Detik-detik Eko Driver Ojek Online Digerebek Tim Densus 88

Pintu kontrakan Eko didobrak, begini kondisinya sekarang

Jakarta, IDN Times - Tohirin alias Eko, tak pernah menyangka rumah kontrakannya akan digedor dan didobrak paksa oleh anggota Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Minggu (5/5) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Bak mimpi buruk, pria 34 tahun yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) itu tiba-tiba ditodong senjata laras panjang dan diminta untuk tak bergerak oleh tim Densus.

IDN Times mencoba untuk menyambangi rumah Eko untuk mendapatkan informasi kronologi lebih detail. Berikut penuturan Eko saat ditemui di rumah kontrakannya di Gang Salon RT 03 RW 01, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (7/5).

1. Berawal dari permintaan teman satu profesi

Detik-detik Eko Driver Ojek Online Digerebek Tim Densus 88IDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Aparat Densus menggerebek rumah kontrakan Eko bukan tanpa alasan. Eko menuturkan, peristiwa ini bermula dari permintaan teman satu profesinya yang bernama Iqbal. 

Iqbal menghubungi Eko melalui telepon selular sehari sebelumnya, yakni pada Sabtu (4/5) sore. Dia meminta Eko menerima dua temannya untuk bisa menginap semalam di rumah kontrakannya.

"Ya karena saya kan mengiranya orang itu teman seprofesi dan niat bantu teman juga sesama ojol, jadi saya terima aja permintaannya," tutur Eko.

Belakangan dua orang itu diduga merupakan terduga teroris yang kabur dari penangkapan di wilayah Babelan. Mereka adalah Tarifudin, yang tewas setelah meledakkan diri ketika dikejar Densus 88 di gang buntu Jalan H. Idrus 2, RT 1 RW 3, Jati Kramat, dan satunya lagi adalah Ilham Fikrri alias Samuel, yang ditangkap hidup-hidup oleh tim Densus 88 di sekitar Jalan Ratna, masih di wilayah yang sama. 

Baca Juga: Fakta-fakta Eko, Driver Ojek Online yang Digerebek Densus 88

2. Pelaku teroris belum sempat ke rumah Eko

Detik-detik Eko Driver Ojek Online Digerebek Tim Densus 88IDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Menurut Eko, pelaku teroris belum sempat datang ke rumahnya karena belum menemukan alamatnya hingga malam hari. Namun apesnya, Eko sudah sampai digerebek oleh tim Densus 88.

"Pintu saya didobrak, habis itu langsung dibilangin jangan bergerak. Saya sama teman saya langsung kaget, dan saya bilang 'iya pak, iya pak, saya cuma orang biasa'," ujarnya.

Eko menuturkan, malam itu tim Densus juga menanyakan kepadanya soal dua pria yang diduga teroris tersebut. Dia menjawab, dirinya tidak mengenal orang tersebut karena hanya dititipkan oleh temannya, Iqbal.

3. Eko masih trauma akibat salah tangkap

Detik-detik Eko Driver Ojek Online Digerebek Tim Densus 88IDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Akibat kejadian ini, Eko mengaku masih trauma dan hingga kini tidak bisa tidur di rumah kontrakannya. Ia juga diketahui tinggal sendirian. Setelah kejadian tersebut, ia menumpang tidur di rumah Ketua RW setempat.

"Saya sudah dua hari gak tidur di sini karena gak mau kalau sendirian. Masih gak berani. Saya juga sudah konfirmasi ke pak RW. Saya bilang, Pak RW maaf saya masih takut, pokoknya saya takut aja perasaannya. Akhirnya pak RW bilang untuk tidur di rumahnya saja," ujar Eko.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya