TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Punya Standar Tinggi dan Gak Realistis terhadap Pasangan 

Kamu berperilaku gini, gak?

ilustrasi orang berdebat (pexels.com/Budgeron Bach)

https://stiestekom.ac.id/berita/baru-pertama-kali-pacaran-harus-ngapain-aja/2023-08-29

https://bpmbkm.uma.ac.id/2022/10/14/ketahui-cara-menghadapi-kritik-dan-saran-dari-orang-lain/

https://dppai.uii.ac.id/keutamaan-saling-memaafkan/

Siapa sih yang gak mau punya pasangan ideal? Mencari pasangan ideal merupakan hal yang wajar. Namun, jika kamu menetapkan standar yang terlalu tinggi dan terkesan gak realistis, hal itu bisa berakibat buruk pada hubunganmu.

Ekspektasi yang terlalu tinggi dapat merenggangkan hubungan yang terjalin, menekan satu pihak, serta menurunkan perasaan euforia. Selama ini, jangan-jangan kamu memiliki standar yang terlalu tinggi dan gak realistis terhadap pasanganmu. Berikut tandanya jika kamu mengalami hal demikian.

1. Selalu memberikan kritik dan penilaian

Kritik berguna untuk memperbaiki diri. Adakalanya kritik tidak bersifat menjatuhkan. Namun, ketika kamu selalu memberikan kritik dan penilaian atas hal-hal kecil seseorang, hal itu bisa membuat seseorang merasa risih dan bimbang.

Kamu mungkin sering mencari-cari kesalahan dan kekurangan pasanganmu. Kamu mungkin kerap membandingkannya dengan orang lain dan merasa bahwa pasanganmu tidak pernah cukup baik. Memperlakukan pasangan secara berlebihan untuk menjadi sempurna bukanlah tindakan yang tepat dalam hubungan yang sehat.

2. Tidak pernah merasa puas terhadap pasangan

Kamu mungkin sadar atau tanpa sadar selalu menunjukkan ketidakpuasan terhadap pasanganmu. Misalnya, pasanganmu berusaha membantumu nyaman dan bahagia, tetapi kamu tidak pernah melihat upayanya itu. Kamu selalu menuntut lebih, baik dari segi perhatian, kasih sayang, maupun materi. Kamu tidak pernah merasa cukup.

Padahal, apreasiasi dan penghargaan penting dalam sebuah hubungan guna melanggengkan hubungan tersebut. Hubungan yang sehat terbentuk karena adanya sikap saling respek.

3. Sulit memaafkan kesalahan pasangan

Manusia tidak luput dari melakukan kesalahan. Walau begitu, manusia dapat memperbaiki kesalahannya. Salah satu sifat mulia manusia ialah memaafkan. Di beberapa kasus, proses memaafkan memang menjadi proses yang panjang dan penuh tantangan. Meski sulit, memaafkan dapat membawa manfaat besar bagi dirimu sendiri dan orang lain.

Dalam hubungan yang sehat, kamu dan pasanganmu akan saling memaafkan ketika berbuat salah. Namun, jika kamu selalu menyimpan dendam dan sulit memaafkan pasangan, hal ini bisa menjadi tanda kamu menetapkan standar terlalu tinggi dan gak realistis.

4. Bertindak posesif

Apakah kamu sering mengontrol pasanganmu? Kamu merasa superior atau lebih dominan dalam hubungan. Kamu selalu ingin mengatur pasanganmu, mulai dari apa yang semestinya dia pakai, apa yang seharusnya dia kerjakan, hingga dengan siapa seharusnya dia bergaul.

Kamu seolah tidak memberinya ruang kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri. Keadaan ini membuat hubungan kalian tidak memiliki batasan. Meskipun hal tersebut dilakukan karena takut kehilangan pasangan, bukan berarti kamu bisa mengaturnya dan tidak menghargainya.

Verified Writer

Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya