Kerusuhan 22 Mei, Dian Sastro Teringat Tragedi Mei 1998

Dian Sastrowardoyo bagikan pengalaman Tragedi Mei 1998

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di wilayah Jakarta pada 21-22 Mei 2019, mengingatkan artis Dian Sastrowardoyo akan tragedi Mei 1998.

Dalam akun Instagramnya, @therealdisast, Dian membagikan pengalamannya saat peristiwa 21 silam sekaligus memberikan apresiasi pada jajaran TNI dan Polri yang telah sekuat tenaga menjaga keamanan Indonesia.

"Kami Bersama TNI & Polri", demikian keterangan foto yang diunggahnya,Rabu (22/5). Pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini menceritakan peristiwa 1998 yang masih lekat diingatannya.

"Sebagai generasi 90an, saya akan selalu ingat Peristiwa mencekam Mei 1998. Saat itu saya duduk di kelas 1 SMA di Tarakanita 1 dan sekolah diliburkan 3 hari. Modusnya tidak berbeda jauh dengan kekisruhan hari ini, ketika sebagian besar kantor dan sekolah diliburkan," tulisnya.
 
Menurut Dian, tuntutan rakyat dan mahasiswa pada waktu itu adalah memaksa Soeharto turun setelah 32 tahun berkuasa. People power berhasil, reformasi dan demokrasi tumbuh meskipun dengan segala tantangan.

Lebih lanjut Dian menuliskan, Indonesia melahirkan lembaga-lembaga check and balances yang memastikan good government berjalan baik.

"Kita berhasil membuat KPK, KPU, Bawaslu, menghapus dwifungsi ABRI, reformasi Polri, melaksanakan Pemilu secara langsung, serta memberi jaminan lebih baik atas kebebasan ekspresi dan berpendapat yang pada rezim Orba selalu diberangus dan itu menghambat kemajuan dunia kreatif yang saya tekuni," ucapnya.

"Sebagai perempuan dan seorang Ibu, saya sadar masih banyak kemajuan yang harus kita kejar bersama sebagai sebuah bangsa. Kemajuan itu tidak selalu linear, tapi percayalah every baby steps count. Dan sebagai seorang perempuan, saya akan selamanya menolak jalan kekerasan," ujar Dian melihat kekerasan yang terjadi.

Dia melanjutkan, "Oleh karena itu ijinkan saya memberi apresiasi yang setingginya utk pemilu kita yang baru saja usai. Terimakasih utk KPU dan Bawaslu, juga segenap jajaran Polri dan TNI yang telah sekuat tenaga menjaga rakyat Indonesia dari kekacauan."

Menurut Dian, hal terpenting dari perubahan di Indonesia adalah tetap menjaga rasa persaudaraan dan persatuan antar sesama masyarakat.

"Diatas kekuasaan, selalu ada yang lebih tinggi daripada itu semua. Yaitu persatuan kita. #KamiBersamaTNIdanPolri #PrayForIndonesiaDemocracy #TidakAtasNamaSaya," tutup Dian.

Baca Juga: 188 Korban Kerusuhan Mei Dirawat di RS Budi Kemuliaan, 1 Meninggal 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya