Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di Rumahnya

Granat jatuh 15 meter dari kamar tidurnya

Aceh Barat, IDN Times – “Alhamdulillah lah, dalam insiden ini tidak ada luka-luka dan korban jiwa, karena saya khawatirkan juga tetangga di sini tinggalnya dekat-dekat.”

Itulah ungkapan syukur yang dilontarkan oleh Ahmad Yani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat.

Kader dari Partai Gerindra tersebut beserta sang istri, nyaris menjadi korban dari upaya penyerangan menggunakan granat di kediaman mereka pada, Senin (8/6) dini hari atau tepatnya sekira pukul 03.45 WIB.

Hanya terbilang beberapa meter dari ruang istirahat ketua Komisi 4 legislatif di Kabupaten Aceh Barat tersebut, peledak seukuran kepalan tangan orang dewasa itu meledak. Syukurnya, Tuhan masih melindungi sehingga Ahmad Yani dan istrinya bisa selamat.

1. Tak ada firasat apapun pada malam itu hingga ledakan membangunkan Ahmad Yani beserta sang istri

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaTim penjinak bom Polda Aceh saat berada di lokasi rumah Ahmad Yani yang dilempar granat (Tim Penjinak Bom Polda Aceh saat berada di rumah Ahmad Yani (Antara/Syifa Yulinnas)

Tak ada firasat maupun pikiran buruk yang terlintas di benak Ahmad Yani sebelum peristiwa yang nyaris mencelakakan dirinya beserta sang istri terjadi pada Senin dini hari. Ia mengaku, dirinya masih melakukan hal rutin seperti biasanya.

Bahkan, 30 menit sebelum peledak itu terburai dan suaranya menggelegar di tengah pemukiman warga Gampong Alue Perman, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, dirinya sempat duduk-duduk berdiskusi dengan pemuda setempat di balai kayu yang ada di halaman perkarangan rumahnya.

“Jadi sebelumnya memang saya dan sejumlah pemuda setempat ramai duduk di depan rumah. Memang kami sering duduk di depan rumah, hampir jadi aktivitas rutin beserta pemuda setempat,” kata Ahmad Yani.

Merasa lelah, Ahmad Yani kemudian meminta izin kepada para pemuda untuk pergi beristirahat. Langkah untuk beranjak dari lokasi rupanya juga diikuti para pemuda yang duduk bersamanya sehingga suasana di halaman rumah anggota dewan ini pun menjadi sepi.

“Sekitar 30 menit saya istirahat, langsung terdengar suara dentuman yang sangat besar sehingga membuat saya dan istri terbangun. Lalu Istri saya bertanya suara dentuman apa tadi?” Ahmad Yani menceritakan.

2. Di luar rumah sudah ada lubang bekas ledakan lebih kurang selebar 30 sentimeterr dan serpihannya mengenai kaca jendela

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaLubang bekas ledakan granat yang ada di halaman rumah Ahmad Yani (Istimewa)

Bersama sang istri, Ahmad Yani lalu memberanikan diri untuk beranjak dari tempat tidur dan pergi keluar rumah untuk meyakinkan suara dentuman yang baru saja mereka dengar. Ternyata tak hanya mereka berdua, warga sekitar pun telah ramai mendatangi lokasi yang diduga sebagai pusat suara ledakan.

“Saat keluar, kami lihat warga sudah ramai mendatangi lokasi, namun saya bilang untuk tidak mendekat karena ditakutkan akan ada (bahan peledak) yang lain di lokasi,” ujarnya mengimbau kepada warga untuk berhati-hati.

Ledakan tadi rupanya mencipatakan lubang selebar 30 sentimeter di bawah pohon mangga yang ada di perkarangan rumah Ahmad Yani. Bahkan serpihannya membuat kaca rumah miliknya pecah.

“Ada lubang sekitar 30 sentimeter dan serpihan dari bahan peledak itu mengenai kaca rumah saya serta rumah tetangga. Bahkan, pohon mangga yang tidak jauh dari lokasi rantingnya pada putus (jatuh),” imbuhnya.

3. Ledakan berasal dari sebuah granat, dibuktikan dengan sejumlah bukti yang ditemukan

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaPolisi sedang melakukan olah TKP di rumah Ahmad Yani (Tim Penjinak Bom Polda Aceh saat berada di rumah Ahmad Yani (Antara/Syifa Yulinnas)

Pihak kepolisian pun dihubungi untuk menangani kasus ini. Lokasi ledakan tidak lama kemudian langsung dipasang garis dilarang melintas oleh pihak keamanan.

Lokasi yang telah dianggap netral dari warga itu selanjutnya dikatakan Ahmad Yani, coba di identidikasi oleh tim dari Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Aceh Barat. Olah tempat kejadian perkara pun dilakukan.

“Awalnya belum menemukan apa-apa karena situasi lokasi masih gelap. Sekira jam 6 pagi, pihak kepolisian baru melihat ada bukti-bukti bahwa itu memang benar ledakan tersebut disebabkan oleh granat. Karena di lokasi ditemukan pin dan alat pemicunya,” kata Ahmad Yani.

Untuk melakukan penyelidikan kasus pelemparan granat tersebut, tim Penjinak Bom Kepolisian Daerah Aceh juga dikerahkan ke lokasi.

Baca Juga: Rumah Anggota DPRK Aceh Barat Digranat OTK Tengah Malam

4. Kamar Ahmad Yani hanya berjarak 15 meter dari lokasi jatuhnya granat

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaRumah Ahmad Yani yang dilempar granat pada Senin (8/6) dini hari (Istimewa)

Lokasi ledakan atau tempat jatuhnya granat yang dilempar oleh orang tidak dikenal terbilang sangat dekat, yakni hanya 15 meter dari kamar tidur Ahmad Yani. Bahkan, diperkirakan granat bisa jatuh lebih dekat lagi dari tempatnya beristirahat apabila tidak ada pohon mangga yang menghadang.

“Lokasi ledakan itu kebetulan mengarah ke kamar saya tidur, 15 meter lebih kurang jaraknya. Cuma kebetulan ada pohon mangga di situ dan mungkin (si pelempar) agak terburu-buru sehingga mengenai pohon mangga, sehingga jatuhnya di situ,” ungkap Ahmad Yani.

5. Ahmad Yani menduga penyerangan granat ini terkait posisinya sebagai anggota dewan

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaGedung DPRK Aceh Barat (Foto: Dialeksis)

Sebelum peristiwa pelemparan granat terjadi, Ahmad Yani mengaku tidak pernah diteror. Sebab sepengakuannya, ia tidak pernah memiliki musuh sehingga tidak menduga kejadian pada Senin dini hari itu menimpa keluarganya.

“Selama saya menjabat sebagai anggota DPRK, tidak ada teror apapun baik melalui SMS maupun pesan whatsapp. Juga permusuhan secara pribadi juga setahu saya tidak ada. Tidak ada sama sekali. Saya tidak menduga saja bahwa ini akan terjadi,” ungkap Ahmad Yani.

Ketua Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyar Kabupaten Aceh Barat ini juga menyayangkan jika kasus tersebut dilatarbelakangi oleh kinerja beserta posisi yang ia jabat saat ini. Keputusan dan penetapan yang ia ambil selama menjabat sebagai wakil rakyat diakuinya memang utuh berdasarkan aspirasi rakyat.

“Seiring dan sejalan peran saya di Komisi 4 DPRK Aceh Barat, mungkin ada yang kurang puas dengan kinerja saya atau apalah, saya tidak mau menduga-duga.”

“Kalau dipermasalahkan dengan kinerja kami selama ini, berarti kami percuma saja menjadi anggota dewan jika tidak bisa berbicara (aspirasi). Percuma saja kami tidak bisa mengkritisi untuk membangun,” jelasnya.

Ahmad Yani mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Ia tidak mau menduga-duga siapa pelaku di balik peristiwa yang menimpanya tersebut. Sebagai orang yang diemban kepercayaan oleh rakyat, ia akan tetap berupaya menyuarakan yang terbaik.

“Demi untuk kepentingan masyarakat banyak, kader Gerindra pantang menyerah. Jika ada penyerangan terhadap personal saya, mungkin saya harus lebih berhati-hati lagi," ucapnya.

6. Bersyukur sedang tidak ada anak-anaknya di rumah, namun khawatir psikis sang istri

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaWarga tampak berkumpul di seputaran lokasi rumah Ahmad Yani yang dilempa granat (Tim Penjinak Bom Polda Aceh saat berada di rumah Ahmad Yani (Antara/Syifa Yulinnas)

Ahmad Yani ini bersyukur jika pada saat kejadian tidak ada buah hatinya di rumah selain hanya ia beserta sang istri.

“Syukurnya sedang tidak ada anak-anak di rumah.”

Meskipun demikian, Ahmad Yani sangat mengkhawatirkan keadaan psikis sang istri yang kemungkinan mengalami trauma dari kejadian ini.

“Istri yang mungkin agak trauma. Karenakan kejadiannya sewaktu tidur dan mendengar suara (ledakan) seperti itu jadikan terkejut. Kalau saya sendiri mungkin tidak terlalu begitu, cuma saya khawatir saja.”

Demi keamanan keluarganya, ia pun memutuskan untuk sementara waktu tidak tinggal di rumahnya tersebut.

7. Rumah akan dibantu pengamanan dari pihak kepolisian

Anggota DPRK Ahmad Yani Berkisah Soal Pelemparan Granat di RumahnyaBekas ledakan granat yang ada di halaman rumah Ahmad Yani (Tim Penjinak Bom Polda Aceh saat berada di rumah Ahmad Yani (Antara/Syifa Yulinnas)

Sementara itu untuk keamanan, pihak Kepolisian Resor Aceh Barat telah menawarkan melakukan pengamanan di kediaman Ahmad Yani hingga beberapa hari ke depan.

"Tadi pak kapolres sekilas telah menyampaikan kepada saya jikalau saya memerlukan pengamanan maka siap dikerahkan kalau saya khawatir dengan keamanan dan kenyamanan di rumah. Mungkin untuk sementara, demi keamanan saya tidak pulang dulu ke rumah. Dan akan mengevakuasi diri dan tidak tidur di rumah," bebernya.

Baca Juga: Aceh Diguncang 8 Kali Gempa, Sabang Dikabarkan Mengalami Kerusakan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya