Surati Jokowi, Orang Terkaya Indonesia Sebut PSBB Jakarta Tidak Tepat

Keputusan Jakarta kembali PSBB diniliai Budi tidak tepat

Jakarta, IDN Times - Orang terkaya Indonesia, Budi Hartono, menyatakan keberatannya jika DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB pada Senin (14/9/2020). Budi menolak aturan itu dengan cara mengirimkan surat kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu diungkapkan oleh mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha.

"Surat Budi Hartono Orang terkaya di Indonesia kepada Presiden RI SEPTEMBER 2020," katanya lewat akun Instagramnya @petergontha, Sabtu (12/9/2020).

1. Djarum benarkan surat tersebut

Surati Jokowi, Orang Terkaya Indonesia Sebut PSBB Jakarta Tidak Tepatwww.korem073mkt.com

Dikonfirmasi terkait hal ini, Corporate Communication PT Djarum, Budi Darmawan, membenarkan adanya surat tersebut. Dia mengatakan, surat itu bagian pendapat Budi Hartono sebagai praktisi bisnis.

"Pak Budi Hartono menyampaikan pendapatnya sebagai praktisi bisnis. Dalam surat itu pun memberikan solusi," kata Budi Darmawan kepada IDN Times, hari ini, Sabtu (12/9/2020).

Baca Juga: Kisah Sukses dan Sosok Unik di Balik 69 Tahun PT Djarum

2. Berikut isi surat Budi Hartono kepada Presiden Jokowi

Surati Jokowi, Orang Terkaya Indonesia Sebut PSBB Jakarta Tidak TepatJokowi Memberikan Sambutan dalam Acara Puncak Hari Olahraga Nasional XXXVII Tahun 2020 (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

11 September 2020

Kepada yang terhormat:
Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo.

Dengan hormat. Perkenankan kami melalui surat ini menyampaikan masukan untuk Bapak pertimbangkan.

Kami membaca di pemberitaan. Gubernur DKI Jakarta akan memberlakukan PSBB mulai 14 September 2020.

Alasan atas pemberlakuan tersebut dikarenakan :

1. Semakin besarnya kasus positif COVID-19 di masyarakat di DKI Jakarta.
2. Kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta akan mencapai maksimum kapasitasnya dalam jangka dekat.

Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB kembali itu tidak tepat.

1. Hal ini disebabkan PSBB di Jakarta telah terbukti tidak efektif di dalam menurunkan tingkat pertumbuhan lnfeksi di Jakarta. (Bukti terlampir - Chart A negara yang berhasil dalam menurunkan tingkat Infeksi melalui measure circuit breaker). Di Jakarta meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeki tetap masih naik. (Bukti terlampir - Chart B DKI Jakarta)

2. Kapasitas Rumah Sakit DKI Jakarta tetap akan mencapai maksimum kapasitasnya dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi. Hal ini disebabkan seharusnya Pemerimah Daerah/ Pemerintah Pusat harus terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus. (Contoh Solusi terlampir : ini adalah photo di Port Singapore yang membangun kapasitas kontainer isolasi ber AC untuk mengantisipasi lonjakan dari kasus yang perlu mendapatkan penanangan medis. Fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat (kurang dari 2 minggu - Photo 1 karena memanfaatkan container yang tinggal dipasang Air- con dan tangga).


Adapun perbaikan yang harus dilakukan untuk mengendalikan laju peningkatan infeksi di Indonesia pada umumnya dan di DKI Jakarta pada khususnya adalah sebagai berikut :

1. Penegakan aturan dan pemberian sanksi sanksi atas tidak disiplinnya sebagian kecil masyarakat kita dalam kondisi new normal. Tugas untuk memberikan sanksi atau hukuman tersebut adalah tugas Kepala Daerah dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta. Jadi jangan karena membesarnya jumlah kasus terinfeksi COVID-19 kemudian Gubernur mengambil satu keputusan jalan pintas yang tidak menyelesaikan permasalahan sebenarnya.

2. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus bersama sama meningkatkan kapasitas isolasi masyarakat (contoh kontainer ber AC di tanah kosong) sehingga tidak melebihi kapasitas maksimum ICU di Jakarta.

3. Pemerintah harus melaksanakan tugas dalam hal Testing, Isolasi, Tracing dan Treatment. Sejauh ini masih banyak kekurangan dalam hal Isolasi dan Contact Tracing.

4. Perekonomian tetap harus dijaga, sehingga aktivitas masyarakat yang menjadi motor perekonomian yang dapat terus menjaga kesinambungan kehidupan bermasyarakat kita hingga pandemi berakhir.

Melaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat, yang menghendaki kehidupan new normal baru, hidup dengan pembatasan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan lain lain. Masyarakat Iebih takut kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta kelaparan daripada ancaman penularan COVID-19. Beberapa lembaga survei menunjukkan hasil riset seperti itu. Di antaranya adalah lembaga survei Vox Populi, CPCS (Centre for Political Communication Studies) dan Indo Barometer, dimana masyarakat rata rata di atas 80% tidak menghendaki adanya PSBB kembali.

3. 6 hal yang dilarang dan dibatasi saat PSBB total di Jakarta

Surati Jokowi, Orang Terkaya Indonesia Sebut PSBB Jakarta Tidak TepatGubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bersama dengan Riza Patria mengapresiasi keberadaan Tugu Peringatan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kawasan Danau Sunter Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Instagram.com/kominfotik_ju)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, hanya ada 11 sektor pekerjaan yang boleh beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat selama PSBB total. Selain 11 sektor tersebut, kegiatan bekerja harus dilakukan dari rumah masing-masing.

Sektor yang boleh beroperasi antara lain kesehatan, bahan pangan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis. Kemudian pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, serta kebutuhan sehari-hari

Pemprov DKI Jakarta juga menutup seluruh tempat hiburan dan wisata seperti Ragunan, Monas, Ancol, dan taman kota selama PSBB total. Selain itu, kata Anies, kegiatan belajar-mengajar juga tetap dilaksanakan dari rumah seperti sebelumnya.

Jika restoran dan kafe selama PSBB transisi bisa menerima pelanggan dengan protokol kesehatan, maka saat PSBB total hal tersebut dilarang. Namun, kata Anies, restoran dan kafe masih bisa menerima pesanan take away dan delivery.

Baca Juga: Kebijakan Anies soal PSBB Total Jakarta Belum Direstui Pusat

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya