Hari Lebaran, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah 526

Penambahan kasus harian masih cukup tinggi di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kasus virus corona atau COVID-19 terkonfirmasi positif terus meningkat di tengah kondisi masyarakat yang kini merayakan Hari Raya Idulfitri 1441 H.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini 22.271 orang.

"Kasus positif terkonfirmasi positif 526 sebanyak orang sehingga total 22.271 " ujar Yuri dalam dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di saluran YouTube BNPB Indonesia, Minggu (24/5).

Angka tersebut terhitung sejak 23 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 24 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.

1. Pemerintah terus monitor klaster penyebaran COVID-19

Hari Lebaran, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah 526Gugus tugas PPU dan Kecamatan Babulu foto bersama usai menyerahkan surat keterangan sehat pada ODP dari klaster Gowa (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan, agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5) lalu.

Baca Juga: Kasus Harian Lewati Angka 900 Lagi, COVID-19 di Indonesia Kini 21.745

2. Jumlah kasus positif virus corona di berbagai negara mencapai 5,4 juta

Hari Lebaran, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah 526Rapid test di sebuah rumah sakit di Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Berdasarkan data yang dilaporkan John Hopkins University pada Minggu (24/5) pukul 08.00 WIB, kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 4.626.632 kasus. Lebih dari 5,4 juta orang terpapar COVID-19, 343,804 pasien meninggal dunia dan 2.247.151 dinyatakan sembuh. Terdapat 213 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan kasus COVID-19.

3. Virus COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok

Hari Lebaran, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah 526Antrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat virus corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif virus corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi situsweb resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Trump Main Golf saat 97.000 Warga AS Meninggal akibat Virus Corona

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya