4 Fakta Menarik Ulos, Wastra Khas Suku Batak yang Mendunia

Ada 3 warna yang menjadi warna dominan

Medan, IDN Times- Jika datang ke wilayah Sumatera Utara, kain Ulos adalah salah satu oleh-oleh yang disarankan untuk dibawa dan dibeli. Hal ini dikarenakan kain ulos memang menjadi ciri khas dari suku Batak di Sumatera Utara.

Sebelum membeli kain ulos, kamu harus mengetahui beberapa hal tentang kain Ulos terlebih dahulu. Check this out!

1. Ada 3 warna yang menjadi warna dominan dalam kain Ulos

4 Fakta Menarik Ulos, Wastra Khas Suku Batak yang MenduniaPara perajin ulos di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. (Dok: Kemenparekraf)

Kain Ulos adalah salah satu kain khas yang berasal dari Sumatera Utara. Ulos sudah banyak digunakan dalam pakaian adat khas maupun busana di Indonesia. Menurut sejarah, kain ini diturunkan dari nenek moyang masyarakat Batak di Sumatera Utara.

Dalam bahasa setempat, Ulos memiliki arti Kain. Ada 3 warna yang menjadi warna dominan dalam kain Ulos, yakni Merah, Hitam dan Putih. Meskipun memiliki warna dominan, bukan berarti Ulos tidak bisa dihiasi dengan warna lain. 

2. Ada 3 hal yang bisa memberikan kehidupan bagi tubuh manusia

4 Fakta Menarik Ulos, Wastra Khas Suku Batak yang MenduniaInstagram.com/abitkain

Dalam budaya masyarakat Batak, Mangulosi adalah salah satu kegiatan yang sangat penting. Menurut sejarah, ada 3 hal yang bisa memberikan kehidupan bagi tubuh manusia.

Tiga hal tersebut adalah darah, nafas dan kehangatan. Kehangatan adalah salah satu hal yang penting dan bisa memberikan kehidupan bagi tubuh manusia. Hal ini dikarenakan dahulunya nenek moyang Suku Batak berasal dari wilayah yang bersuhu dingin. 

Terdapat 3 sumber kehangatan yang diyakini oleh masyarakat Suku Batak, yakni matahari, api dan Ulos. Ulos pun menjadi barang yang penting dan dibutuhkan dalam masyarakat. Tidak hanya itu, Ulos memiliki nilai yang tinggi dalam masyarakat. Suku Batak tidak boleh asal memberikan Ulos kepada sembarang orang, ada aturan yang harus dipenuhi. 

3. Aturan penggunaan dan pemberian ulos

4 Fakta Menarik Ulos, Wastra Khas Suku Batak yang MenduniaIDN Times/Prayugo Utomo

Ada dua aturan adat yang harus dipenuhi ketika akan memberikan Ulos kepada seseorang. Pertama, Ulos hanya diberikan kepada kerabat di bawah pemberi, misalnya dari Hula-hula kepada Boru. Kedua, jenis Ulos yang diberikan harus sesuai dengan penerima, misalnya Ragihotang yang diberikan untuk Ulos kepada Hela atau menantu laki-laki. 

Dari segi penggunaannya, ada 3 hal yang perlu diketahui. Pertama adalah Siabithonon. Ulos dapat dipakaikan ke tubuh dengan bentuk menjadi baju atau sarung. Kedua adalah Sihadanghononhon atau diletakkan di bahu. Kamu pasti sudah sering melihat orang menggunakan kain Ulos di bahu sebagai sampiran. Terakhir adalah Sitalitalihononhon atau pengikat kepala. 

4. Jenis Ulos

4 Fakta Menarik Ulos, Wastra Khas Suku Batak yang MenduniaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat meninjau perajin ulos di Silahisabungan, Dairi, Sumatra Utara, Jumat (19/2/2021). (Dok: Kemenparekraf)

Ulos sendiri memiliki beberapa jenis yang fungsinya berbeda-beda. Pertama ada Ulos Antakantak. Jenis ulos ini digunakan oleh orang tua untuk melayat ke keluarga orang meninggal. Selain itu, jenis ulos ini juga bisa digunakan sebagai kain lilitan saat acara manortor.

Selanjutnya ada Ulos Bintang Maratur. Jenis ulos ini paling banyak fungsinya, mulai dari diberikan kepada anak yang memasuki rumah baru, untuk cucu yang baru lahir, acara selamatan 7 bulanan dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Jenis Ulos Bolean hanya bisa digunakan sebagai selendang di acara duka, sementara Ulos Mangiring bisa diberikan pada cucu yang baru lahir. Tujuan diberikannya Ulos Mangiring kepada anak bayi adalah untuk doa besarnya keinginan anak yang baru lahir tersebut. Biasanya, Ulos Mangiring diberikan pada anak pertama. 

Nah itu dia beberapa hal terkait Kain Ulos yang perlu kamu ketahui. Nah bagi kamu yang ingin membeli kain ini sebagai oleh-oleh dari Sumatera Utara, kamu bisa menanyakan kepada penjual sebelum memutuskan akan membeli kain ulos yang mana. Meskipun kamu bukan masyarakat suku batak, kamu tetap harus tahu aturannya kan?

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya