Bursa Kabinet Jokowi, Hanura Setor 40 Nama Calon Menteri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan dirinya sudah diajak berbicara oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk membahas formasi kabinet periode 2019-2024.
"(jumlah kursi menteri) Itu rahasia kita. Itu enggak bisa kita buka di sini. Kalau kita buka kita mendahului apa yang ada dalam benak Presiden. Itu yang enggak boleh," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).
1. Hanura setor 40 nama calon menteri
OSO mengatakan, partainya sudah menyetor 40 nama calon menteri kepada Presiden Jokowi. Namun OSO yang juga Ketua DPD dan Wakil Ketua MPR itu merahasiakan siapa nama-nama kader yang diserahkan kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Sudah setor, sudah banyak ada 40 orang. Itu tidak boleh, itu rahasia," kata OSO.
Baca Juga: Jokowi Umumkan Lokasi Ibu Kota Baru 16 Agustus 2019
2. OSO belum mengetahui dapat jatah pos menteri mana saja
Namun begitu, OSO juga mengaku belum mengetahui pos menteri mana saja yang akan diterima partainya. Hal itu, kata dia, masih jadi rahasia Jokowi.
Editor’s picks
"Belum juga ini pak presiden orangnya tertutup dan terbuka kalau terbuka dia kan mengumumkan. Isinya dia belum mengumumkan," ungkapnya.
3. Ketum parpol pendukung sudah bicara dengan Jokowi
Tidak hanya OSO yang sudah bicara dengan Jokowi, OSO juga menjelaskan, setiap ketua umum partai politik pendukung Jokowi juga sudah diajak diskusi soal pembagian jatah menteri.
"Masing-masing mungkin sudah diajak bicara satu-satu dipanggil kalau saya sih sudah tahu dan sudah pernah bicara sama beliau kita sepakat untuk menyerahkan hak prerogatif kepada Presiden sendiri," ucapnya.
4. OSO menghormati hak prerogatif Presiden Jokowi
OSO menyatakan berapa pun yang diberikan Presiden Jokowi harus dihormati dan dihargai. Sebab, tegas OSO, presiden memiliki hak prerogatif dalam memutuskan menteri. Karena itu, apa yang disampaikan Jokowi bahwa 55 persen menteri dari profesional, dan 45 persen unsur partai, tidak masalah.
"Ya sudah benar itu. Sekarang saya mau tanya Anda setuju tidak hak prerogatif presiden? Nah sudah jangan ditanya lagi, kalau dia bilang begitu mau apa," papar OSO.
Baca Juga: Jokowi: Komposisi Menteri 55 Persen Profesional, 45 Persen Parpol