Manokwari Mencekam, Ini Pernyataan Gubernur Papua

Lukas Enembe minta jangan ada persekusi terhadap warga Papua

Jakarta, IDN Times - Gubernur Papua, Lukas Enembe memberikan respons terkait peristiwa yang terjadi di Kota Surabaya, Semarang dan Malang yang melibatkan mahasiswa asal Papua. Peristiwa ini berawal dari sebuah gambar yang menunjukkan bendera merah putih dibuang ke dalam selokan di depan Asrama Mahasiswa Papua. Gambar ini sontak menjadi ramai dibagikan di grup-grup WhatsApp dan Facebook.

Masih dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke 74 Republik Indonesia, Gubernur Papua menyampaikan empat hal kepada warga Papua dan juga warga Indonesia secara keseluruhan. Harapan untuk menjaga harmoni menjadi salah satunya.

Pemerintah Provinsi Papua merasa empati dan prihatin atas insiden yang terjadi di Kota Surabaya, Kota Semarang dan Kota Malang terkait adanya penangkapan dan atau pengosongan Asrama Mahasiswa Papua di Kota Surabaya oleh aparat keamanan.

"Pemerintah Provinsi Papua menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan sepanjang dilakukan secara proposional, profesional dan berkeadilan," tulis Lukas dalam keterangan persnya pada Minggu (18/8).

Aparat keamanan diharapkan Pemprov Papua tidak melakukan pembiaran atas tindakan persekusi ataupun main hakim sendiri yang dilakukan oleh kelompok atau individu manapun, utamanya yang dapat melukai hati masyarakat Papua.

"Hindari adanya tindakan-tindakan mengganggu represif yang dapat menimbulkan korban jiwa, kegaduhan politik, dan rasa nasionalisme sesama anak bangsa," tulis Lukas lagi.

Sebagai wilayah Indonesia yang dikenal sebagai miniatur Indonesia termasuk terkait kebhinekaan, Lukas mengingatkan masyarakat Papua terdiri dari berbagai, multi etnis, multi agama, multi budaya, yang hidup secara berdampingan.

"Masyarakat asli Papua menyambut baik dan memperlakukan masyarakat non-Papua secara terhormat dan sejajar," tulis Lukas.

"Oleh karenanya kami berharap kehadiran masyarakat Papua di berbagai wilayah Provinsi di Indonesia harus juga diperlakukan sama," lanjutnya.

Hal ini, menurut Lukas, merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang damai, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan beretika secara budaya.

Kepada seluruh masyarakat Papua baik yang berada di provinsi Papua ataupun yang tersebar di seluruh Indonesia diminta Pemprov Papua untuk merespons insiden Surabaya, Semarang dan Malang tersebut secara wajar tanpa adanya tindakan-tindakan yang bertentangan dengan norma-norma adat budaya maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu kepada masyarakat non-Papua, Pemerintah juga menyampaikan pesan. Masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga harmoni kehidupan dan tidak melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan yang inkonstitusional, seperti persekusi, main hakim sendiri, memaksakan kehendak, bertindak rasis, dan diskriminatif, intoleran dan Iain-Iain yang dapat melukai hati masyarakat Papua.

Gubernur Papua mengajak para gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia untuk turut melakukan pembinaan terhadap pelajar atau mahasiswa Papua di wilayah masing-masing.

"Sebagaimana kami juga bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan kepada pelajar, mahasiswa, masyarakat Papua yang berasal dari luar Papua," kata Lukas.

"Hal ini merupakan upaya kita bersama untuk mencegah adanya insiden serupa di masa yang akan datang sekaligus dalam rangka merajut rasa nasionalisme, persatuan, dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa," imbuh dia.

Baca Juga: [BREAKING] Gedung DPRD Papua Barat Dibakar, Situasi Manokwari Mencekam

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya