Wibi Nugraha, Sulap Hutan Mangrove di Danau Siombak Jadi Tempat Wisata

Aktif menanam mangrove sejak tahun 2000

Medan, IDN Times - Sosok Wibi Nugraha merupakan peraih Nominator Kalpataru Nasional pada tahun 2017-2018. Wibi lebih dikenal dengan aktivis lingkungkan yang aktif dalam pembudidayaan tanaman mangrove.

Wibi menyampaikan, ia sudah lama aktif dalam membudidayakan tanaman mangrove di di Danau Siombak, Medan Marelan.

"Sejak tahun 2000 saya sudah aktif menanam mangrove," katanya saat IDN Times mengunjungi danau siombak.

Baca Juga: Museum Situs Kotta Cinna, Simpan 3.000 Koleksi Benda Sejarah

1. Membuat kelas alam yang tersedia untuk seluruh masyarakat

Wibi Nugraha, Sulap Hutan Mangrove di Danau Siombak Jadi Tempat WisataIDN Times/Masdalena Napitupulu

Wibi Nugraha, Pendiri Rumah Mangrove Indonesia, mengatakan untuk menjaga kelestarian mangrove, ia membuat kelas alam untuk seluruh masyarakat.

"Jadi aku membuat kelas alam dimana masyarakat atau anak muda yang mau bergabung bisa langsung mengambil bibit mangrove dan membudidayakannya," ujarnya.

2. Selalu menyarankan warga untuk tidak membuang sampah ke danau siombak

Wibi Nugraha, Sulap Hutan Mangrove di Danau Siombak Jadi Tempat WisataIDN Times/Masdalena Napitupulu

Ia juga menyampaikan, tantangan dalam membudidayakan dan menjaga kebersihan danau dari sampah cukup besar.

"Besar tantangan menjadikan danau siombak ini menjadi tempat wisata, tapi untung saja masyarakat pada ngerti dan positif," katanya kepada IDN Times.

Lanjutnya, ia selalu menyarankan kepada warga sekitar untuk tidak membuang sampah ke danau.

3. Di sekitar danau siombak ada juga wisata pulau kunang-kunang

Wibi Nugraha, Sulap Hutan Mangrove di Danau Siombak Jadi Tempat WisataIDN Times/Masdalena Napitupulu

Tak hanya menikmati wisata mangrove saja, kata Wibi, di sekitar danau siombak ini juga ada tempat yang layak dijadikan wisata, yaitu pulau kunang-kunang. Uniknya, kunang-kunang di wilayah tersebut memiliki empat jenis spesies.

Wibi berharap, nantinya pulau tersebut tak hanya menjadikan lokasi kelas alam terbuka untuk membudidayakan mangrove saja.

"Selain menjadikan pulau itu sebagai tempat kelas alam, saya berharap pulau kunang-kunang dijadikan sebagai tempat wisata dan ada restaurant," pungkasnya.

Baginya, pulau tersebut layak untuk tempat wisata karena sudah memiliki fasilitas yang mumpuni seperti tersedianya dua kamar mandi, adanya air bersih dan tersedia juga camping ground.

Baca Juga: Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata Edukasi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya