Keluarga Laskar FPI: Tegakkan Hukum untuk Pembunuh Putra Kami!

Keluarga tak menyetujui autopsi pada jenazah laskar FPI

Jakarta, IDN Times - Kurang lebih 30 jam, Suhada, ayah dari almarhum Faiz Ahmad Syukur (22) menunggu kepastian untuk bertemu jenazah anaknya. Hingga pukul 19.09 WIB sejak jenazah Faiz menginap di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Kami menginginkan penegakan hukum untuk para pembunuh putra-putra kami. Tegakkan hukum. Katanya negara kita ini berdasarkan hukum, buktikan kalau ini negara hukum bukan negara bikin aturan sendiri,” ujar Suhada di RS Polri, Selasa (8/12/2020).

1. Keluarga enam almarhum laskar FPI ditolak pihak rumah sakit

Keluarga Laskar FPI: Tegakkan Hukum untuk Pembunuh Putra Kami!Suasana Rumah Sakit Polri, Selasa (8/12/2020) (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Suhada sempat berbagi cerita bagaimana aparat menolak dirinya bersama lima perwakilan keluarga laskar FPI yang meninggal masuk ke RS Polri. Penolakan itu terjadi pada Senin (7/12/2020) setelah Suhada menerima kabar anaknya menjadi salah satu korban penembakan.

“Kami ditolak oleh rumah sakit dijaga polisi di depan. ‘Bapak putar balik aja, bapak mau ke mana?’ Saya jawab saya mau jemput anak saya yang ditembak mati oleh polisi. ‘Bapak putar balik aja’ katanya,” ujar Suhada menirukan percakapannya dengan petugas.

Baca Juga: Mabes Polri Ambil Alih Kasus Bentrok Polisi dan Laskar FPI 

2. Keluarga tak menyetujui autopsi

Keluarga Laskar FPI: Tegakkan Hukum untuk Pembunuh Putra Kami!Suasana Rumah Sakit Polri, Selasa (8/12/2020) (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Hingga saat ini, Suhada mengaku belum mendapat laporan dari pihak kepolisian sejak nama anaknya tercantum dalam rilis kronologi Front Pembela Islam (FPI) yang beredar pada Senin pagi.

“Kami sepakat bahwa tidak mau diautopsi biarkan nanti apa adanya. Tapi faktanya? Gimana (jenazah tetap diotopsi),” kata Suhada.

3. Suhada memastikan anaknya tidak pernah membawa senjata

Keluarga Laskar FPI: Tegakkan Hukum untuk Pembunuh Putra Kami!Kapolres Jakarta Timur Arie Ardian Rishadi menemui Pengacara FPI Rinaldi Putra di RS Polri (IDN Times/ Irfan Fathurohman)

Mengenai senjata api dan senjata tajam yang diduga dipakai untuk menyerang polisi, Suhada memastikan itu adalah fitnah.

“Padahal kami tahu persis siapa (almarhum) dan kami tau dia aktif di mana. Artinya, mereka tidak akan pernah membawa senjata dan ketika ada kami nonton di tv ada senjata itu dari mana. Seandainya mereka memahami syariat Islam kami siap bermuhabalah.
Kalian datangkan keluarga kalian, saya datangkan keluarga saya, kita bermubahalah benarkah anak saya membawa senjata atau tidak, nanti siapa yang dilaknat oleh Allah SWT,” ujar Suhada dengan dengan nada tinggi.

4. Keluarga masih menunggu jenazah keluar dari RS Polri

Keluarga Laskar FPI: Tegakkan Hukum untuk Pembunuh Putra Kami!Keluarga masih menunggu 6 jenazah Laskar FPI keluar dari RS Polri (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Hingga pukul 19.54 WIB, Suhada bersama lima perwakilan keluarga masih menunggu jenazah anak-anak mereka keluar dari ruang Instalasi Kedokteran Forensik. Mereka hanya berharap agar negara hadir menegakkan keadilan.

“Dan kami keluarga dari para korban pembunuhan ini, sangat tidak terima dengan keadaan setelah dibunuh, putra-putra kami tidak ada keterangan dari pihak kepolisian yang menghubungi keluarga. Menghubungi kami itu tidak ada. Artinya sebagai sebuah negara yang beradab berasaskan kemanusiaan yang adil dan beradab ini sangat biadab sangat tidak beretika,” ujar dia.

Baca Juga: Menelusuri KM 50 Tol Jakarta Cikampek, Lokasi Bentrok FPI dan Polisi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya