Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di Karawang

Densus 88 masih mengejar teroris lainnya

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap A, yang merupakan pimpinan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

A juga merupakan pimpinan dari terduga teroris WP alias Sahid yang sebelumnya ditangkap di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Benar, ada yang ditangkap ," kata Dedi, Kamis (4/4).

Baca Juga: Terduga Teroris Asal Klaten Meninggal karena Minum Pembersih Lantai

1. Densus 88 juga mengejar anggota kelompok A

Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di KarawangKaropenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Selain itu, lanjut Dedi, Densus 88 masih berupaya mengejar anggota kelompok A. Dedi menjelaskan, A ditangkap di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (3/4) kemarin.

"Enam sampai delapan orang, kurang lebih antara kisaran itu sudah dilakukan pengejaran oleh Densus 88 guna melakukan mitigasi secara maksimal potensi serangan," ucap Dedi.

Dia memastikan, rencana aksi yang dilakukan teroris itu tidak terkait dengan Pemilu 2019. Namun, mereka ingin menyerang kepolisian yang mereka anggap mengganggu terkait proses penegakan hukum yang selama ini dilakukan aparat.

2. Terlibat dalam beberapa serangan teror bom

Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di KarawangIlustrasi Terorisme / IDN Times (Sukma Shakti)

Dedi sebelumnya mengatakan, A juga terlibat dalam beberapa serangan teror bom di Surabaya dan bom bunuh diri di Polres Surakarta.

"A dalam kelompok ini sebagai amirnya (pimpinan). Masih terkait masalah bom Surabaya, kemudian masih ada beberapa serangan-serangan terorisme yang dilakukan di Solo. termasuk bom bunuh diri di Polresta Surakarta itu," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/4) lalu.

Kelompok teroris yang terdiri dari delapan orang itu, kata Dedi, saling berbagi tugas untuk melakukan aksi terornya. Mereka mencari dana dengan cara merampok yang nantinya akan digunakan untuk membeli peralatan teror.

"Di kelompok mereka, ada yang sebagai pendana, ada yang mencari dana dengan cara fa'i atau merampok. Setelah mendapat dana baru kembali menyusun aksi teror ini," kata Dedi.

3. WP merupakan jaringan teroris JAD

Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di KarawangIlustrasi Terorisme. (IDN Times/Sukma Shakti)

Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap terduga teroris berinisial WP alias Sahid di kabupaten Bandung. WP ditangkap pada Kamis (28/3) di kontrakannya, yang terletak di Desa Bojong Malaka, Kecamatan Balendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Dedi mengatakan, WP merupakan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurut Dedi, WP juga memiliki keterkaitan dengan terduga teroris di Sibolga maupun Lampung.

"Terakhir tersangka yang ditangkap adalah masih dalam jaringan JAD, tapi selnya itu sel terpisah. Bukan sel Sibolga maupun Lampung, tapi semuanya memiliki keterkaitan. Ini adalah kelompok JAD wilayah Bandung," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/4).

4. WP berencana merampok mobil pengisi ATM untuk mendapatkan dana

Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di KarawangIlustrasi Mesin ATM (IDN Times/Sukmashakti)

Dedi menjelaskan, WP bersama jaringannya berencana merampok mobil pengisian ATM di wilayah Jawa Timur untuk mendapatkan dana. Dana itu, ujar Dedi, akan digunakan untuk melakukan aksi teror.

"Akan melakukan aksi fa'i atau amaliyahnya di wilayah Jawa Timur. Targetnya sangat jelas, targetnya masih mengumpulkan dana dalam rangka untuk lakukan aksi yang cukup massif, yaitu mobil pengisian ATM. Itu yang jadi sasaran kelompok mereka," jelas Dedi.

Dedi mengungkapkan, polisi saat ini masih mengejar lima hingga delapan orang terkait jaringan tersebut. Selain Jawa Timur, lanjut Dedi, mereka juga berencana melakukan penyerangan di Jawa Barat. 

"Mereka sudah merencanakan beberapa aksi. Setelah mereka mendapat uang dari aksi perampokan terhadap mobil yang membawa uang yang akan membawa ATM, mereka akan membeli peralatan dan kemudian akan melakukan fa'i atau amaliyah di Jawa Barat kemudian Jawa Timur," ungkap Dedi.

5. Polisi menangkap terduga teroris JAD di Berau

Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di KarawangANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris yang diduga terkait dengan JAD Sibolga. Dedi mengatakan, terduga teroris atas nama M alias Abu Arkam ditangkap di Berau, Kalimantan Timur, pada Selasa (19/3).

"Pada 19 Maret berhasil diamankan kembali atas nama M alias Abu Arkam, ditangkap di Kaltim, Berau," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).

Dedi menjelaskan, Abu Arkam turut berencana melakukan aksi teror. Aksi teror itu dipicu dari penangkapan terduga teroris sebelumnya di Sibolga, Sumatera Utara yakni Husain alias Abu Hamzah (AH).

"Dia memiliki keinginan kuat untuk sesegera mungkin melakukan 'amaliyah' terpicu dengan kejadian di Sibolga," Kata Dedi.

Dia mengungkapkan, penangkapan Abu Arkam dilakukan setelah pihaknya memeriksa tujuh tersangka teroris yang telah ditangkap sebelumnya. Ketujuhnya yakni RIN alias PS, Abu Hamzah, AK alias Ameng, ZP alias Ogek, R alias Syuhama, M, dan Y alias Khodijah.

Selain itu, lanjut Dedi, dalam jaringan itu Abu Arkam juga melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak. "Orang ini berkomunikasi dengan beberapa sel antara lain P alias R," ungkap Dedi.

Ditangkapnya Abu Arkam, maka Densus 88 telah mengamankan delapan orang terduga teroris yang tergabung dalam jaringan kelompok Sibolga.

6. Densus 88 lebih dulu menangkap terduga teroris di Lampung

Densus 88 Tangkap Pimpinan Teroris JAD di KarawangIDN Times/Galih Persiana

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, sebelum penangkapan di Kota Sibolga, Densus 88 terlebih dahulu meringkus terduga teroris berinisial RIN alias PS. Pemuda 23 tahun ini diringkus dari Kelurahan Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3). 

"RIN alias PS ditangkap di dalam rumah, di situ tim mendapati sejumlah benda yang diduga alat untuk merakit bom. Barang bukti langsung diamankan tim penjinak bahan peledak," ujar Tito. 

Bermodalkan informasi dari RIN alias PS, tim Densus 88 bergerak menuju Jalan Cendrawasih, Kota Sibolga, dan berhasil meringkus teman RIN. Namun, sewaktu penangkapan, terduga pelaku sudah memasang bom di rumahnya.

Satu di antaranya meledak dan mengenai personel sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Setelah diamankan, pelaku mengakui bahwa ada dua lagi temannya yang berada di Sibolga. Polisi kemudian bergerak cepat dan tim akhirnya meringkus keduanya.

Abu Hamzah sendiri telah ditangkap pada Selasa (12/3) lalu. Istrinya Solimah yang diduga memiliki paham yang lebih radikal, meledakkan diri dengan bom rakitan saat bersama anaknya di rumahnya. Solimah sempat dibujuk menyerahkan diri oleh pihak kepolisian, akan tetapi ia memilih untuk melakukan bom bunuh diri.

Baca Juga: Polisi Buru Pimpinan Kelompok Teroris yang Ditangkap di Bandung

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya