TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riau Siaga Darurat Karhutla, Gubernur Minta Bantuan Helikopter

Riau juga butuh pesawat TMC

unsplash.com/ Matt Palmer

Pekanbaru, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2024. Penetapan status siaga darurat Karhutla Riau tersebut terhitung sejak 13 Maret hingga 30 November 2024, melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur yang diteken langsung oleh Pj Gubernur Riau SF Hariyanto.

Diketahui, sebelumnya dua daerah di Provinsi Riau telah menetapkan status siaga yang sama. Kedua daerah itu adalah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Usai penetapan siaga darurat tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto mengikuti sekaligus memberikan laporan antisipasi Karhutla dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Karhutla 2024, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Acara Rakorsus itu digelar secara langsung dan daring, yakni terdapat sembilan Gubernur yg diundang langsung dalam kegiatan tersebut. Diantaranya, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Riau, Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Kalimantan Selatan, Gubernur Jawa Timur, Gubernur Sulawesi Selatan, dan Gubernur Papua Selatan.

Rakordiakses dipimpin langsung oleh Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, dihadiri Mendagri Tito Karnavian dan Menteri LHK Siti Nurbaya.

Dalam Rakorsus itu, SF Hariyanto menyampaikan permohonan bantuan helikopter dan pesawat TMC dari berbagai pihak untuk penanganan Karhutla di Riau tahun 2024.

"Rapat Kamis (14/3/2024) kemarin, kita minta BNPB ada helikopter patroli satu unit dan water bombing enam unit. Kemarin juga ada dari KLHK satu unit sudah sampai di Lanud Roesmin Nurjadin," kata SF Hariyanto, Sabtu (16/3/2024).

Pj Gubernur Riau menyebutkan, ada beberapa kendala yang dihadapi Provinsi Riau dalam mengantisipasi Karhutla. Salah satunya adalah, sebagian besar wilayah Riau adalah lahan gambut. Kendala lainnya yakni, lokasi kebakaran yang sulit diakses dan sumber air yang kering.

"Persoalan yang timbul adalah bekas wilayah banjir menyebabkan banyak rumput yang mati. Nah rumput-rumput itu juga bisa menimbulkan potensi kebakaran, kami buat edaran kabupaten kota untuk lebih mengantisipasi," sebutnya.

SF Hariyanto mengatakan, Riau menjadi provinsi pertama yang menetapkan status Siaga Darurat Karhutla. Adapun alasannya yakni, minimnya curah hujan, hotspot terus meningkat dan banyak lahan terbakar.

1. Kapolda Riau: Jangan kasih kendor pelaku Karhutla, baik perorangan maupun perusahaan

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal (IDN Times/ dok Polda Riau)

Dengan telah ditetapkannya status siaga darurat Karhutla, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memerintahkan anak buahnya untuk berpartisipasi secara rutin di lahan-lahan yang berpotensi terjadinya kebakaran lahan. 

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan, baik perorangan maupun perusahaan. Saya selalu ingatkan kepada anggota jangan sampai ada kebakaran lahan. Maksimalkan patroli di seluruh penjuru," ujar Kapolda Riau itu.

2. Ingatkan perusahaan jangan sampai ada kebakaran lahan

koleksi pribadi

Lebih lanjut Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, dirinya secara pribadi tak ingin ada titik api yang menyebar di Provinsi Riau. Apalagi sampai menimbulkan dampak kabut asap.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada pihak perusahaan, agar membantu aparat dan pemerintah untuk menjaga lahannya dari kebakaran lahan.

"Pihak perusahaan juga harus patroli rutin di wilayahnya masing-masing. Kalau sampai ada kebakaran lahan, kami tidak pandang bulu, langsung kami sikat," tegas polisi yang memiliki dua bintang di pundaknya itu.

Berita Terkini Lainnya