Indosat Ooredoo Hutchinson Tancap Gas Sajikan Layanan 5G Tahun Depan

IOH gaet Ericsson dengan menggunakan Radio 6626

Jakarta, IDN Times - Sebagai salah satu operator seluler yang mengantongi restu pemerintah untuk mengomersilkan 5G, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) akan tancap gas penggelaran layanan 5G di Indonesia pada tahun depan.

Tercatat dari empat operator seluler, tiga di antaranya sudah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memasarkan layanan internet super ngebut itu ke masyarakat.

Layanan 5G sudah diperkenalkan sejak pertengahan tahun 2021, namun perlu diakui bahwa implementasi jaringan generasi kelima itu masih terbatas ketersediaannya di Indonesia. Chief Technology Officer IOH Desmond Cheung mengungkapkan pihaknya sudah sangat siap untuk menghadirkan layanan 5G ke seluruh Indonesia.

"5G merupakan teknologi yang sangat penting yang akan datang. Kami sudah menghadirkan 5G, tetapi masih terbatas. Penggelaran 5G secara masif akan terjadi jika spektrum telah tersedia, yang mana itu sedang dilakukan pemerintah saat ini," ujar Desmond di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Indosat Ooredoo Hutchison sendiri telah menghadirkan layanan 5G tersebut berserta paket internetnya di Solo, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Tangerang, Bogor, Bekasi, Bali, Karawang, dan Lampung.

Desmond mengungkapkan keterbatasan spektrum yang membuatnya tidak leluasa. Di saat bersamaan, spektrum saat ini dipakai untuk layanan 4G. Operator seluler yang baru merger tahun ini pun menunggu lelang frekuensi di high band yang diharapkan dapat jadi jalan tol untuk pengelaran 5G yang sesungguhnya dapat dirasakan penggunanya.

"Kita dalam posisi sangat siap untuk penggelaran 5G. IOH sudah sangat siap implementasi 5G secara cepat tahun depan, karena radio dan semua jaringan sudah 5G ready," ungkapnya.

1. Indosat Ooredoo Hutchison menggaet Ericsson dengan menggunakan Radio 6626

Indosat Ooredoo Hutchinson Tancap Gas Sajikan Layanan 5G Tahun DepanIM3 Collabonation Tour 2022 hadir di Kota Semarang, Kamis (15/9/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison juga melancarkan strategi akan infrastruktur pendukung penggelaran 5G di Indonesia, salah satunya dengan menggaet Ericsson dengan menggunakan Radio 6626.

Radio 6626 ini diklaim lebih hemat konsumsi energinya yang lebih rendah sampai 50 persen, tetapi di sisi lain kapasitasnya bisa 2-3 kali lebih besar yang memungkinkan pengalaman pelanggan saat berselancar di dunia maya akan lebih ngebut lagi.

Selain itu, Radio 6626 ini dihadirkan Ericsson untuk digunakan di berbagai jaringan seluler dari 2G sampai 5G. Meskipun saat ini operator seluler masih fokus di 4G, ketika menggunakan radio tersebut, maka tidak perlu penambahan alat lagi jika ingin meningkatkan ke 5G.

Saat ini sejumlah operator dari berbagai negara telah memanfaatkan Radio 6626, seperti dipakai oleh Indosat Ooreodo Hutchison (Indonesia), Telma (Madagascar), Vodafone (Mesir), Zain (Bahrain), Tigo (Tanzania), Marcotel (Maroko), Etisalat (UEA), Airtel (Afrika), MTN (Afrika Selatan).
 
Radio 6626 sedang diimplementasikan dalam Proyek Integrasi Jaringan dan Penambahan Kapasitas Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa.

Radio unik dual-band tiga sektor, Radio 6626 dari Ericsson dirancang untuk meminimalkan footprint dengan menjaga bobot seminimal mungkin dan memungkinkan untuk dapat menggunakan kembali kabel yang ada.

Dengan mengurangi footprint, Ericsson mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

“Di Ericsson, kami berkomitmen untuk mendukung digitalisasi dan memungkinkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan mengurangi jumlah radio yang terpasang di menara yakni dari enam menjadi satu," jelas Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia.

2. Radio 6626 mengurangi konsumsi daya jaringan dan meningkatkan kapasitas secara signifikan

Indosat Ooredoo Hutchinson Tancap Gas Sajikan Layanan 5G Tahun DepanIlustrasi Indosat Ooredoo. (dok. Indosat)

Peluncuran Radio 6626 yang canggih dan hemat energi di Indonesia akan membantu Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk mengurangi konsumsi daya jaringan dan meningkatkan kapasitas secara signifikan.

Selain itu, Jerry percaya melalui solusi ini pihaknya dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia dan mendukung pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

“IOH bersama mitra strategis kami berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman digital kelas dunia. Kami yakin kolaborasi dan inovasi akan mendukung kami untuk memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa kepada pelanggan kami. Hari ini, kami sangat senang dapat menjadi bagian dari pengenalan Radio 6626, di mana Radio ini juga membantu kami untuk meminimalisir konsumsi daya dan bobot menara menggunakan teknologi hijau yang sejalan dengan upaya kami untuk mengurangi jejak karbon demi lingkungan yang lebih baik," jelas Desmond Cheung.

Dikatakan jika Ericsson Radio 6626 akan menunjang IOH dengan fitur yang akan meningkatkan kapasitas sekaligus memungkinkan upgrade site yang efisien dan mempercepat time-to-market (TTM) berbagai layanan 5G.

Selain itu, Radio 6626 akan memungkinkan pemanfaatan spektrum secara menyeluruh yang akan meningkatkan penghematan biaya IOH dan menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.

Berkolaborasi dengan IOH, Ericsson menegaskan kembali komitmennya untuk menyediakan teknologi terdepan, produk dan solusi inovatif yang akan menghadirkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan di Indonesia.

3. Mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon

Indosat Ooredoo Hutchinson Tancap Gas Sajikan Layanan 5G Tahun DepanIlustrasi gedung Indosat Ooredoo (Dok.Istimewa/Indosat Ooredoo)

Sekadar kilas balik, pada 2017 dibutuhkan hingga enam radio untuk single-band, maka dengan Radio 6626 ini bisa menjalankan dual band dan tiga sektor dengan hanya satu radio saja.

"Ericsson berkomitmen untuk mendukung digitalisasi dan memungkinkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan mengurangi jumlah radio yang terpasang di menara, dari semula enam radio kini hanya satu radio saja," ujar Jerry Soper.

Di sisi lain, perusahaan teknologi mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mempromosikan pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

Radio 6626 ini dihadirkan Ericsson untuk digunakan di berbagai jaringan seluler dari 2G sampai 5G. Meskipun saat ini operator seluler masih fokus di 4G, ketika menggunakan radio tersebut, maka tidak perlu penambahan alat lagi jika ingin meningkatkan ke 5G.

Perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, Ericsson, menghadirkan Radio 6626 sebagai solusi bagi operator seluler dalam menggelar jaringan 4G dan 5G di Indonesia.

"Saat ini mungkin belum deployment, tetapi operator menggunakan radio ini, maka tidak perlu penggantian hardware ketika mulai mengimplementasikan 5G di Indonesia," kata Head of Network Solution Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Indosat Digital Ecosystem, Bantu UMKM Bertransformasi 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya