihak tenaga medis yang ada di rumah sakit juga menjadi target utama. Terutama para tenaga medis yang berada di ruang instalasi gawat darurat (IGD). “Karena di situ paling rentan menangani pasien. Kalau di ruangan lain, mereka rentan juga cuma ada tahapannya sebab yang pertama datang di IGD dahulu,” ujar wanita yang akrab disapa Dedek Damma itu.

Baca Juga: Setelah Dirawat, 3 Pasien Positif Corona di Aceh Berhasil Disembuhkan

2. Berawal dari pengalaman yang dialami keluarganya

Kisah Yanti, Rela Jual Emas Demi Bagikan Masker pada Pebetor dan OjolDedek saat menyerahkan bantuan kepada salah satu rumah sakit di Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Pengalaman yang pernah dialami oleh keluarganya sendiri, menjadi alasan dari istri Boy Arisandi untuk membagikan masker dan sanitizer tersebut secara cuma-cuma kepada para pengendara serta tim medis yang ada di rumah sakit.

Inisiatifnya berawal ketika abangnya yang merupakan seorang dokter di salah satu kota di Pulau Jawa, mengalami kelangkaan masker serta minimnya kelengkapan alat pelindung diri (APD). Padahal, diakui Yanti, abangnya harus bekerja merawat puluhan pasien yang terindikasi terkena COVID-19 setiap harinya.

“Di sana memang masker langka, APD juga tidak diberikan, jadi dia meminta bantu kirim masker dan sanitizer dari saya. Dari situ berpikir, di sana saja yang pusat susah mendapatkannya bagaimana dengan di sini,” ungkapnya.

3. Membagikan ratusan masker dan sanitizer serta berbagai snack

Kisah Yanti, Rela Jual Emas Demi Bagikan Masker pada Pebetor dan OjolDedek saat menyerahkan bantuan kepada salah satu rumah sakit di Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)
  1. Meski hanya masker, hand sanitizer, vitamin, dan madu saset, namun dalam kondisi seperti saat ini barang-barang tersebut sangat berarti. Mengingat selama Virus Corona atau COVID-19 melanda serta merebak di tanah air, termasuk ke Provinsi Aceh, beberapa jenis barang khususnya kebutuhan untuk medis mulai langka.

“Kegiatan tadi itu kita bagi-bagi masker, sanitizer, terus yang ke rumah sakit ada bantuan snack (camilan) sehat, susu, vitamin, masker non medis namun standar bisa dipakai untuk perawat,” kata wanita berusia 32 tahun tersebut.

Adapun barang yang dibagikan, yakni masker nonmedis 500 helai, hand sanitizer 200 botol, Vitamin C, madu dalam kemasan, camilan serta minuman.

4. Sempat berinisiatif memberikan sembako kepada warga

Kisah Yanti, Rela Jual Emas Demi Bagikan Masker pada Pebetor dan OjolSaat membagikan masker dan senitizer di pinggir jalan di Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Melihat banyaknya aktivitas warga yang tidak bisa dilakukan sejak wabah COVID-19 merebak, ibu satu anak ini sempat berpikir untuk memberikan sembako kepada masyarakat. Akan tetapi, ia menyadari, jika tidak akan mampu dan akan terkesan sia-sia.

“Kalau untuk sembako memang dana pribadi saya memang tidak cukup. Kalau pun saya bagi hanya 10 ataupun 20 orang, tidak mungkin juga, yang ada buat rebut. Sehingga saya memilih untuk memberikan keperluan medis dan vitamin saja,” ujarnya.

“Mungkin kalau ada yang membantu saya mau kasih lebih kepada sembako sehingga tidak sekedar hanya masker dan sanitizer saja, karena sembako juga butuh sekali. Mengingat orang tidak ada kegiatan dan kerja,” imbuh Dedek Damma.

5. Rela memakai uang yang telah ditabungnya dan menjual sebagian emasnya

Kisah Yanti, Rela Jual Emas Demi Bagikan Masker pada Pebetor dan OjolDedek saat memberikan bantuan kepada pengemudi becak di Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Yanti mengaku tindakan yang ia lakukan tergerak atas kemauan dan keinginan dirinnya sendiri. Ia tidak ada membuka donasi secara umum maupun meminta sumbangan dari berbagai pihak.

“Tidak ada (membuka donasi), awalnya memang uang sendiri,” jelas wanita memakai kaca mata itu.

Tabungan dari hasil jerih payah membuka usaha daring, mau tidak mau harus direlakannya istri Boy Arisandi ini. Bahkan, sebagian emas yang dimiliki harus dilepaskan dari tangannya.

“Uang saya masih ada sisa gaji yang sisa kemarin dan simpanan sedikit. Terus dari usaha online saya yang mana keuntungannya itu saya kumpulkan. Selain itu, berhubung harga emas lagi mahal, ya saya jual sebagian emasnya untuk tambahan saja,” imbuhnya.

“Intinya yang saya buat ini atas nama pribadi, kemauan sendiri, dan tidak ada menumpang dengan orang lain. Mudah-mudahan apa yang saya buat dibalas sama orang lain untuk keluarga saya melalui orang lain.”

Baca Juga: Baru Sepekan, Pemberlakuan Jam Malam di Aceh Sudah Dicabut

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya