8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di Malaysia

Korban mengaku tak digaji dan mendapatkan penganiayaan keras

Banda Aceh, IDN Times - Lili Herawati, Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan asal Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, dikabarkan disekap dan mendapat penganiayaan dari majikannya selama bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Negeri Sembilan, Malaysia.

Informasi mengenai kasus yang dialami warga Kampung Blang Kandis, Kecamatan Babo, Kabupaten Aceh Tamiang tersebut, dibenarkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Asrizal H Asnawi.

Perihal kabar Lili Herawati pertama kali diketahui Asnawi H Asnawi, setelah dihubungi Teungku Bukhari dan Teungku Haikal, warga Aceh dari Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) yang ada di Negeri Jiran, Rabu (25/5/2022).

“Dikatakan ada orang kampung saya di tangan mereka dan sudah dibawa ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI). Bisa cari tahu gak keluarganya,” kata Asrizal H Asnawi, pada Kamis (26/5/2022).

1. Lili Herawati sudah delapan tahun tidak ada kabar dan pulang ke kampung halaman

8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di MalaysiaLili Herawati ketika berkomunikasi melalui video call dengan Asrizal H Asnawi. (Foto: Istimewa)

Usai mendapatkan informasi dari organisasi persatuan orang Aceh di rantau Malaysia, Asrizal H Asnawi langsung menghubungi Rusli Eli, datok penghulu Gampong Blang Kandis atau kepala desa di kampung halaman Lili Herawati.

Kepada legislatif yang juga perwakilan Kabupaten Aceh Tamiang tersebut, Rusli membenarkan adanya warganya yang tak pernah pulang ke desa setelah beberapa tahun merantau.

“Iya bang, ini warga kita sudah lama merantau dan keluarganya tidak tahu harus cari di mana,” tiru Asrizal H Asnawi menceritakan.

“Dari ibunya lah saya mendengar berita bahwa dia -Lili Herawati - berangkat ke Malaysia saat masih berusia 16 tahun. Sekarang mungkin usianya sudah 24 tahun, kata Ibunya,” ujarnya.

Baca Juga: Viral di Medsos, Harimau Sumatra Diduga Masuk Pemukiman Warga

2. Tak digaji selama bekerja, malah Lili Herawati kerap dipukuli hingga dua giginya tanggal

8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di MalaysiaIlustrasi pemukulan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepada Asrizal H Asnawi, Lili Herawati menceritakan bahwa dirinya pertama kali ke Malaysia pada 2014 silam. Dia berangkat melalui salah satu agen resmi yang membawa PMI ke Malaysia di Kabupaten Aceh Tamiang.

Ketika itu, Lili Herawati pergi bersama temannya yang bernama Yanti. Akan tetapi, ketika tiba di Negeri Jiran, keduanya pun harus berpisah, sebab Lili Herawati bekerja sebagai PRT di Negeri Sembilan.

Awal bekerja, perempuan asal Blang Kandis tersebut diberi upah RM700 (sekitar Rp2,3 juta saat ini) per bulan. Gaji tersebut masih ia terima sampai setahun. Malam, selama itu pula, Lili Herawati masih bisa berkomunikasi dengan keluarganya di kampung halaman.

“Tetapi tahun-tahun berikutnya, ketika dia meminta duit ditahan, dia meminta paspor ditahan, dan meminta pulang pun gak boleh. Di situlah semua berawal putus,” ungkap Asrizal H Asnawi.

“Mulai sejak itu sudah mulai ada kekerasan, mulai disekap. Itu gigi -Lili Herawati- dua tanggal akibat ditampar. Gigi bagian depan itu terkena tamparan sampai copot. Bahkan sering sekali tangan dan kaki dipukul,” imbuhnya menceritakan.

Tak hanya itu saja, Lili Herawati kerap dipukul karena hal sepele. Luka lebam membekas di matanya, termasuk telinganya hingga kini masih sakit akibat ditampar oleh majikannya.

3. Kabur setelah berjumpa dengan warga Aceh lainnya

8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di MalaysiaIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Lili Herawati baru bisa kabur dari rumah majikannya, pada Selasa, 24 Mei 2022, setelah dirinya berjumpa dengan salah seorang perempuan warga Aceh di Negeri Sembilan. Dia pun dikatakan Asrizal H Asnawi, menceritakan perihal yang dialaminya kepada perempuan itu dan disarankan untuk melarikan diri.

“Dia lari dari rumah dan sempat ditampung sama warga Aceh dan dari itu dihubungilah ke persatuan orang Aceh di sana. Dari SUBA itulah dia langsung diamankan serta dilaporkan ke kedutaan, Alhamdulillah kemarin dapat berita dan sudah selesai semua,” kata anggota DPRA itu.

4. Ibu Lili Herawati akhirnya bisa melihat wajah anaknya kembali

8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di MalaysiaLili Herawati ketika berkomunikasi melalui video call dengan Asrizal H Asnawi, warga Aceh di Malaysia, dan ibunya di kampung halaman. (Foto: Istimewa)

Lili Herawati dikatakan Asrizal, saat ini telah ditempatkan di suatu penampungan rahasia dan lebih aman. Sebab, kasus yang dialami PRT asal Kabupaten Aceh Tamiang tersebut serta pemulangannya, masih diproses.

Meski di tempat penampungan sementara dan menggunakan gawai orang lain, PRT itu pun akhirnya bisa kembali melihat wajah ibunya dengan bantuan sambungan panggilan video atau video call.

“Jadi Alhamdulillah sudah kita pertemukan, tentu keluarga berpikir anaknya sudah hilang tahu-tahu sudah mendapatkan informasi tentu sangat haru. Mungkin sedih bercampur bahagia,” ucap Asrizal.

5. Belum bisa dipulang karena harus menunggu beberapa urusan di Malaysia

8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di MalaysiaIlustrasi Paspor Indonesia (IDN Times/Sukma Shakti)

Asrizal menyampaikan, pemulangan Lili Herawati ke tanah air masih dalam proses pengurusan dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dibuat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Selain mengurus segala keperluan adminstrasi, delapan tahun hak Lili Herawati pun akan diperjuangkan selain mengungkap kasus kekerasan yang diterima warga Gampong Blang Kandis tersebut. Meski sang ibu telah meminta putrinya untuk dipulangkan ke kampung halaman.

“Habis itu, korban juga yang sudah mendapatkan kekerasan dan segala macam, mungkin ada proses hukum di sana yang harus diambil polisi diraja Malaysia. Karena Lili ini bukan berangkat ilegal, dia ilegal karena sudah lama disekap sehingga tidak bisa melakukan perpanjangan dan segala macam,” jelasnya.

“Saya bilang, insyaallah saya akan fasilitasi dan kawan-kawan di sana juga akan fasilitasi dan kedubes di sana juga sangat luar biasa responnya. Semuanya banyak yang simpati dengan keadaan ini,” imbuhnya.

6. Warga diimbau untuk membekali diri jika ingin bekerja di luar negeri

8 Tahun Tanpa Kabar, Pekerja Perempuan Disekap Majikan di MalaysiaIlustrasi TKI yang akan berangkat ke luar Indonesia di masa pandemik. (IDN Times)

Agar kejadian serupa dan seperti dialami Lili Herawati tidak terulang lagi kepada warga Aceh lainnya, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengingatkan, supaya masyarakat membekali diri skil dan kemampuan serta pemahaman sebelum berangkat ke luar negeri.

Dia pun menyarankan agar masyarakat yang ingin menjadi PMI dan bekerja di luar negeri supaya menggunakan agen resmi serta terpecaya. Sehingga jika sewaktu-waktu hilang komunikasi, dapat dilacak keberadaannya.

“Ini kejadian terparah, karena yang terakhir itu cuma 18 bulan, dianiaya dan tidak dibayar gaji, sedangkan ini sampai delapan tahun tidak dibayar gajinya,” pungkas Asrizal.

Baca Juga: Jabat GM di Perusahaan Prabowo, Anggota KIP Aceh Tengah Diberhentikan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya