Tahan Tangis, Ngabalin Janji Temani Edhy Prabowo Hingga Lepas dari KPK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, menahan haru saat menceritakan kronologi penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK, pada Rabu (25/11/2020) dini hari.
Menurut Ali Ngabalin, meski dia ikut bersama rombongan Edhy Prabowo ke Amerika Serikat, namun KPK tidak menahannya untuk dimintai keterangan. Kendati demikian, sebagai seorang sahabat Ngabalin berjanji akan membela Edhy.
"Sebagai teman dan sahabat saya harus menemani Edhy Prabowo sampai penyelesaian, sampai dipisahkan dengan KPK. Itu menurut saya adalah komitmen persahabatan saya," kata Ngabalin dengan suara parau melalui sambungan telepon di acara Mata Najwa, Rabu malam.
Baca Juga: Ali Ngabalin dan 11 Orang Ikut Rombongan Edhy Prabowo ke Hawaii
1. Ali Ngabalin berjanji tidak meninggalkan Edhy di masa sulit
Masih dengan suara parau dan nada lebih keras, Ngabalin mengungkapkan keyakinannya bahwa Edhy merupakan orang baik. Karena itu, dia berkomitmen tidak akan meninggalkan sahabatnya di masa sulit.
"Apa pun alasannya saya harus menemani Edhy," kata Ali Ngabalin dengan suara terbata-bata.
2. Siap jika dimintai keterangan oleh KPK
Ali Ngabalin mengaku siap jika nanti KPK memanggilnya untuk dimintai keterangan terkait kunjungan Edhy Prabowo ke Hawaii, Amerika Serikat.
Editor’s picks
"Dengan penuh suka cita, saya akan menjelaskan untuk mengungkapkan kebenaran dari apa yang kami jalankan," ujarnya.
Ngabalin sendiri ikut dalam rombongan Edhy Prabowo ke AS selama tujuh hari penuh. Karena itu, dia mengklaim mengetahui siapa saja yang ditemui Edhy dan apa saja yang dibicarakan di Hawaii.
"Saya mengerti apa yang Bapak Menteri lakukan dengat sangat luar biasa membangun lobby international," tuturnya.
3. Ngabalin sebut Edhy kooperatif saat ditangkap KPK
Sebelumnya Ali Ngabalin mengungkapkan, ketika tiba di Indonesia, dia berpisah dengan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta. Lalu, ada beberapa orang datang menghampiri rombongan mereka. Awalnya, kata Ngabalin, dia tidak tahu bahwa mereka adalah orang-orang KPK yang hendak menangkap Edhy.
"Kan mereka datang saya ada di situ. Tapi awalnya Abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan, toh. KPK datang. Yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di Terminal III, mereka suruh 'Pak Ngabalin di sini saja'," kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu.
Setelah itu, ia pun berpisah dengan Edhy Prabowo dan melanjutkan pengecekan protokol kesehatan di imigrasi. Usai insiden penangkapan Edhy, Ngabalin pulang ke kediamannya dan tidak ikut bersama KPK.
Menurut Ngabalin, yang melihat langsung penangkapan Edhy, politikus Gerindra itu sangat kooperatif.
"Pak Edhy juga bagus. Pak Edhy juga sangat kooperatif. Kemudian juga menunggu. Teman-teman KPK juga melaksanakan tugas dengan baik. Enaklah tadi," ujar dia.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Prabowo Subianto Tak Muncul di Istana