Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jamaah Islamiyah di Jakarta 

Kasus bermula dari penangkapan kelompok Fahim di Jatim

Jakarta, IDN Times - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap dua anggota teroris Jamaah Islamiah (JI) di Jakarta, enam di Sumatra Barat, dan 14 di Sumatra Utara.

Penangkapan 22 teroris ini dilakukan pada 19 Maret, operasi ini merupakan pengembangan kasus kelompok Fahim yang ditangkap di Jawa Timur pada beberapa waktu lalu. Total 44 teroris telah ditangkap Densus 88.

“Jadi semua masih dikembangkan oleh Densus dan ini termasuk ke dalam jaringan Jamaah Islamiyah. Sekarang masih dikembangkan Densus,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Senin (22/3/2021).

1. Polri belum menjelaskan barang bukti yang diamankan

Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jamaah Islamiyah di Jakarta IDN Times/Axel Joshua Harianja

Rusdi belum membeberkan barang bukti dari penangkapan teroris JI di Jakarta, Sumbar dan Sumut. Sementara itu, Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti dari penangkapan di Jawa Timur pada Sabtu (26/2/2021).

“50 butir peluru sembilan mm, satu pistol rakitan jenis FN, kemudian juga bendera daulat, baik berwarna hitam maupun berwarna putih sebanyak empat bendera, pisau delapan, samurai dua, golok tiga, dan senjata tajam lainnya berbentuk busur lebih kurang 23 dijadikan barang bukti,” kata Rusdi.

Baca Juga: Polri: Jaringan Jamaah Islamiyah Punya 6 Ribu Anggota Aktif

2. JI Jatim mempersiapkan bunker untuk rakit bom

Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jamaah Islamiyah di Jakarta IDN Times/Axel Joshua Harianja

Rusdi menjelaskan, anggota kelompok Fahim melakukan berbagai pelatihan bela diri. Mereka juga merancang bungker untuk tempat pembuatan senjata dan bom rakitan.

"Kemudian juga telah mempersiapkan tempat penyimpanan senjata dan juga telah mempersiapkan tempat pelarian setelah melakukan aktivitas terorisme," jelas Rusdi.

3. Anggota JI membayar iuran lima persen dari gaji

Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jamaah Islamiyah di Jakarta IDN Times/Axel Joshua Harianja

Rusdi juga membeberkan, dalam aktivitasnya, teroris JI yang berafiliasi dengan Al-Qaeda menjaga eksistensinya dari iuran anggota.

“Iuran setiap gaji yang diterima oleh mereka (teroris) itu disumbangkan kepada organisasi sebanyak 5 persen dari pendapatan mereka,” ujar Rusdi.

Selain iuran anggota, JI juga sempat menggalang dana lewat kotak amal yang mereka sebar di minimarket. Dari dana yang terkumpul digunakan untuk memasok bahan peledak yang dijadikan bom hingga operasional pemberangkatan sejumlah teroris ke Suriah.

Mereka di sana digembleng untuk pelatihan militer dan perencanaan taktik teror.

“Ini menjadi bagian daripada JI dapatkan dana untuk tetap jalankan roda organisasi,” ujarnya.

4. JI Jatim merencanakan aksi amaliah

Densus 88 Tangkap Dua Teroris Jamaah Islamiyah di Jakarta Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Rusdi mengatakan, para terduga teroris telah menyiapkan rencana untuk melakukan aksi amaliyah. Namun, soal rencana eksekusi dan sasaran aksi masih diselidiki petugas.

"Mereka juga telah berencana melakukan amaliyah yang tentu perlu kita perhatikan. Rencana amaliah ini dapat dilakukan upaya pencegahan dari Densus 88 Polri," kata Rusdi

Baca Juga: Begini Modus Operasional Jamaah Islamiyah, Rela Kasih Gaji

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya